Seluruh Santri Darul Akhfiya Nganjuk Dibebaskan
Editor
Agus Supriyanto
Rabu, 14 November 2012 16:06 WIB
TEMPO.CO, Nganjuk-Sebanyak 49 santri Pondok Pesantren Darul Akhfiya yang ditahan Kepolisian Resor Nganjuk akhirnya dipulangkan. Mereka diperbolehkan kembali ke kampung halaman masing-masing setelah dijemput orang tua. Ayah dan ibu para santri ini juga berfungsi sebagai penjamin.
Pemulangan santri dari lokasi penampungan Badan Penanggulangan Bencana Daerah di Jalan Imam Bonjol, Nganjuk, ini menarik perhatian masyarakat. Mereka berkerumun di luar kantor untuk menyaksikan para santri yang disebut-sebut sebagai terduga teroris itu. “Kami yang mengajukan pemulangan ini,” kata kuasa hukum Pondok Darul Akhfiya, Ahmad Rafiq, Rabu, 14 November 2012.
Menurut Rafiq, tidak ada alasan polisi menahan para santri dan ustad Darul Akhfiya. Apalagi, sesuai hasil penyelidikan, dugaan bahwa di lokasi pondok ada tempat penggemblengan teroris sama sekali tidak terbukti.
Rafiq menegaskan, konflik yang menimpa Pondok Darul Akhfiya sebenarnya hanya salah paham antara warga sekitar dan penghuni pondok. Warga memang menolak keberadaan pondok tersebut karena dianggap tidak mengajukan izin lingkungan. Ketidaksukaan warga akhirnya memuncak pada penyerbuan dan pengusiran santri pondok pada Senin 12 November 2012 malam.
Persoalan ini semakin pelik ketika polisi mengaitkan pondok itu dengan aktivitas terorisme. Hal ini didasarkan pada penemuan buku dan keping VCD tentang jihad serta kegiatan bela diri di belakang pondok.
Ketika diperiksa, kecurigaan ini makin menjadi karena banyak ditemukan perlengkapan latihan fisik, seperti perlengkapan angkat berat dari kayu dan boneka kayu untuk latihan memukul di halaman pondok. Tapi hal itu dianggap wajar oleh pengurus pondok. “Organisasi NU, Muhammadiyah, sampai partai politik pun punya satuan keamanan, itu wajar,” kata Rafiq.
Karena tuduhan itu, wali para santri yang berasal di berbagai daerah, seperti Nusa Tenggara Barat, Blitar, Nganjuk, Kediri, Tulung Agung, dan Probolinggo, menjadi resah.
Saat ini proses pemulangan para santri masih berlangsung dengan dikawal petugas kepolisian dan TNI setempat. Rencananya, mereka akan mampir terlebih dulu ke pondok untuk mengambil barang pribadi. Selanjutnya, para santri ini akan dibawa orang tuanya masing-masing ke daerah asal.
Kepala Kepolisian Resor Nganjuk Ajun Komisaris Besar Anggoro Sukartono tak bersedia memberikan keterangan terkait dengan pemulangan santri. Beberapa petugas kepolisian tampak mendata identitas dan alamat masing-masing sebelum dinaikkan kendaraan menuju Pondok Darul Akhfiya di Kertosono.
HARI TRI WASONO
Berita Terpopuler:
Kepala BPMigas Sedih Banyak Digugat Ormas Islam
Mahfud Tantang Sudi Silalahi
Muslim Inggris Diminta Turut Rayakan Natal
Wanita di Tengah Skandal Seks Direktur CIA
Ola Pernah Minta Bantuan Ayin