Golkar Sebut Boediono Perburuk Citra Pemerintah

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Senin, 26 November 2012 09:26 WIB

Bambang Soesatyo. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Partai Golongan Karya menyatakan bahwa dugaan korupsi dalam kasus pengucuran dana talangan Bank Century, yang kerap dikaitkan dengan Wakil Presiden Boediono, memperburuk citra pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono.

Anggota Tim Pengawas Kasus Century Dewan Perwakilan Rakyat, Bambang Soesatyo, mengatakan jika DPR setuju menggunakan hak menyatakan pendapat, pemerintahan SBY bisa terbebas dari tuduhan yang selama ini berkembang terkait dengan Century.

"Pilihannya membiarkan pemerintah ini tersandera oleh citra buruk yang harus ditanggung Boediono, atau membebaskan pemerintah SBY dari tuduhan," kata Bambang, yang juga anggota Komisi Hukum DPR itu, di Jakarta, Ahad, 25 November 2012.

Politikus Golkar itu menjelaskan, penggunaan hak menyatakan pendapat bisa menyelesaikan persoalan Century yang masih mengambang. "Ini dilandasi semangat menyelesaikan persoalan hukum yang selama ini menyandera pemerintahan SBY," katanya.

Namun, Partai Demokrat menuduh partai pendukung hak menyatakan pendapat ingin menggulingkan Boediono. Ketua DPP Demokrat Divisi Komunikasi Publik Demokrat, Andi Nurpati, mengatakan partai-partai itu mengincar kursi wakil presiden. "Sejak awal kami sudah prediksi target mereka," ujar Andi.

Partai yang paling getol menggolkan hak menyatakan pendapat adalah Golkar. Partai ini melobi sejumlah fraksi lain agar mendukung penggunaan hak itu. Salah satu fraksi yang mendukung adalah partai Hati Nurani Rakyat (Hanura). "Lobi terus kami lakukan," ucap Bambang Soesatyo.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sejauh ini belum bersikap ihwal hak menyatakan pendapat dalam kasus pengucuran dana talangan Bank Century. "Kita lihat perkembangannya nanti," kata juru bicara kepresidenan, Julian Aldrin Pasha, di Istana Bogor, Jawa Barat, Ahad malam.

Yang pasti, Julian melanjutkan, sikap Presiden SBY terhadap penegakan hukum kasus Century adalah jelas. "Beliau mendukung, taat hukum, dan menghormati sepenuhnya proses hukum," ujarnya. "Jadi, Presiden tidak pernah intervensi dalam proses hukum, termasuk kepada KPK."

Julian mengatakan, sebagian pihak beranggapan kasus Century terlalu dibawa ke ranah politik. "Dikait-kaitkan, disambung-sambungkan. Sementara fakta-faktanya sendiri kurang mendukung," ucap dia. Namun, pihak Istana tetap menyerahkan kasus ini kepada proses hukum yang tengah berjalan.

ANANDA BADUDU | PRIHANDOKO

Berita terkait

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

5 hari lalu

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

"Ya semuanya teman, halalbihalal yo ditekani kabeh (ya didatangi semua)," ujar Gibran.

Baca Selengkapnya

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

16 hari lalu

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

Setelah hari pertama Idul Fitri di Jakarta, Jokowi terbang ke Medan untuk merayakan hari ke-2 Lebaran. Buat amankan tiket Bobby Nasution ke Pilgub?

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

24 hari lalu

Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

Ujang pun menyampaikan bahwa para tokoh itu memiliki modal yang cukup untuk dikatakan sebagai calon unggulan di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

25 hari lalu

Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

Menurut Airlangga, dukungan dari ormas merupakan salah satu kunci agar dirinya dapat kembali terpilih untuk menjadi Ketua Umum Partai Golkar.

Baca Selengkapnya

Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

25 hari lalu

Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

Airlangga menyatakan dukungan itu merupakan amanah yang harus dijaga.

Baca Selengkapnya

Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

26 hari lalu

Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

Ketua Umum Golkar menargetkan partainya mampu menang lebih dari 50 persen dalam kontestasi Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

29 hari lalu

Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

Presiden Jokowi membantah dirinya sempat ingin merebut posisi Ketua Umum Partai Golkar maupun Ketua Umum PDI Perjuangan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

35 hari lalu

Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

Menurut Prabowo, keinginan itu bisa dilakukan bila ada dukungan untuk memberi nasihat. Prabowo meminta Golkar mendukungnya membangun pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Sebut Golkar Punya Peran Besar di Pilpres 2024

35 hari lalu

Prabowo Sebut Golkar Punya Peran Besar di Pilpres 2024

Prabowo meminta maaf karena belum sempat mendatangi semua kader-kader Golkar di daerah dalam tahapan kampanye pemilu.

Baca Selengkapnya

Partai Golkar Menang di Sumut, Peran Musa Rajekshah Disorot

41 hari lalu

Partai Golkar Menang di Sumut, Peran Musa Rajekshah Disorot

Partai Golkar dan kadernya mengambil langkah tepat memilih Ijeck

Baca Selengkapnya