Tak Tangani Jagal 1965, Kejagung Dikritik LSM

Kamis, 15 November 2012 20:57 WIB

Basrief Arief (kiri ke-2). TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Kejaksaan Agung dinilai melepas tanggung jawab penegakan hukum, setelah mengembalikan berkas penyelidikan pro justisia peristiwa jagal 1965/1966 dan Pembunuhan Misterius (Petrus).

"Ini modus dari pembekuan proses hukum pelanggaran hak asasi manusia berat," kata Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras), Haris Azhar, saat dihubungi Tempo, Kamis, 15 November 2012.

Pada awal November lalu, Kejaksaan mengembalikan berkas kasus peristiwa 1965/1966 dan Petrus kepada Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM). Padahal, Komnas HAM sudah menemukan cukup bukti permulaan untuk menduga telah terjadi sembilan kejahatan kemanusiaan yang merupakan pelanggaran HAM berat. Kesimpulan itu diperoleh setelah tim Komnas HAM memintaketerangan 349 saksi hidup yakni korban, pelaku, juga saksi yang melihat secara langsung peristiwa tersebut.

Sembilan bentuk kejahatan terhadap kemanusiaan yang terjadi dalam kasus jagal 1965 dan Petrus adalah pembunuhan, pemusnahan, perbudakan, pengusiran atau pemindahan penduduk secara paksa, perampasan kemerdekaan atau kebebasan fisik, penyiksaan, perkosaan, penganiayaan, dan penghilangan orang secara paksa.

Keengganan Kejaksaan menyelesaikan kasus pelanggaran HAM berat, kata Haris Azhar, bukan sekali ini saja. Dia menunjuk penolakan Kejaksaan Agung menyelesaikan berkas penyelidikan Komnas HAM dalam kasus penembakan Trisakti, Semanggi I dan Semanggi II. Sikap serupa ditunjukkan Kejaksaan dalam kasus penyidikan peristiwa Mei 1998, penculikan dan penghilangan paksa aktivis 1998, sampai kasus pelanggaran HAM di Wamena, Papua.

"Anehnya, Kejaksaan Agung tidak pernah mencari solusi atas semua berkas yang mereka bekukan ini," kata Haris.

MUHAMAD RIZKI

Berita Terpopuler:
Suami Ola Ditembak Mati di Depan Henri Yoso

Penangkapan Ola dan Suaminya Bak Film Hollywood

Di SD, Tak Ada lagi Pelajaran IPA-IPS

Malam 1 Sura, Keluarga Keraton Surakarta Ribut

Kini Jokowi Ditantang Benahi Sampah

HAM

Berita terkait

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

6 hari lalu

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976

Baca Selengkapnya

Israel Diduga Menghalang-halangi Investigasi Pelanggaran HAM dalam Serangan 7 Oktober

10 hari lalu

Israel Diduga Menghalang-halangi Investigasi Pelanggaran HAM dalam Serangan 7 Oktober

Komisi penyelidikan independen terhadap pelanggaran HAM di Israel dan Palestina menuding Israel menghalangi penyelidikan terhadap serangan 7 Oktober oleh Hamas.

Baca Selengkapnya

MK Serukan Dukungan untuk Palestina di Forum Dunia

38 hari lalu

MK Serukan Dukungan untuk Palestina di Forum Dunia

MK RI menyerukan dukungan untuk Palestina dalam forum pertemuan Biro World Conference on Constitutional Justice atau WCCJ ke-21 di Venice, Italia.

Baca Selengkapnya

Anggota Komite HAM PBB Tanya soal Dugaan Intervensi Jokowi di Pilpres 2024: Apakah Sudah Diinvestigasi?

43 hari lalu

Anggota Komite HAM PBB Tanya soal Dugaan Intervensi Jokowi di Pilpres 2024: Apakah Sudah Diinvestigasi?

Anggota Komite HAM PBB Bacre Waly Ndiaye mempertanyakan dugaan intervensi Jokowi di Pilpres 2024 dalam sidang di Jenewa, Swiss.

Baca Selengkapnya

KontraS Kritik Respons Pemerintah Soal Pemilu dan HAM di ICCPR Jenewa

44 hari lalu

KontraS Kritik Respons Pemerintah Soal Pemilu dan HAM di ICCPR Jenewa

KontraS menyayangkan respons delegasi Indonesia terhadap berbagai kritik dan pertanyaan dari ICCPR.

Baca Selengkapnya

International Women's Day, Perempuan Indonesia Bicara Carut-Marut Rezim Jokowi: Tuntut Penegakan Demokrasi

49 hari lalu

International Women's Day, Perempuan Indonesia Bicara Carut-Marut Rezim Jokowi: Tuntut Penegakan Demokrasi

Aliansi Perempuan Indonesia menuntut penegakan demokrasi dan supremasi hukum

Baca Selengkapnya

Kini Siap Kerja Sama, Mengapa AS Dulu Mencekal Prabowo?

51 hari lalu

Kini Siap Kerja Sama, Mengapa AS Dulu Mencekal Prabowo?

Prabowo Subianto punya hubungan kurang harmonis dengan Amerika Serikat (AS). Dia pernah masuk dalam daftar hitam selama 20 tahun.

Baca Selengkapnya

Andri Alapas Terpilih sebagai Direktur LBH Pekanbaru 2024-2028, Ketua YLBHI: Persoalan Demokrasi Tantangan ke Depan

58 hari lalu

Andri Alapas Terpilih sebagai Direktur LBH Pekanbaru 2024-2028, Ketua YLBHI: Persoalan Demokrasi Tantangan ke Depan

Andri Alapas terpilih sebagai Direktur LBH Pekanbaru Periode 2024-2028 pada Kamis, 29 Februari 2024.

Baca Selengkapnya

Sederet Intimidasi terhadap Mereka yang Gaungkan Pemakzulan Jokowi

25 Februari 2024

Sederet Intimidasi terhadap Mereka yang Gaungkan Pemakzulan Jokowi

Bagaimana intimidasi dan kekerasan terjadi kepada para pihak yang menggaungkan pemakzulan presiden.

Baca Selengkapnya

Alasan KY Perpanjang Masa Pendaftaran Calon Hakim Agung dan Ad Hoc HAM di MA

22 Februari 2024

Alasan KY Perpanjang Masa Pendaftaran Calon Hakim Agung dan Ad Hoc HAM di MA

KY telah menerima 120 pendaftar konfirmasi untuk calon hakim agung.

Baca Selengkapnya