Bupati Garut Aceng Klaim Sudah Damai dengan Fany  

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Senin, 3 Desember 2012 18:14 WIB

Aceng Fikri. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Bupati Garut Aceng HM Fikri mengatakan telah berdamai dengan mantan istrinya, Fany Octora. Dalam pernikahan yang hanya berumur empat hari, Aceng kemudian menceraikan Fany karena merasa kecewa dan tertipu.

Pasca-perceraian itu, Aceng mengatakan Fany bisa menerima keputusan tersebut. “Lima bulan lalu tidak ada masalah dan kami sudah sepakat,” kata Aceng saat dihubungi, Senin, 3 Desember 2012.

Aceng menceritakan, ia dan Fany hanya sempat tidur bersama selama satu malam dalam empat hari umur pernikahannya itu. Pernikahan yang berlangsung pada 14 Juli 2012 kandas dan berakhir dengan kesepakatan di atas kertas.

“Dia sudah membuat pengakuan tidak akan menganggu saya lagi,” ujar Aceng. “Dia juga berjanji tidak memperpanjang lagi persoalan ini dan menganggap tidak ada saya di dalam hidupnya.”

Pernyataan tersebut, kata Aceng, dibuat setelah ia kembali dari ibadah umrah, Agustus lalu. “Pada 16 Agustus semua persoalan ini sudah selesai,” kata dia. Aceng mengaku kaget ketika masyarakat meributkan soal perceraiannya itu. Ia kemudian menengarai ada unsur politis dan ada orang yang memanfaatkan Fany untuk mencemarkan nama baiknya, yaitu supaya ia dianggap menghina perempuan.

Dalam mengucapkan kata cerai, Aceng membatah menyampaikannya melalui pesan singkat. “Saya katakan langsung ke Fany. Begini ucapan saya, 'tanpa niatan untuk menyakiti, dengan sangat menyesal Bapak harus menjatuhkan talak',” kata Aceng.

Pernyataan itu disampaikan kepada Fany beberapa saat sebelum Aceng berangkat umrah. Mengetahui telah dicerai, Aceng mengatakan Fany menerimanya. Aceng kemudian menegaskan kembali keputusan tersebut melalui pesan singkat supaya keluarga Fany mengetahui status mereka.

Sepulang Umroh, kata Aceng, Fany memberikan syarat. Isinya, ia bersedia dicerai asalkan Aceng memenuhi janjinya sebelum menikah. Janji itu antara lain memberangkatkan Fany dan orang tuanya umrah dan menempuh kuliah di jurusan kebidanan.

Permintaan itu kemudian dipenuhi Aceng. Dia mengaku telah memberikan uang sebesar Rp 20 juta untuk biaya kontrakan, Rp 23 juta untuk kuliah, biaya berangkat umrah, telepon selular, dan pakaian. “Enggak tau apa duitnya dipakai kuliah atau tidak," kata dia.

Yang jelas, kata Aceng, Fany sudah menandatangani surat pernyataan menerima perceraian ini. Di dalamnya, kata Aceng, Fany menyatakan tidak akan mengganggu Aceng dan tidak akan menganggap pernikahan ini ada dalam hidupnya. “Kalau sampai melanggar ada klausul di situ yang menyebutkan bisa dituntut,” katanya.

Untuk menuntut balik, Aceng mengaku masih pikir-pikir. “Bagaimana bisa pemimpin menang melawan rakyat,” ujarnya. Namun, kalau pihak Fany tak mau diajak berdamai, Aceng mengancam akan menggugat balik. “Apa boleh buat.”

