Pramono Anggap Terlalu Dini Bicarakan Duet Mega-JK

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Senin, 3 Desember 2012 14:42 WIB

Wakil Ketua DPR Pramono Anung di Jakarta, Rabu 6 Juni 2012. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Pramono Anung, menyatakan terlalu dini membahas pencalonan pasangan calon dan wakil presiden Megawati Soekarnoputri dengan Jusuf Kalla. "Dalam politik, silaturahmi bisa-bisa saja," katanya di kompeks parlemen Senayan, Senin, 3 Desember 2012.

Ia mengatakan, hingga kini partainya belum memutuskan siapa calon yang hendak diusung pada 2014. "Keputusan ada di internal partai," ujar Pramono. Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat itu mengakui, banyak pihak yang menginginkan pencalonan Mega-JK. "Bu Mega punya konstituen yang tetap."

Wacana menyandingkan Mega dan Kalla muncul ketika Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDI Perjuangan, Maruarar Sirait, mengatakan ada kemungkinan menduetkan dua mantan pemimpin negara tersebut. Pada sebuah kesempatan, Kalla menyambut baik wacana tersebut.

Namun, Kalla mengakui saat ini dia belum memiliki kendaraan politik yang pasti untuk maju di 2014. Golkar melalui Rapat Pimpinan Nasional sudah memutuskan Aburizal menjadi calon presiden yang diusung partai ini. Akan tetapi, Golkar mempersilakan JK maju melalui kendaraan partai politik lainnya.

Jusuf Kalla mengakui bahwa wacana menduetkan dirinya dengan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri dalam pemilihan 2014 mendatang, pertama kali dilontarkan partai berlambang moncong putih itu.

"Ini, kan, wacana yang disampaikan pertama kali oleh teman-teman di PDI-P sendiri," kata Kalla di Markas Pusat Palang Merah Indonesia, Jakarta, Senin, 3 Desember 2012. Namun, hingga kini belum ada komunikasi politik antara dia dan Mega ihwal duet sebagai calon RI 1 dan RI 2.

Mantan Wakil Presiden RI ini pun enggan berkomentar ihwal ketertarikannya terhadap wacana duet tersebut. "Nanti kami bicarakan," ujarnya. Ia mengatakan, pembicaraan politik ihwal wacana duet itu tetap terbuka mengingat waktu pemilihan masih dua tahun lagi. "Dalam politik semua mungkin."

Kalla pun mengisyaratkan bakal meninggalkan partainya jika diusung partai lain dalam pemilihan presiden dan wakil presiden pada 2014. Menurut dia, Partai Golkar tidak mungkin mengusung dua nama calon presiden. "Tidak, lewat Golkar, dong. Mana bisa?" kata Kalla.

Kendati begitu, ia mengatakan belum membicarakan pencalonannya dengan partai manapun. "Tahun depanlah. Kan pemilu-nya 2014. Jangan terlalu cepat." Hingga kini, Kalla mengaku tidak membuka peluang untuk meninggalkan Golkar.

Ia pun tak akan menghalangi upaya Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie, yang telah mendeklarasikan diri sebagai calon presiden. "Aburizal Bakrie, kan, lewat Golkar. Silakan saja," ujar mantan Wakil Presiden RI ini.

SATWIKA MOVEMENTI | PRIHANDOKO

Terpopuler:

ITB Siap Kembalikan Uang Rp 10 Miliar ke Mahasiswa

Pria Ini Ungkap Misteri Vonis Bebas Misbakhun

Hashim Djojohadikusumo Jadi Pembina Partai Kristen

Misbakhun Bebas Berkat ''Jasa'' Orang-orang Ini

Mahfud Md.: Pemilik Media Mengancam Kebebasan Pers

2 Hakim Agung Ini Diduga Loloskan PK Misbakhun

Simulator SIM, KPK Tak Takut Dikepung Polisi Lagi

Berita terkait

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

27 Desember 2021

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

Dalam survei tersebut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar hanya dipilih 0,1 persen responden.

Baca Selengkapnya

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

22 Desember 2021

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.

Baca Selengkapnya

Gerindra Bersiap Usung Prabowo di Pilpres 2024, PDIP Baru Siapkan Kader

11 Agustus 2020

Gerindra Bersiap Usung Prabowo di Pilpres 2024, PDIP Baru Siapkan Kader

Sejumlah kader Gerindra meminta Prabowo kembali maju sebagai capres 2014, sedangkan PDIP masih melakukan kaderisasi dan pematangan calon pemimpin.

Baca Selengkapnya

Cara Jokowi Hindari Angka 2 Saat Ucapkan Ulang Tahun ke Megawati

23 Januari 2019

Cara Jokowi Hindari Angka 2 Saat Ucapkan Ulang Tahun ke Megawati

Jokowi mengucapkan selamat kepada Megawati yang berulang tahun ke-72. Tapi Jokowi menghindari menyebut angka 2.

Baca Selengkapnya

PPP Bersedia Mendukung PDIP di Pilgub Sumut dengan 4 Syarat

10 Januari 2018

PPP Bersedia Mendukung PDIP di Pilgub Sumut dengan 4 Syarat

PDIP butuh dukungan PPP untuk menggenapi syarat mengusung calonnya di pilgub Sumut.

Baca Selengkapnya

PDIP Tunjuk Ahmad Basarah Ketua Tim Pemenangan Gus Ipul-Puti

10 Januari 2018

PDIP Tunjuk Ahmad Basarah Ketua Tim Pemenangan Gus Ipul-Puti

Sebelumnya nama Ahmad Basarah sempat disebut bakal dicalonkan sebagai wakil gubernur dari PDIP.

Baca Selengkapnya

PDIP Sambut Baik Keputusan Gerindra Dukung Gus Ipul

10 Januari 2018

PDIP Sambut Baik Keputusan Gerindra Dukung Gus Ipul

Dengan bergabungnya Gerindra ke kubu Gus Ipul, maka koalisi ini merupakan koalisi pertama antara Partai Gerindra dan PDIP dalam pilkada 2018.

Baca Selengkapnya

Gus Ipul-Puti Guntur Soekarno, PKS Tetap Bergabung dengan PDIP

10 Januari 2018

Gus Ipul-Puti Guntur Soekarno, PKS Tetap Bergabung dengan PDIP

Presiden PKS Sohibul Iman menegaskan partainya tetap mendukung Gus Ipul dan Puti Guntur Soekarno di Pilgub Jatim 2018.

Baca Selengkapnya

PDIP Resmi Usung Puti Guntur Soekarno Dampingi Gus Ipul

10 Januari 2018

PDIP Resmi Usung Puti Guntur Soekarno Dampingi Gus Ipul

PDIP memutuskan untuk mengusung Puti Guntur Soekarno setelah mendapat masukan dari Gus Ipul serta pesan dari kiai, alim ulama, dan tokoh masyarakat.

Baca Selengkapnya

Di HUT PDIP, Jokowi Ingatkan Pejabat Tak Tergiur Tawaran Politik

10 Januari 2018

Di HUT PDIP, Jokowi Ingatkan Pejabat Tak Tergiur Tawaran Politik

Presiden Jokowi mengatakan bahwa kader PDIP dan pejabat pemerintah masih harus bekerja keras karena banyak tugas yang belum usai.

Baca Selengkapnya