Belasan Alat Berat Disita di Kawasan Hutan Produksi  

Reporter

Kamis, 29 November 2012 15:30 WIB

Sebuah alat berat mengangkat tanah untuk dipisahkan antara pasir (tanah) dan biji emas di kawasan tambang Muaro Bodi, Sijunjung, Sumatera Barat, (25/8). ANTARA/Maril Gafur

TEMPO.CO, Jambi - Kepala Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Jambi, Trisiswo, mengemukakan bahwa pihaknya menyita sedikitnya 11 unit alat berat yang diduga milik PT Permata Energy Resource (PER). Peralatan tersebut digunakan untuk membabat hutan produksi di kawasan Desa Tembesu, Kecamatan Tungkalulu, Kabupaten Tanjungjabung Barat, Provinsi Jambi. ”Kami juga menahan beberapa orang,” kata Trisiswo, Kamis, 29 November 2012.

Trisiswo menjelaskan bahwa penyitaan dilakukan Rabu pagi, 28 November 2012, setelah BKSDA menerima laporan masyarakat. Laporan menyebutkan sedang berlangsung pembukaan jalan di kawasan hutan produksi tersebut. Petugas BKSDA yang diterjunkan ke lapangan menemukan kegiatan yang mengancam kerusakan hutan tersebut sehingga melakukan penyitaan peralatan berat dan menahan beberapa orang pekerja.

Menurut Trisiswo, PT PER bergerak di bidang pertambangan batu bara. Namun berbagai aktivitas perusahaan, seperti pembukaan jalan, dilakukan tanpa izin. Itu sebabnya petugas BKSDA hingga kini masih terus melakukan penyelidikan.

Trisiswo belum bersedia menyebutkan identitas para pekerja yang ditahan. Pihak BKSDA khawatir mereka menghilangkan barang bukti yang bisa menyulitkan penyelidikan. Namun, berdasarkan temuan petugas BKSDA, mereka terbukti sedang mengoperasikan peralatan berat tersebut.

Trisiswo mengindikasikan bahwa kasus pembukaan hutan produksi untuk kepentingan penambangan ilegal, khususnya penambangan batu bara, juga terjadi di beberapa daerah di Provinsi Jambi.

Sebelumnya, tim gabungan Kementerian Kehutanan, Komisi Pemberatasan Korupsi (KPK), kepolisian, dan kejaksaan, meminta pemerintah daerah melaporkan jika ditemukan kegiatan yang diduga menyalahi aturan. Permintaan tersebut dikemukakan setelah tim melakukan investigasi dugaan penyalahgunaan izin kehutanan. ”Ini salah satu bentuk dari upaya penegakan hukum terkait penyalahgunaan izin kehutanan," ujar Trisiswo.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Tempo, PT PER telah melakukan aktivitas di kawasan hutan produksi tersebut sejak beberapa bulan lalu. Pembukaan jalan dilakukan untuk mengangkut hasil produksi pertambangan batu bara menuju pelabuhan laut milik perusahaan tersebut. Namun pihak PT PER hingga kini belum bisa dimintai konfirmasi.

SYAIPUL BAKHORI

Berita terkait

Warga Panama Selenggarakan Pemilihan Umum

10 jam lalu

Warga Panama Selenggarakan Pemilihan Umum

Warga Panama pada Minggu, 5 Mei 2024, berbondong-bondong memberikan hak suaranya dalam pemilihan umum untuk memilih presiden

Baca Selengkapnya

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

3 hari lalu

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

Harga komoditas produk pertambangan yang dikenakan bea keluar fluktuatif, konsentrat tembaga dan seng masih naik pada periode Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

3 hari lalu

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

Aspebindo mendukung rencana pemerintah membagikan izin usaha pertambangan (IUP) kepada ormas keagamaan. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Rektor UPN Veteran Yogyakarta: Jumlah Pendaftar Prodi Teknik Pertambangan Naik 3 Kali Lipat

5 hari lalu

Rektor UPN Veteran Yogyakarta: Jumlah Pendaftar Prodi Teknik Pertambangan Naik 3 Kali Lipat

Rektor UPN Veteran Yogyakarta Irhas Effendi menyebut ada fenomena cukup menarik dari para peserta UTBK SNBT 2024 di kampusnya.

Baca Selengkapnya

LPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan

8 hari lalu

LPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan

Tujuan beasiswa LPDP ini untuk mencetak tenaga kerja untuk memenuhi program hilirisasi industri berbasis tambang mineral di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Hari Bumi dan Hari Kartini, Petani Kendeng Ungkit Kerusakan Karst yang Memicu Banjir

11 hari lalu

Hari Bumi dan Hari Kartini, Petani Kendeng Ungkit Kerusakan Karst yang Memicu Banjir

Kelompak masyarakat peduli Pegunungan Kendeng memgangkat isu kerusakan lingkungan pada Hari Bumi dan Hari Kartini/

Baca Selengkapnya

10 Perusahaan Timah Terbesar di Dunia, Ada PT Timah

13 hari lalu

10 Perusahaan Timah Terbesar di Dunia, Ada PT Timah

Berikut ini deretan perusahaan timah terbesar di dunia berdasarkan jumlah produksinya pada 2023, didominasi oleh pabrik Cina.

Baca Selengkapnya

JATAM Laporkan Menteri Investasi Bahlil ke KPK, Ini Sebabnya

29 hari lalu

JATAM Laporkan Menteri Investasi Bahlil ke KPK, Ini Sebabnya

Jaringan Advokasi Tambang melaporkan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, apa penyebabnya?

Baca Selengkapnya

Korupsi Timah: Aturan Rujukan Penghitungan Kerugian Negara Rp 271 Triliun

30 hari lalu

Korupsi Timah: Aturan Rujukan Penghitungan Kerugian Negara Rp 271 Triliun

Kasus dugaan korupsi di PT Timah, yang melibatkan 16 tersangka, diduga merugikan negara sampai Rp271 triliun. Terbesar akibat kerusakan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Ramai soal Korupsi Timah Rp 271 Triliun, Begini Fluktuasi Saham TINS dan Analisisnya

30 hari lalu

Ramai soal Korupsi Timah Rp 271 Triliun, Begini Fluktuasi Saham TINS dan Analisisnya

Pergerakan saham PT Timah Tbk. atau TINS terpantau berfluktuatif usai terkuaknya kasus korupsi tata niaga timah di wilayah IUP. Begini analisisnya.

Baca Selengkapnya