Alasan Eggy Sudjana Bela Aceng Fikri

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Kamis, 13 Desember 2012 06:43 WIB

Bupati Garut Aceng Fikri memenuhi panggilan Polisi Daerah Jawa Barat di Bandung, Senin (10/12). Aceng Fikri diperiksa terkait dugaan penipuan yang dilaporkan calon wakil bupati yang urung menjabat namun telah menyetorkan sejumlah uang. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO , Jakarta - Pengacara Eggy Sudjana mengaku tertarik membela Bupati Aceng HM Fikri semata untuk melaksanakan penegakan syariat Islam. Sebab pernikahan kliennya yang ke empat bersama Fanny Oktora tidak melanggar aturan agama. ”Perbuatan itu (poligami) tidak tercela dan niat Aceng pun awalnya baik,” ujarnya, Rabu, 12 Desember 2012.

Eggy menjelaskan, Bupati Aceng pertama kali menghubungi dirinya Senin dua pekan lalu (26 November 2012). Kemudian selang dua hari kemudian kembali menghubunginya dan meminta kesiapan. “Saya sempat menolaknya, kemudian istikharah, agar diberi petunjuk,” ujarnya. “Mulai Senin kemarin saya resmi menjadi pengacara Aceng untuk kasus Fanny dan pembubaran Pansus DPRD.”

Dalam kasus Aceng, Eggy melihat banyak kontroversi yang dilakukan publik termasuk pejabat negara. “Kasus ini lebih mengarah ke sikap sinisme publik terhadap ajaran syariat islam, suka tidak suka apa yang dilakukan oleh Aceng adalah menjalankan syariat islam yang dicontohkan Rasululloh.”

Ada dua alasan yang melatarbelakangi Eggy untuk membantu penyelesaian kasus Aceng. Pertama pembentukan opini publik untuk membeci syariat Islam. Sebab, apa yang dilakukan Aceng dalam pernikahannya dengan Fanny tidak melanggar perundangan pernikahan Indonesia. “Itu alasan pertama saya menerima (pengacara) karena ada upaya menggelindingkan anti kepada syariat islam, makanya saya berani tampil untuk membela itu.”

Alasan kedua lanjut Eggy, dalam kasus Aceng terjadi pelemahan penegakan supremasi hukum tertinggi yakni islah dan damai. Hal ini dibuktikandengan masih berlangsungnya penyelidikan yang dilakukan kepolisian serta panitia khusus (Pansus) buatan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Garut. “Orang sudah damai kok masih diramai-ramain terus, seharusnya dihentikan.”

JAYADI SUPRIADIN

Berita terpopuler lainnya:
Penghina Habibie: LB Moerdani Itu Kawan Dekat Saya

Hina Habibie, Mengapa Eks Menteri Malaysia Ogah Minta Maaf?

Pengacara Bupati Aceng Tebar Ancaman ''Kerusuhan''

Bupati Aceng Ancam Rusuh, DPRD Garut Tak Gentar

Menghina Habibie, Ini Tujuan Zainudin Maidin

Berita terkait

10 Perilaku Pasangan yang Merendahkan Anda dan Hubungan, Jangan Ditoleransi

33 hari lalu

10 Perilaku Pasangan yang Merendahkan Anda dan Hubungan, Jangan Ditoleransi

Anda sering terluka atau mempertanyakan harga diri. Berikut perilaku pasangan yang menjadi sinyal Anda harus bersikap tegas dalam hubungan.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Pihak Johnny Depp atas Tuduhan Pelecehan Verbal dari Lawan Mainnya

36 hari lalu

Tanggapan Pihak Johnny Depp atas Tuduhan Pelecehan Verbal dari Lawan Mainnya

Tanggapan Johnny Depp setelah dituduh melakukan pelecehan verbal terhadap lawan mainnya di lokasi syuting film Blow yang dirilis 23 tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Mantan Produser Nickelodeon Minta Maaf Atas Perilakunya yang Diungkap Serial Quiet On Set

37 hari lalu

Mantan Produser Nickelodeon Minta Maaf Atas Perilakunya yang Diungkap Serial Quiet On Set

Mantan Produser Nickelodeon, Dan Schneider terseret kasus pelecehan, seksisme, rasisme, dan perlakuan tidak pantas terhadap artis cilik.

Baca Selengkapnya

Fakultas Filsafat UGM Dalami Dugaan Kekerasan Seksual Mahasiswa dengan Korban 8 Orang

39 hari lalu

Fakultas Filsafat UGM Dalami Dugaan Kekerasan Seksual Mahasiswa dengan Korban 8 Orang

Fakultas Filsafat UGM menunggu laporan dari para korban untuk penanganan yang lebih tepat dan cepat.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Pungli di Rutan KPK, Terbongkarnya Diawali Kejadian Pelecehan Seksual

41 hari lalu

Kilas Balik Kasus Pungli di Rutan KPK, Terbongkarnya Diawali Kejadian Pelecehan Seksual

KPK telah menetapkan 15 tersangka kasus pungutan liar di rumah tahanan KPK. Berikut kilas baliknya, diawali kejadian pelecehan seksual.

Baca Selengkapnya

Dugaan Pelecehan oleh Rektor Universitas Pancasila, Polisi Periksa 15 Saksi

52 hari lalu

Dugaan Pelecehan oleh Rektor Universitas Pancasila, Polisi Periksa 15 Saksi

Rektor Universitas Pancasila nonaktif Edie Toet Hendratno dilaporkan dua orang atas dugaan pelecehan

Baca Selengkapnya

Dugaan Pelecehan Seksual Oleh Dokter di Palembang, Pelapor akan Serahkan Barang Bukti

57 hari lalu

Dugaan Pelecehan Seksual Oleh Dokter di Palembang, Pelapor akan Serahkan Barang Bukti

Perkara dugaan pelecehan seksual oleh dokter di salah satu rumah sakit di Jakabaring, Palembang, terus bergulir di Polda Sumatera Selatan

Baca Selengkapnya

Datangi Polda, Rektor Universitas Pancasila Edie Toet Bantah Lakukan Pelecehan Seksual

58 hari lalu

Datangi Polda, Rektor Universitas Pancasila Edie Toet Bantah Lakukan Pelecehan Seksual

Rektor Universitas Pancasila nonaktif, Edie Toet Hendratno, 72 tahun, memenuhi panggilan polisi untuk diperiksa di kasus dugaan pelecehan seksual

Baca Selengkapnya

Rektor Universitas Pancasila Diperiksa Hari Ini, Korban Bantah Ada Motif Politik

58 hari lalu

Rektor Universitas Pancasila Diperiksa Hari Ini, Korban Bantah Ada Motif Politik

Pengacara rektor Universitas Pancasila menuding ada motif politik karena isu pelecehan seksual ini mencuat jelang pemilihan rektor.

Baca Selengkapnya

Yayasan Minta Rektor Universitas Pancasila Kooperatif Jalani Proses di Polisi soal Dugaan Pelecehan

59 hari lalu

Yayasan Minta Rektor Universitas Pancasila Kooperatif Jalani Proses di Polisi soal Dugaan Pelecehan

Yayasan Universitas Pancasila meminta rektor nonaktif ETH kooperatif menjalani proses di kepolisian dalam kasus dugaan pelecehan seksual

Baca Selengkapnya