Anas Belum Tentu Jadi Calon Presiden dari Demokrat
Editor
Bobby Chandra
Rabu, 5 Desember 2012 18:16 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, Syarif Hasan, menyatakan partainya belum tentu mencalonkan Anas Urbaningrum sebagai presiden pada Pemilihan Umum 2014. Sebagai ketua umum partai, Anas tak otomatis menjadi capres pilihan partai. "Tak ada dalam AD/ART Partai Demokrat menyatakan ketua menjadi capres," kata Syarif di gedung kompleks parlemen Senayan, Jakarta, Rabu, 5 Desember 2012.
Menurut Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah ini, presiden pilihan partai didasarkan keinginan publik menjelang pemilihan presiden. Dia mencontohkan, terpilihnya Susilo Bambang Yudhoyono sebagai capres dari Demokrat pada Pilpres 2004 dan 2009 murni berdasarkan keinginan publik. Saat Pilpres 2004, Demokrat dinakhkodai Subur Budi Santoso dan pada 2009 Ketua Umum Demokrat dijabat Hadi Utomo.
Dalam menentukan capres, Demokrat lebih mempertimbangkan kecenderungan publik dan konstelasi politik. "Kalau calon yang kuat dari luar partai, kita juga akan dukung,"
Sekretaris Jenderal Pendiri dan Deklarator Demokrat, Sutan Bhatoegana, mengatakan partainya belum mau tergesa-gesa menetapkan capres. Nama capres baru akan dibicarakan di internal partai paling cepat akhir 2013. Saat ini partai, kata dia, lebih ingin berfokus pada peningkatkan ekonomi dan stabilitas politik.
Mengenai peluang pencalonan Anas, menurut Sutan, belum bisa disimpulkan sekarang. Meskipun tak otomatis menjadi capres, kata Sutan, Anas bisa saja diusung partai pada pilpres 2014 nanti. Meskipun begitu, Sutan mengakui saat ini tingkat keterpilihan Anas masih rendah dibanding beberapa toloh nasional lainnya. "Tapi, kan, itu sekarang. Nanti siapa tahu rakyat menginginkannya dia menjadi capres."
Politikus Demokrat lainnya, Ruhut Sitompul, menyatakan proses pencalonan presiden sepenuhnya diserahkan pada Majelis Tinggi Partai Demokrat. Namun, menurut dia, partai sangat menghargai sikap Anas yang menyatakan tak bersedia mencalonkan diri sebagai capres. ini menunjukkan kedewasaan partai dalam membangun demokrasi. "Ini bukti Demokrat bukan partai tertutup pada segelintir kader. Kami terbuka untuk siapa saja," ujarnya.
IRA GUSLINA SUFA
Terpopuler:
Polri Kembali Tarik 13 Penyidiknya dari KPK
Skandal Bupati Garut, Aceng Minta Maaf
Bupati Aceng: Jangan Paksa Saya Mundur
Bupati Aceng Diminta Mundur
Mabes Polri Akui Tarik Novel Baswedan
Novel Baswedan Termasuk yang Mau Ditarik Polri
Naikkan Gaji Guru, Presiden Tak Mau Berutang
Skandal Bupati Garut, Menteri Perempuan Buka Suara
Ini Alasan Fany Octora Batal ke Komnas Anak
DPRD Garut Bentuk Pansus Skandal Bupati Aceng