Potret Politikus: dari Korupsi sampai Nikah 4 Hari  

Senin, 3 Desember 2012 12:12 WIB

Bupati Garut Aceng HM Fikri (kedua kiri) saat melakukan pernikahan dengan Fany Octora (ketiga kiri). regional.kompas.com

TEMPO.CO, Jakarta - Perilaku para politikus di Indonesia penuh warna-warni. Ada yang santun dan peduli pada rakyat seperti yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Ada pula kiprahnya selalu dekat dengan "tempat-tempat basah" anggaran. Tak sedikit pula politikus yang tersandung skandal-skandal perempuan. (Baca: Bupati Garut Dilaporkan ke Polisi karena Nikah Hanya Empat Hari)

Politikus PDI Perjuangan, Hendrawan Supratikno, kepada Tempo pertengahan November lalu pernah mengatakan, "Kami bukanlah lembaga para nabi atau malaikat," katanya. "Tetapi kami juga bukan lembaganya para napi." Hal itu disampaikan Hendrawan saat mengomentari tindakan Menteri BUMN Dahlan Iskan yang melontarkan bola panas soal permintaan jatah atau upeti kepada direksi BUMN. Menurut mereka, isu yang disampaikan Dahlan tidak berdasarkan bukti yang cukup. "Itu informasinya tidak berdasarkan fakta dan data,"

Misbakhun adalah salah satu politikus yang namanya sempat terseret kasus soal uang. Politikus Partai Keadilan Sejahtera itu dinyatakan bersalah atas pemalsuan dokumen pencairan kredit pembiayaan perdagangan pada Bank Century. Pengadilan Negeri Jakarta Pusat memvonis Misbakhun 1 tahun penjara pada November 2010. Dalam proses banding, hukumannya diperberat menjadi 2 tahun. Di tahap kasasi, MA menguatkan putusan banding. Pada 5 Juli lalu, MA mengabulkan peninjauan kembali Misbakhun. (Baca: Dua Hakim Agung Ini Diduga Loloskan PK Misbakhun)

Saat ini sudah ada 40 anggota DPR terjerat kasus yang merugikan negara itu. Mereka terseret berbagai kasus korupsi mulai dari suap pemilihan Deputi Gubernur Miranda Goeltom, sampai proyek-proyek korupsi di berbagai daerah. Ketua DPR Marzuki Alie sampai pusing memikirkannya, "Nah, ini kalau ditangkap-tangkap terus tanpa ada solusi, kan, tidak baik," kata Marzuki di gedung DPR, Kamis, 23 Februari 2012.

Yang tak kalah banyak adalah politikus yang terseret skandal perempuan. Dari mulai anggota bupati sampai anggota DPR ada yang terseret kasus ini. Kasus yang terakhir adalah kasus Bupati Garut Aceng H.M. Fikri yang menikah siri dengan Fany Oktora, 18 tahun. Pernikahan ini ramai digunjingkan banyak orang karena cuma berlangsung empat hari. Fany mengaku dicerai Aceng lewat SMS. Apalagi disebut-sebut biaya menikah empat hari itu "cuma" Rp 250 juta.

Bupati Garut itu menduga kasus pernikahan kilatnya menjadi ramai sekarang karena dipolitisasi. "Ada yang bermain, ada yang memanfaatkan masalah ini," ujarnya.

Sejumlah borok itu menambah panjang daftar hitam politikus Indonesia.

Berita Terpopuler Lainnya

Bupati Garut Dilaporkan ke Polisi, Karena Nikah Hanya Empat Hari
Nikah 4 Hari, Janda Kencur Bupati Garut Stres
Dua Hakim Agung Ini Diduga Loloskan PK Misbakhun

Kapolri: Tidak Boleh Ada Polisi Gendut

Mahfud Md.: Pemilik Media Mengancam Kebebasan Pers

Berita terkait

10 Perilaku Pasangan yang Merendahkan Anda dan Hubungan, Jangan Ditoleransi

37 hari lalu

10 Perilaku Pasangan yang Merendahkan Anda dan Hubungan, Jangan Ditoleransi

Anda sering terluka atau mempertanyakan harga diri. Berikut perilaku pasangan yang menjadi sinyal Anda harus bersikap tegas dalam hubungan.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Pihak Johnny Depp atas Tuduhan Pelecehan Verbal dari Lawan Mainnya