RINI K

Berita terpopuler lainnya:
Saat Melamar Fany, Bupati Garut Mengaku Sudah Duda
Janda Bupati Garut Sebenarnya ''Ogah'' Lapor ke Polisi
Fany Octora, Janda Bupati Garut, Masih Shock
Janda Bupati Garut Alami Kekerasan Psikis
Fany Octora Laporkan Bupati Garut ke Mabes Polri

Berita terkait

10 Perilaku Pasangan yang Merendahkan Anda dan Hubungan, Jangan Ditoleransi

37 hari lalu

10 Perilaku Pasangan yang Merendahkan Anda dan Hubungan, Jangan Ditoleransi

Anda sering terluka atau mempertanyakan harga diri. Berikut perilaku pasangan yang menjadi sinyal Anda harus bersikap tegas dalam hubungan.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Pihak Johnny Depp atas Tuduhan Pelecehan Verbal dari Lawan Mainnya

39 hari lalu

Tanggapan Pihak Johnny Depp atas Tuduhan Pelecehan Verbal dari Lawan Mainnya

Tanggapan Johnny Depp setelah dituduh melakukan pelecehan verbal terhadap lawan mainnya di lokasi syuting film Blow yang dirilis 23 tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Mantan Produser Nickelodeon Minta Maaf Atas Perilakunya yang Diungkap Serial Quiet On Set

41 hari lalu

Mantan Produser Nickelodeon Minta Maaf Atas Perilakunya yang Diungkap Serial Quiet On Set

Mantan Produser Nickelodeon, Dan Schneider terseret kasus pelecehan, seksisme, rasisme, dan perlakuan tidak pantas terhadap artis cilik.

Baca Selengkapnya

Fakultas Filsafat UGM Dalami Dugaan Kekerasan Seksual Mahasiswa dengan Korban 8 Orang

42 hari lalu

Fakultas Filsafat UGM Dalami Dugaan Kekerasan Seksual Mahasiswa dengan Korban 8 Orang

Fakultas Filsafat UGM menunggu laporan dari para korban untuk penanganan yang lebih tepat dan cepat.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Pungli di Rutan KPK, Terbongkarnya Diawali Kejadian Pelecehan Seksual

44 hari lalu

Kilas Balik Kasus Pungli di Rutan KPK, Terbongkarnya Diawali Kejadian Pelecehan Seksual

KPK telah menetapkan 15 tersangka kasus pungutan liar di rumah tahanan KPK. Berikut kilas baliknya, diawali kejadian pelecehan seksual.

Baca Selengkapnya

Dugaan Pelecehan oleh Rektor Universitas Pancasila, Polisi Periksa 15 Saksi

56 hari lalu

Dugaan Pelecehan oleh Rektor Universitas Pancasila, Polisi Periksa 15 Saksi

Rektor Universitas Pancasila nonaktif Edie Toet Hendratno dilaporkan dua orang atas dugaan pelecehan

Baca Selengkapnya

Dugaan Pelecehan Seksual Oleh Dokter di Palembang, Pelapor akan Serahkan Barang Bukti

1 Maret 2024

Dugaan Pelecehan Seksual Oleh Dokter di Palembang, Pelapor akan Serahkan Barang Bukti

Perkara dugaan pelecehan seksual oleh dokter di salah satu rumah sakit di Jakabaring, Palembang, terus bergulir di Polda Sumatera Selatan

Baca Selengkapnya

Datangi Polda, Rektor Universitas Pancasila Edie Toet Bantah Lakukan Pelecehan Seksual

29 Februari 2024

Datangi Polda, Rektor Universitas Pancasila Edie Toet Bantah Lakukan Pelecehan Seksual

Rektor Universitas Pancasila nonaktif, Edie Toet Hendratno, 72 tahun, memenuhi panggilan polisi untuk diperiksa di kasus dugaan pelecehan seksual

Baca Selengkapnya

Rektor Universitas Pancasila Diperiksa Hari Ini, Korban Bantah Ada Motif Politik

29 Februari 2024

Rektor Universitas Pancasila Diperiksa Hari Ini, Korban Bantah Ada Motif Politik

Pengacara rektor Universitas Pancasila menuding ada motif politik karena isu pelecehan seksual ini mencuat jelang pemilihan rektor.

Baca Selengkapnya

Yayasan Minta Rektor Universitas Pancasila Kooperatif Jalani Proses di Polisi soal Dugaan Pelecehan

27 Februari 2024

Yayasan Minta Rektor Universitas Pancasila Kooperatif Jalani Proses di Polisi soal Dugaan Pelecehan

Yayasan Universitas Pancasila meminta rektor nonaktif ETH kooperatif menjalani proses di kepolisian dalam kasus dugaan pelecehan seksual

Baca Selengkapnya