Menteri Penerangan, Komunikasi dan Kebudayaan Malaysia Rais Yatim. Raisyatim.my
TEMPO.CO, Jakarta - Tulisan mantan Menteri Penerangan Malaysia, Zainudin Maidin, yang dianggap menghina B.J. Habibie, terus bergulir. Zainudin tak mau meminta maaf meski gelombang protes terus berdatangan. Lalu, bagaimana polemik penghinaan Habibie ini di mata Menteri Penerangan Malaysia sekarang?
Ditemui Tempo di sela-sela acara pertemuan tahunan Presiden RI dan Perdana Menteri Malaysia, Menteri Penerangan Komunikasi dan Kebudayaan Malaysia, Rais Yatim, menyatakan telah mengingatkan Zainudin Maidin untuk tidak mengulangi hal tersebut. Berikut ini hasil wawancara Tempo Kuala Lumpur dengan Rais.
Mengapa sampai terjadi tulisan Zainudin yang menghina Habibie? Malaysia memberi kebebasan kepada setap individu untuk bersuara dan berbicara. Hanya dalam kondisi seperti ini harus terpikir bahwa dalam hubungan Indonesia-Malaysia ini sangat penting. Hubungan kedua negara harus ditempatkan dalam posisi baik dan memberi kedaulatan kepada kedua belah pihak untuk menyatakan hasrat masing-masing. Ini bukan waktunya untuk mengkritik mantan pemimpin seperti Pak Habibie. Dan juga pemimpin Malaysia pun juga tak pernah dikritik dalam keadaan seperti itu ketika terjadi pergeseran yang ada saat terjadi peristiwa apa pun. Hal itu sudah lumrah dalam konteks bangsa serumpun satu bahasa dan satu Nusantara.
Apa sebenarnya tujuan Zainudin Maidin? Saya tidak tahu, sebab itu tulisan pribadinya dan saya tak bisa memahami apa yang beliau rasakan dalam hatinya. Tapi saya menyatakan hal ini tidak seharusnya terjadi. Itu adalah pendapat pribadi beliau, bukan pendapat resmi pemimpin, apalagi pemerintah Malaysia
Tapi bukankah Utusan Malaysia adalah media resmi UMNO dan pemerintah? Koran itu adalah surat kabar yang dulunya diawasi Zainudin Maidin (Zainudin Maidin pernah menjadi Pimpinan Redaksi Utusan Malaysia pada tahun 1982). Dan bukan menjadi lidah resmi Umno dan pemerintah. Itu adalah suatu media yang memberitakan masalah orang Melayu, bumiputera (pribumi), politik, dan sebagainya. Memang dekat dengan pemerintah, tetapi bukan lidah resmi.
Jadi pemerintah Malaysia tidak akan meminta maaf atas apa yang dilakukan Zainudin Maidin? (Pertanyaan) itu tidak tepat, sebab yang dibuat oleh Zainudin adalah pribadi beliau. Tapi, kalau salah seorang menteri kabinet melakukan hal demikian, wajar melakukan permintaan maaf. Tapi saya berharap Zainudin memohon maaf sendiri. Itu yang paling betul.
Apakah tidak lebih baik jika masalah ini dicarikan jalan penyelesaian? Saya pikir, jika dicarikan alternatif, itu yang terbaik, tinggal lagi beliau mau atau tidak (mohon maaf), itu masalah pribadi Zainudin. Tetapi baik jika beliau berpikir dan mohon maaf secara terbuka, ini yang paling baik. Kalau seorang menteri mengatakan hal demikian, memang perlu kita sensor, tetapi ini pribadi beliau. Dan Zainudin juga sudah diberi tahu tentang keaadaan sebenarnya dan seharusnya dia lebih berhati-hati untuk yang akan datang.
BRIN: Rumah di Puspitek Punya Negara Tak Bisa Dimiliki
5 hari lalu
BRIN: Rumah di Puspitek Punya Negara Tak Bisa Dimiliki
Kepala Biro Manajemen Barang Milik Negara dan Pengadaan pada BRIN Arywarti Marganingsih mengatakan perumahan Puspitek, Serpong, tak bisa jadi hak milik.
Profil Promotor Musik Adrie Subono, Java Musikindo Akan Comeback?
53 hari lalu
Profil Promotor Musik Adrie Subono, Java Musikindo Akan Comeback?
Adrie Subono adalah promotor musik yang berpengalaman menghadirkan konser penyanyi dalam dan luar negeri. Ia juga merupakan keponakan dari B.J. Habibie.