TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Polisi Resor Poso Sulawesi Tengah, Ajun Komisaris Besar Eko Santoso, menyatakan, penyisiran tim gabungan Polisi Daerah Sulawesi Tengah, Brigade Mobil, dan TNI berfokus pada tempat-tempat persembunyian para tersangka teroris.
Lokasi persembunyian diperkirakan berada di sekitar tempat pembunuhan dua anggota Kepolisian Sektor Poso Pesisir pada Oktober lalu dan penembakan enam Brigade Mobil Polda Sulawesi Tengah kemarin. "Kegiatan masih sekitar penyisiran lokasi yang diduga sebagai tempat persembunyian kelompok bersenjata," kata Eko Santoso melalui pesan singkat, Jumat, 21 Desember 2012.
Tim gabungan bersama personel yang ada masih terus menyisir lokasi tersebut. Eko menegaskan, perburuan para tersangka yang melarikan diri ke hutan dan gunung belum akan melibatkan personel tambahan dari satuan di luar Sulawesi Tengah.
Pada Oktober 2012 hampir sekitar 500 personel gabungan polisi dan TNI menyisir lokasi kelompok bersenjata di Poso, khususnya Gunung Biru. Penyisiran dilakukan usai dua anggota Kepolisian Sektor Poso Pesisir ditemukan tewas di Desa Kolaka. Operasi dihentikan setelah ditangkapnya beberapa tersangka teroris, penemuan bahan peledak, dan penemuan lahan pelatihan militer.
Personel gabungan tersebut akhirnya ditarik pada awal November lalu. Namun kemarin, aktivitas teror kembali muncul. Sekelompok orang bersenjata menembaki enam anggota Brimob saat berpatroli di antara Desa Tambarana dan Desa Kalora, Poso Pesisir Utara. Dalam baku tembak tersebut tiga polisi tewas, yaitu Brigadir Satu Wayan, Brigadir Satu Narto, dan Brigadir Satu Ruslan. Tiga personel lainnya yang mengalami luka tembak adalah Brigadir Satu Eko, Brigadir Satu Siswandi, dan Brigadir Satu Lungguh.
FRANSISCO ROSARIANS
Berita terkait
Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech
16 jam lalu
Bos Polus Tech mengakui kesulitan untuk mengawasi penggunaan alat sadap oleh pembeli.
Baca SelengkapnyaTPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya
18 jam lalu
Menurut Sebby Sambom, penambahan pasukan itu tak memengaruhi sikap TPNPB-OPM.
Baca SelengkapnyaCara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita
1 hari lalu
Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk
Baca SelengkapnyaSyarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya
1 hari lalu
Berikut ini syarat penerimaan SIPSS, Taruna Akpol, Bintara, dan Tamtama Polri 2024 serta tata cara pendaftarannya yang perlu diketahui.
Baca SelengkapnyaAmnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware
2 hari lalu
Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM
Baca SelengkapnyaInvestigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia
2 hari lalu
Investigasi Amnesty International dan Tempo menemukan produk spyware dan pengawasan Israel yang sangat invasif diimpor dan disebarkan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaSoal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan
2 hari lalu
Kompolnas menilai masih ada sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir RAT.
Baca SelengkapnyaKata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan
3 hari lalu
Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.
Baca SelengkapnyaKorlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap
3 hari lalu
Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.
Baca SelengkapnyaKorlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri
3 hari lalu
Korlantas Polri mengungkap, terdapat banyak lembaga negara yang membuat pelat kendaraan dinas dan STNK khusus sendiri.
Baca Selengkapnya