Petugas berjaga di depan lokasi ledakan Bom di jalan Nusantara Raya, Beji, Depok, Jawa Barat, Minggu (9/9). TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
TEMPO.CO, Jakarta - Markas Besar Kepolisian RI mengumumkan penangkapan tiga tersangka teroris kelompok Harakah Sunni untuk Masyarakat Indonesia (Hasmi) Jumat 7 Desember 2012. Mereka dituduh berperan sebagai perakit bom dan penyimpan bahan peledak dalam serangkaian aksi teror kelompok Hasmi sejak Agustus lalu. Penangkapan dilakukan di Solo pada Kamis dan Jumat, 6-7 Desember 2012.
"Mereka berlatih di Gunung Wilis, Madiun, Jawa Timur," kata Kepala Badan Penerangan Umum Polri, Komisaris Besar Agus Rianto, Jumat, 7 Desember 2012.
Agus memaparkan, tersangka teroris yang ditangkap pada hari Kamis berinisial WIN, umur 28 tahun. Sedangkan dua tersangka teroris yang ditangkap pada hari ini berinisal FS umur 23 tahun dan BAM umur 45 tahun.
WIN diduga ikut pelatihan militer dan perakitan bom di Gunung Wilis. Sedangkan FS dan BAM diduga berperan sebagai penerima titipan cairan kimia dan bubuk bahan peledak kelompok Hasmi. Ketiganya, menurut Agus, masih dalam pemeriksaan tim penyidik Detasemen Khusus Anti Teror 88.
Kelompok ini diduga mempersiapkan bom dengan daya ledak tinggi yang menggunakan media tabung gas elpiji 3 kilogram yang diisi bubuk peledak. Bom sendiri diduga diaktifkan dari jarak jauh, dan tidak dengan cara bunuh diri. Polisi tidak menemukan tas atau jaket yang biasa jadi tempat membawa bom bunuh diri.
Polisi menduga kelompok Hasmi mengincar empat lokasi untuk dibom. Keempat lokasi itu adalah kantor Konsulat Jenderal Amerika Serikat di Surabaya, kantor Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta, Plaza 89 dekat Kedutaan Besar Australia dan PT Freeport di Jakarta, serta Markas Komando Brigadir Mobil Polda Jawa Tengah di Serondon.
Sekretaris Utama Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT RI) Bangbang Surono, A.k, M.M, CA., optimis BNPT mampu berperan dan berdampak dalam mendukung tercapainya visi Indonesia Emas 2045.
Peran Perempuan dalam Terorisme Harus Dilihat Secara Holistik
26 Februari 2024
Peran Perempuan dalam Terorisme Harus Dilihat Secara Holistik
Executive Board Asian Moslem Network (AMAN) Indonesia, Yunianti Chuzaifah, menyoroti kaitan kaum perempuan Indonesia dengan terorisme tak hanya terjadi di ruang publik, melainkan juga di ruang domestik.