Bagaimana Soedirman Jadi Panglima?  

Reporter

Editor

Yuliawati

Senin, 12 November 2012 17:37 WIB

Cover Majalah Tempo, Jenderal Soedirman

TEMPO.CO, Jakarta - Proses terpilihnya Soedirman sebagai Panglima Tentara Keamanan Rakyat ternyata melalui proses berliku. Rapat pemilihan di Markas Tinggi Tentara Keamanan Rakyat di Gondokusuman, Yogyakarta, pada 12 November 1945 sempat memanas.

Kolonel Holland Iskandar, mantan pejabat Pembela Tanah Air (Peta), menginterupsi pemimpin sidang, Oerip Soemohardjo, meminta peserta rapat memilih pemimpin tertinggi Tentara Keamanan Rakyat yang baru dibentuk seminggu sebelumnya. Oerip, yang kala itu Kepala Staf Umum berpangkat letnan jenderal, kehilangan kendali atas pertemuan. Hari itu juga, Soedirman, yang berpangkat kolonel, terpilih menjadi Panglima Besar TKR.

Majalah Tempo, Senin 12 November 2012 menurunkan Laporan Khusus Jenderal Soedirman, Bapak Tentara dari Banyumas. Pertemuan sejarah pemilihan Soedirman ini, di antaranya, mengandalkan catatan dari A.H. Nasution dalam bukunya, TNI Jilid 1.

Menurut Nasution, sebenarnya hari itu Oerip mengundang semua wakil tentara dan laskar untuk membicarakan koordinasi dan strategi menghadapi kemungkinan agresi Belanda yang mendompleng tentara Sekutu. Namun, “Oerip terlihat tak bisa memimpin rapat. Dia susah menguasai jalannya pembicaraan,” tulis Nasution.

Didukung sebagian besar peserta rapat yang berlatar belakang eks Peta, Holland mengambil alih pimpinan sidang. Dia lalu meyakinkan peserta rapat bahwa TKR sangat membutuhkan seorang pemimpin atau Panglima Besar.

Nasution curiga pembelokan agenda pertemuan Gondokusuman itu sudah diatur. “Saya yakin mereka telah membicarakannya sebelum sidang. Holland Iskandar hanya sedang akting,” katanya sebagaimana dikutip dalam buku Profesor Salim Said, Genesis of Power.

Malah Didi Kartasasmita mendeskripsikan sidang berlangsung ala koboi. “Hampir semuanya pegang senjata. Gila, sebuah pertemuan revolusioner,” ujarnya kepada Salim Said.

Pemilihan berlangsung secara sangat sederhana. Nama-nama calon, di antaranya, Oerip, Soedirman, Amir Sjarifoeddin, dan Moeljadi Djojomartono dari Barisan Banteng, ditulis di papan tulis. Lalu panitia menyebutkan nama calon dan pendukungnya diminta mengacungkan tangan. Kalkulasi suara langsung ditulis di papan tulis.

Selain mendapat dukungan luas dari tentara eks Peta, Soedirman, yang saat itu baru 29 tahun, dipilih oleh utusan dari Sumatera, Kolonel Moh. Noch. Nasution mengatakan suara Moh. Noch, yang mewakili enam divisi di Sumatera, turut menjadi penentu kemenangan Soedirman dalam pemilihan.

TIM TEMPO

Berita terkait
Soedirman dan Keris Penolak Mortir
Soedirman, Kisah Asmara di Wiworo Tomo
Cerita Kesaktian Soedirman
Soedirman, Bapak Tentara dari Banyumas
Soedirman, Sang Jenderal Klenik
Soedirman Penganut Kejawen Sumarah

Berita terkait

15 Pahlawan Nasional Asal Sumbar: Imam Bonjol, Mohammad Hatta, Rohana Kudus, hingga AK Gani

5 hari lalu

15 Pahlawan Nasional Asal Sumbar: Imam Bonjol, Mohammad Hatta, Rohana Kudus, hingga AK Gani

15 tokoh Sumbar dinobatkan sebagai pahlawan nasional, antara lain Proklamator Mohamad Hatta, Imam Bonjol, Rohana Kudus, Rasuna Said, hingga AK Gani.

