TEMPO Interaktif, Jakarta: Para narapidana di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Mojokerto mengamuk dengan melempari kaca-kaca jendela kantor dan ruang tunggu penjara yang berlokasi di Jalan Taman Siswa itu hingga pecah berantakan, Kamis (8/7). Selain melakukan aksi lempar, para narapidana juga membakar benda-benda yang berserakan di dalam penjara. "Awalnya adalah ketika Rofik dipanggil Akadun," kata Sembiring, seorang petugas penjara kepada TNR. Akadun, petugas keamanan penjara memanggil Rofik, narapidana asal Madura yang dipenjara karena kasus pembunuhan, ke ruangannya untuk diperiksa, karena dicurigai membawa handphone. Ternyata, handphone yang dicari adalah milik Zakaria, narapidana lainnya yang mengaku kehilangan handphonenya pada Rabu (7/7). Saat hilang, Zakaria sempat menuduh Rony, narapidana lainnya yang mencuri handphone itu. Tapi Rony membantahnya dan nyaris terjadi keributan. Kamis pagi, Zakaria melihat Rofik yang dikenal teman dekat Rony, membawa handphone di pinggangnya dan langsung melapor ke Akadun.Saat pemeriksaan, dari Rofik justru diperoleh walk-man. Dan di ruangan Akudan itu, tersebar Rofik sempat ditempeleng beberapa kali oleh Akadun. Sehingga, setelah keluar dari ruang pemeriksaan, Rofik langsung mengadukan tindakan arogan Akadun kepada para "pentolan" narapidana. Tidak lama kemudian, lebih dari 200 narapidana mencongkeli paving penutup parit di dalam penjara dan dilemparkan ke kaca-kaca kantor dan ruang tunggu. Mereka juga berusaha mencari Akadun yang bersembunyi di kantor penjara, hingga kemudian satu satuan setingkat kompi aparat kepolisian dari Kepolisian Resor Mojokerto datang.Kepala Polres Mojokerto, Ajun Komisaris Besar Polisi Yovianus Mahar dan Kepala Biro Operasi Kepolisian Daerah Jawa Timur, Komisaris Besar Polisi Heru Setyawan berserta pihak LP langsung melakukan perundingan dengan para narapidana. Tidak lama kemudian, amuk para narapidana mereda dan kondisi kembali normal. "Polisi justru sedang memeriksa Kepala Lapas dan beberapa napi. Kita sedang meminta keterangan, apa betul ada narapidana yang pegang handphone? Jika benar, itu pelanggaran dan pihak Lapas harus bertanggungjawab," kata Heru Setyawan kepada TNR. Kukuh S Wibowo - Tempo News Room