39 hari lalu

Tanggapan Pihak Johnny Depp atas Tuduhan Pelecehan Verbal dari Lawan Mainnya

Tanggapan Johnny Depp setelah dituduh melakukan pelecehan verbal terhadap lawan mainnya di lokasi syuting film Blow yang dirilis 23 tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Mantan Produser Nickelodeon Minta Maaf Atas Perilakunya yang Diungkap Serial Quiet On Set

41 hari lalu

Mantan Produser Nickelodeon Minta Maaf Atas Perilakunya yang Diungkap Serial Quiet On Set

Mantan Produser Nickelodeon, Dan Schneider terseret kasus pelecehan, seksisme, rasisme, dan perlakuan tidak pantas terhadap artis cilik.

Baca Selengkapnya

Fakultas Filsafat UGM Dalami Dugaan Kekerasan Seksual Mahasiswa dengan Korban 8 Orang

42 hari lalu

Fakultas Filsafat UGM Dalami Dugaan Kekerasan Seksual Mahasiswa dengan Korban 8 Orang

Fakultas Filsafat UGM menunggu laporan dari para korban untuk penanganan yang lebih tepat dan cepat.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Pungli di Rutan KPK, Terbongkarnya Diawali Kejadian Pelecehan Seksual

44 hari lalu

Kilas Balik Kasus Pungli di Rutan KPK, Terbongkarnya Diawali Kejadian Pelecehan Seksual

KPK telah menetapkan 15 tersangka kasus pungutan liar di rumah tahanan KPK. Berikut kilas baliknya, diawali kejadian pelecehan seksual.

Baca Selengkapnya

Dugaan Pelecehan oleh Rektor Universitas Pancasila, Polisi Periksa 15 Saksi

56 hari lalu

Dugaan Pelecehan oleh Rektor Universitas Pancasila, Polisi Periksa 15 Saksi

Rektor Universitas Pancasila nonaktif Edie Toet Hendratno dilaporkan dua orang atas dugaan pelecehan

Baca Selengkapnya

Dugaan Pelecehan Seksual Oleh Dokter di Palembang, Pelapor akan Serahkan Barang Bukti

1 Maret 2024

Dugaan Pelecehan Seksual Oleh Dokter di Palembang, Pelapor akan Serahkan Barang Bukti

Perkara dugaan pelecehan seksual oleh dokter di salah satu rumah sakit di Jakabaring, Palembang, terus bergulir di Polda Sumatera Selatan

Baca Selengkapnya

Datangi Polda, Rektor Universitas Pancasila Edie Toet Bantah Lakukan Pelecehan Seksual

29 Februari 2024

Datangi Polda, Rektor Universitas Pancasila Edie Toet Bantah Lakukan Pelecehan Seksual

Rektor Universitas Pancasila nonaktif, Edie Toet Hendratno, 72 tahun, memenuhi panggilan polisi untuk diperiksa di kasus dugaan pelecehan seksual

Baca Selengkapnya

Rektor Universitas Pancasila Diperiksa Hari Ini, Korban Bantah Ada Motif Politik

29 Februari 2024

Rektor Universitas Pancasila Diperiksa Hari Ini, Korban Bantah Ada Motif Politik

Pengacara rektor Universitas Pancasila menuding ada motif politik karena isu pelecehan seksual ini mencuat jelang pemilihan rektor.

Baca Selengkapnya

Yayasan Minta Rektor Universitas Pancasila Kooperatif Jalani Proses di Polisi soal Dugaan Pelecehan

27 Februari 2024

Yayasan Minta Rektor Universitas Pancasila Kooperatif Jalani Proses di Polisi soal Dugaan Pelecehan

Yayasan Universitas Pancasila meminta rektor nonaktif ETH kooperatif menjalani proses di kepolisian dalam kasus dugaan pelecehan seksual

Baca Selengkapnya