Baca Selengkapnya

3 Fakta Cut Nyak Dhien di Sumedang, Mengajar Agama dan Disebut Ibu Suci

15 hari lalu

3 Fakta Cut Nyak Dhien di Sumedang, Mengajar Agama dan Disebut Ibu Suci

Cut Nyak Dhien sangat dihormati masyarakat Sumedang dan dijuluki ibu perbu atau ibu suci. Ia dimakamkan di tempat terhormat bangsawan Sumedang.

Baca Selengkapnya

Kisah Cut Nyak Dhien Ditetapkan Sebagai Pahlawan Nasional 60 Tahun Lalu, Rakyat Aceh Menunggu 8 Tahun

16 hari lalu

Kisah Cut Nyak Dhien Ditetapkan Sebagai Pahlawan Nasional 60 Tahun Lalu, Rakyat Aceh Menunggu 8 Tahun

Perlu waktu bertahun-tahun hingga akhirnya pemerintah menetapkan Cut Nyak Dhien sebagai pahlawan nasional.

Baca Selengkapnya

Kisah Ki Hadjar Dewantara Sebelum Jadi Bapak Pendidikan: Wartawan Kritis Musuh Belanda

16 hari lalu

Kisah Ki Hadjar Dewantara Sebelum Jadi Bapak Pendidikan: Wartawan Kritis Musuh Belanda

Sebelum memperjuangkan pendidikan, Ki Hadjar Dewantara adalah wartawan kritis kepada pemerintah kolonial. Ia pun pernah menghajar orang Belanda.

Baca Selengkapnya

Reza Rahadian Mengaku tertarik Perankan Leluhurnya, Siapa Thomas Matulessy?

27 hari lalu

Reza Rahadian Mengaku tertarik Perankan Leluhurnya, Siapa Thomas Matulessy?

Dalam YouTube Reza Rahadian mengaku tertarik memerankan Thomas Matulessy jika ada yang menawarkan kepadanya dalam film. Apa hubungan dengannya?

Baca Selengkapnya

Legenda Lagu Hari Lebaran Karya Ismail Marzuki, Begini Lirik Lengkapnya

35 hari lalu

Legenda Lagu Hari Lebaran Karya Ismail Marzuki, Begini Lirik Lengkapnya

Ismail Marzuki menciptakan lagu tentang Hari Lebaran yang melegenda. Begini lirik dan profil pencipta lagu tentang Lebaran ini?

Baca Selengkapnya

Profil Usmar Ismail, Wartawan yang Jadi Bapak Film Nasional

49 hari lalu

Profil Usmar Ismail, Wartawan yang Jadi Bapak Film Nasional

Usmar Ismail dikenal sebagai bapak film nasional karena peran penting dalam perfilman Indonesia, Diberi gelar pahlawan nasional oleh Jokowi.

Baca Selengkapnya

Jika Prabowo Jadi Presiden, Butet Kertaradjasa Cemas Soeharto Ditetapkan Pahlawan Nasional

17 Februari 2024

Jika Prabowo Jadi Presiden, Butet Kertaradjasa Cemas Soeharto Ditetapkan Pahlawan Nasional

Seniman Butet Kertaradjasa cemas bila Prabowo Subianto menjadi presiden menghidupkan kembali Orde Baru

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Sebut Nama John Lie Saat Bertemu Komunitas Indonesia Tionghoa, Siapa Dia?

4 Februari 2024

Anies Baswedan Sebut Nama John Lie Saat Bertemu Komunitas Indonesia Tionghoa, Siapa Dia?

Anies Baswedan menyebut nama John Lie saat acara Desak Anies bersama Komunitas Indonesia Tionghoa, di Glodok, Jakarta. Siapa John Lie?

Baca Selengkapnya

Kisah Lafran Pane Pendiri HMI dalam Film Lafran Akan Tayang Februari 2024, Begini Perjuangannya

1 Desember 2023

Kisah Lafran Pane Pendiri HMI dalam Film Lafran Akan Tayang Februari 2024, Begini Perjuangannya

Lafran Pane merupakan pendiri organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Film Lafran tayang pada Februari 2024. Berikut biografinya.

Baca Selengkapnya