Isu SARA, Seksi tapi Bukan Jaminan  

Reporter

Jumat, 30 November 2012 13:35 WIB

Petugas Satpol PP Kecamatan Tambora membersihkan poster dan selebaran calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta yang akan bertarung pada Pilkada DKI Jakarta 2012, Jakarta, Jumat (4/5). Selain membersihkan poster dan selebaran calon gubernur Petugas juga membersihkan selebaran yang bisa dikategorikan kampanye hitam bagi salah satu calon gubernur DKI Jakarta yang berasal dari luar Jakarta. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Isu etnis atau keagamaan masih menjadi jualan para politikus untuk menarik dukungan calon pemilih. Isu SARA kerap digunakan dalam ajang pemilihan kepala daerah.

“Dengan akses dan sumber daya yang mereka miliki, elite lokal memiliki kesempatan besar untuk mengarahkan opini,” kata Akbar Susamto, kandidat doktor ilmu ekonomi di Australian National University, dalam acara diskusi Forum Indonesia yang digelar di kampus University of Canberra, Australia, Rabu, 28 November 2012.

Dalam pemilihan Gubernur DKI Jakarta beberapa waktu lalu, misalnya, pasangan Jokowi-Ahok didera berbagai isu SARA. Tapi, kemenangan pasangan itu membuktikan tak selamanya isu SARA menjadi momok yang mematikan.

Menurut Akbar, mentalnya isu SARA tak lepas dari peran masyarakat sipil, seperti akademisi, jurnalis, dan aktivis LSM. Suara mereka menjadi penyeimbang sehingga isu SARA yang diembuskan tidak bisa menutupi isu yang jauh lebih penting, yaitu perbaikan penyelenggaraan pemerintahan dan pemberantasan korupsi.

Hal senada disampaikan Stefanus Sampe, kandidat doktor ilmu politik di University Canberra. Ia mengatakan bahwa identitas kedaerahan serta isu-isu etnis atau keagamaan masih merupakan salah satu faktor penting untuk menarik dukungan calon pemilih. Apalagi bila pemilih kurang mendapat informasi tentang jejak rekam calon yang berlaga di pemilihan. “Tapi, bukan jaminan bahwa kandidat yang mengangkat identitas kedaerahan dan isu-isu etnis atau keagamaan akan memenangkan pemilihan,” katanya.

Diskusi Forum Indonesia merupakan kegiatan bulanan yang berlangsung di Canberra dan dipelopori sejumlah mahasiswa Tanah Air yang sedang menempuh pendidikan lanjutan di kota tersebut. Adapun tema yang dibahas merupakan topik-topik hangat yang sedang dibicarakan di Indonesia.

“Kami berharap ide-ide yang muncul dari diskusi ini memberi sumbangan untuk Indonesia yang lebih baik,” kata Ketua Forum Indonesia Ratih Maria Dhewi, mahasiswa program Phd University of Canberra, dalam rilis yang diterima Tempo.

ADEK MEDIA

Berita terkait

Fadli Zon: Calon Kepala Daerah dari TNI/Polri Belum Tentu Tegas

6 Januari 2018

Fadli Zon: Calon Kepala Daerah dari TNI/Polri Belum Tentu Tegas

Soal perwira TNI/Polri yang terjun ke dunia politik lewat Pilkada menurut Fadli Zon tak menentukan ia akan tegas dalam memimpin.

Baca Selengkapnya

Jenderal Ikut Pilkada, Ahli Pertahanan: Aturannya Berantakan

6 Januari 2018

Jenderal Ikut Pilkada, Ahli Pertahanan: Aturannya Berantakan

Jika merujuk pada UU Pilkada, anggota TNI, personel Polri, dan pejabat negara lain tidak perlu mundur dari jabatannya saat akan mencalonkan diri.

Baca Selengkapnya

Pengamat: Jenderal Ikut Pilkada karena Kaderisasi Partai Gagal

6 Januari 2018

Pengamat: Jenderal Ikut Pilkada karena Kaderisasi Partai Gagal

Keputusan mengusung calon bukan kader partai dalam pilkada akan menimbulkan konsekuensi. Di antaranya sulit dikontrol dan diawasi partai.

Baca Selengkapnya

Golkar Resmi Usung Bima Arya dan Direktur KPK di Pilkada Bogor 2018

6 Januari 2018

Golkar Resmi Usung Bima Arya dan Direktur KPK di Pilkada Bogor 2018

Wali Kota Bogor Bima Arya mengaku memilih Dedie dengan menilai sisi personal wakil yang digandengnya dalam pilkada Kota Bogor.

Baca Selengkapnya

Empat Pasangan Calon Gubernur-Wakil Gubernur NTB Siap Bertarung

5 Januari 2018

Empat Pasangan Calon Gubernur-Wakil Gubernur NTB Siap Bertarung

Satu wajah baru dan tiga pejabat lama akan bertarung memperebutkan kursi Gubernur NTB pada Pilkada serentak Juni 2018 mendatang.

Baca Selengkapnya

Pilkada, BI Kaltim Prediksi Peredaran Uang Palsu Meningkat

4 Januari 2018

Pilkada, BI Kaltim Prediksi Peredaran Uang Palsu Meningkat

BI Kaltim memprediksi peredaran uang palsu meningkat bersamaan dengan Pikada.

Baca Selengkapnya

Gerindra Punya Syarat Sebelum Calonkan Moreno di Pilkada Jatim

27 Desember 2017

Gerindra Punya Syarat Sebelum Calonkan Moreno di Pilkada Jatim

Banyak pihak meragukan kemampuan politik kader Gerindra yang juga atlet balap Moreno. Namun, Gerindra tidak ragu sedikit pun.

Baca Selengkapnya

Kaleidoskop 2017: Setelah Pilkada Rasa Sara dan Politik Identitas

26 Desember 2017

Kaleidoskop 2017: Setelah Pilkada Rasa Sara dan Politik Identitas

Politik identitas masih membayangi Pilkada 2018, terpilihnya Anies-Sandi mencerminkan adanya polarisasi di masyarakat.

Baca Selengkapnya

Pilkada 2018 Diprediksi Meningkatkan Daya Beli Masyarakat

17 Desember 2017

Pilkada 2018 Diprediksi Meningkatkan Daya Beli Masyarakat

Kebijakan moneter yang telah dimulai sejak tahun ini dan kebijakan pemerintah untuk 2018 akan mampu menopang penguatan daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya

Ketua PSSI Nyalon di Pilkada Sumatera Utara, Ini Kata Kemenpora

22 November 2017

Ketua PSSI Nyalon di Pilkada Sumatera Utara, Ini Kata Kemenpora

Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi akan maju dalam pemilihan Gubernur Sumatera Utara periode 2018-2023.

Baca Selengkapnya