Mahfud MD: Mudah Kalahkan Megawati di Putaran Kedua

Reporter

Editor

Sabtu, 3 Juli 2004 20:25 WIB

TEMPO Interaktif, Yogyakarta: Kubu Capres Wiranto akan lebih suka melawan kubu Megawati pada putaran kedua pemilu presiden dibanding harus bertarung dengan kubu Susilo Bambang Yudhoyono. Sebab, melawan kubu Megawati di putaran kedua dinilai lebih mudah mengalahkannya. "Kalau Wiranto melawan Mega (di putaran kedua), kita tinggal tidur saja pasti menang," ujarnya.Penegasan itu disampaikan Wakil Ketua Umum DPP PKB Mahfud MD, menjawab pertanyaan wartawan di Ponpes Darussalam, Desa Watucongol, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang, Sabtu (3/7) sore, usai mendampingi Wiranto saat mengunjungi ponpes tersebutMenurut Mahfud, ada tiga kekuatan besar yang punya peluang lolos putaran kedua pilpres, yaitu Wiranto, Megawati dan SBY. Mahfud tidak bersedia menjelaskan lebih rinci mengapa menganggap lebih mudah melawan Mega. Saat wartawan mencoba mencecarnya, Mahfud hanya tersenyum sembari mengangkat kedua tangannya dan segera masuk ke mobil. Sebelumnya, Mahfud menyatakan optimis Wiranto pasti akan lolos putaran kedua pilpres. Dasarnya adalah perhitungan kasar di atas kertas, Wiranto akan mampu meraup suara sekitar 41 juta. Angka ini diambil dari hasil perolehan suara Golkar, PKB, partai pendukung lainnya serta suara dari ormas-ormas yang mendukung Wiranto. "Kalaupun ada melesetnya, paling hanya sekitar lima persen. Itu artinya kami tetap akan mendapat suara sekitar 39 sampai 40 juta. Ini lebih dari cukup untuk lolos ke putaran kedua," tegasnya.Mahfud juga menyatakan tidak mempercayai hasil poling yang marak berlangsung saat ini. Menurut Mahfud, hasil poling itu lebih banyak meleset dibanding hasil sesungguhnya. Ia kemudian mencontohkan hasil poling pada pemilu legislatif lalu dimana PKB dikatakan hanya akan mendapat suara sekitar tiga persen, di bawah PKS. "Ternyata, PKB hasilnya dua kali lipat hasil (perolehan suara) PKS. Poling itu tidak bisa dipercaya karena respondennya tidak pernah lebih dari 4.000 orang. Padahal ini ada 157 juta orang yang mau memilih," ujarnya.Menjawab pertanyaan tentang kemungkinan perhitungan di atas kertas itu akan meleset jauh karena faktor majunya Hasyim Muzadi dan Yusuf Kalla, Mahfud MD menyatakan memang agak sedikit mengganggu. Namun, Mahfud tetap optimis bahwa Hasyim Muzadi dan Yusuf Kalla tidak akan banyak menyedot dukungan warga NU.Menurut Mahfud MD, Hasyim dan Kalla tidak mengambil modal dasar dari PKB. Keduanya, kata Mahfud, mengambil suara NU yang tersebar di PPP. Sedangkan suara NU yang berada di Partai Golkar dan PKB diyakini akan tetap utuh mendukung Wiranto-Gus Solah. "Kita yakin suara NU di Golkar dan PKB akan utuh. Boleh jadi, NU yang di luar Golkar dan PKB juga tidak ikut Pak Hasyim semua kan," katanya.Mahfud juga menambahkan, kalaupun terjadi penyempalan, bisa jadi itu berasal dari anggota PKB yang sekaligus menjadi pengurus NU. Heru CN-Tempo News Room

Berita terkait

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

12 jam lalu

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

"Ya semuanya teman, halalbihalal yo ditekani kabeh (ya didatangi semua)," ujar Gibran.

Baca Selengkapnya

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

11 hari lalu

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

Setelah hari pertama Idul Fitri di Jakarta, Jokowi terbang ke Medan untuk merayakan hari ke-2 Lebaran. Buat amankan tiket Bobby Nasution ke Pilgub?

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

19 hari lalu

Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

Ujang pun menyampaikan bahwa para tokoh itu memiliki modal yang cukup untuk dikatakan sebagai calon unggulan di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

20 hari lalu

Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

Menurut Airlangga, dukungan dari ormas merupakan salah satu kunci agar dirinya dapat kembali terpilih untuk menjadi Ketua Umum Partai Golkar.

Baca Selengkapnya

Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

20 hari lalu

Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

Airlangga menyatakan dukungan itu merupakan amanah yang harus dijaga.

Baca Selengkapnya

Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

21 hari lalu

Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

Ketua Umum Golkar menargetkan partainya mampu menang lebih dari 50 persen dalam kontestasi Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

PKB Sebut Fungsi Pengawasan DPR Gagal jika Tak Gulirkan Hak Angket

22 hari lalu

PKB Sebut Fungsi Pengawasan DPR Gagal jika Tak Gulirkan Hak Angket

Ketua DPP PKB mengatakan hak angket penting sebagai ikhtiar untuk memperbaiki kualitas demokrasi Indonesia.

Baca Selengkapnya

Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

24 hari lalu

Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

Presiden Jokowi membantah dirinya sempat ingin merebut posisi Ketua Umum Partai Golkar maupun Ketua Umum PDI Perjuangan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

29 hari lalu

Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

Menurut Prabowo, keinginan itu bisa dilakukan bila ada dukungan untuk memberi nasihat. Prabowo meminta Golkar mendukungnya membangun pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Sebut Golkar Punya Peran Besar di Pilpres 2024

29 hari lalu

Prabowo Sebut Golkar Punya Peran Besar di Pilpres 2024

Prabowo meminta maaf karena belum sempat mendatangi semua kader-kader Golkar di daerah dalam tahapan kampanye pemilu.

Baca Selengkapnya