Perpu Tambang Terancam Ditolak DPR

Reporter

Editor

Rabu, 7 Juli 2004 20:02 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Penjelasan Menteri Kehutanan, M. Prakosa tentang pentingnya Peraturan Pemerintah Pengganti Undang Undang (Perpu) nomor 1/2004 tentang Penambangan di Kawasan Lindung untuk segera disahkan, pada rapat dengar pendapat dengan Panitia Khusus (Pansus) Dewan Perwakilan Rakyat, di Jakarta, Rabu (7/7), dinilai tidak memuaskan. Bahkan opini berkembang, Perpu akan ditolak."Perpu ini akan menghancurkan hutan lindung. Jadi, saya menolak," kata Ketua Pansus, Herman Widyananda. Padahal dalam penjelasannya, Prokosa sudah menegaskan, Perpu merupakan solusi rasional menjawab ancaman arbitrase internasional oleh 13 perusahaan tambang yang sudah diberi izin untuk melakukan penambangan di hampir satu juta hektar kawasan hutan lindung. "Kita terancam harus membayar Rp. 188 triliun, jika izin mereka dicabut," kata Pakosa. Menurut anggota Pansus, alasan ancaman arbitrase itu terlalu dibesar-besarkan. Karena sampai sekarang belum ada tuntuan resmi yang diajukan perusahaan tambang. Ancaman itu, kata Herman, baru sebatas informasi dari Kadin yang menyampaikan adanya kemungkinan salah satu dari ke-13 perusahaan tambang itu, yaitu PT. INCO, melakukan arbitrase. "Padahal, angka kerugian yang ditimbulkan oleh penambangan di hutan lindung bisa lebih besar daripada nilai yang harus dibayar pemerintah Indonesia kepada 13 perusahaan pertambangan itu," kata Herman.Hal lain disampaikan Fahriandi Laluasa, salah satu anggota Pansus dari Fraksi Partai Golkar. "Kami menolak Perpu tambang bukan berarti menolak penambangan itu sendiri. Tapi, kami minta pemerintah mencari solusi yang lebih bijak," kata Fahrianda.Pembahasan Perpu tambang akan dimulai pada tingkat rapat kerja (raker) sementara, Kamis (8/7), sementara keputusan akhir Pansus akan dinyatakan pada sidang paripurna DPR, Senin (15/7).Rina Rahmawati, Ami - Tempo News Room

Berita terkait

Anggota Dewan Minta Pemerintah Pertimbangkan Kenaikan Tarif KRL

4 jam lalu

Anggota Dewan Minta Pemerintah Pertimbangkan Kenaikan Tarif KRL

Anggota Komisi V DPR RI Suryadi Jaya Purnama mengatakan kenaikan tarif tidak boleh membebani mayoritas penumpang KRL

Baca Selengkapnya

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

2 hari lalu

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

Pemerintah akhirnya mengesahkan UU Desa terbaru yang telah diteken Jokowi dan diwacanakan perubahannya sejak Mei 2022. Apa saja aturan barunya?

Baca Selengkapnya

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

2 hari lalu

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

Permintaan para kepala desa agar masa jabatannya ditambah akhirnya dikabulkan pemerintah. Samakah hasilnya dengan UU Desa?

Baca Selengkapnya

DPR Agendakan Rapat Evaluasi Pemilu 2024 dengan KPU pada 15 Mei

2 hari lalu

DPR Agendakan Rapat Evaluasi Pemilu 2024 dengan KPU pada 15 Mei

KPU sebelumnya tidak menghadiri undangan rapat Komisi II DPR karena bertepatan dengan masa agenda sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

2 hari lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

3 hari lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

4 hari lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

4 hari lalu

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

KPK melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR RI tahun anggaran 2020

Baca Selengkapnya

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

5 hari lalu

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Baca Selengkapnya

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

6 hari lalu

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

Partai Gelora menyebut PKS selalu menyerang Prabowo-Gibran selama kampanye Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya