Gelar Pahlawan Nasional Soekarno-Hatta Langgar Konstitusi  

Reporter

Editor

Zed abidien

Rabu, 7 November 2012 11:02 WIB

rosdiangka

TEMPO.CO, Jakarta - Pemberian gelar Pahlawan Nasional bagi proklamator Soekarno-Hatta rupanya menyalahi amanah konstitusi. Pendapat itu dikemukakan sejarawan Asvi Warman Adam yang dihubungi, Rabu, 7 November 2012. "Pemberian gelar itu bermasalah, menyalahi konstitusi dan UU," ujar dia.

Pada Pasal 15 UUD 1945 tertera ayat yang berbunyi: "Presiden memberi gelar, tanda jasa, dan lain-lain tanda kehormatan yang diatur dengan undang-undang. Lalu, pada 2009, lahirlah Undang-Undang Nomor 20 tentang Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan.

Pada keterangan pasal 4 ayat 1 tertulis: "Yang dimaksud dengan “Pahlawan Nasional” adalah Gelar yang diberikan oleh negara yang mencakup semua jenis Gelar yang pernah diberikan sebelumnya, yaitu Pahlawan Perintis Kemerdekaan, Pahlawan Kemerdekaan Nasional, Pahlawan Proklamator, Pahlawan Kebangkitan Nasional, Pahlawan Revolusi, dan Pahlawan Ampera." Dalam ketentuan ini, tidak termasuk gelar kehormatan Veteran Republik Indonesia.

Asvi menuturkan, ayat di atas secara eksplisit mengatur bahwa Pahlawan Proklamator sudah disebut sebagai Pahlawan Nasional. "Jadi, kalau Presiden memberikan gelar lagi, apa dia tidak membaca UU yang ditandatanganinya sendiri," kata dia. Perundang-undangan tentang gelar dan tanda jasa tersebut adalah amanah konstitusi. Seharusnya tidak perlu lagi ada penetapan Pahlawan Nasional.

"Itu seperti mendegradasi gelar," ujar Asvi. Sebab, pada era Orde Baru, Presiden Soeharto pernah berujar secara lisan kepada Sri Edi Swasono, menantu Bung Hatta.

"Kalau gelar Proklamator itu lebih tinggi daripada Pahlawan Nasional," kata Asvi menirukan ucapan Soeharto. Meski secara lisan, saat Orde Baru, suara Soeharto bak Sabda Pandhita Ratu yang harus dipatuhi.

Saat ini, menurut Asvi, ada 156 Pahlawan Nasional. Hanya dua Pahlawan Proklamator, 10 Pahlawan Revolusi, dan sisanya adalah Pahlawan Kemerdekaan Nasional, Pahlawan Kebangkitan Nasional, dan Pahlawan Ampera.

DIANING SARI

Berita lain:
Guruh Kritik Gelar Pahlawan Nasional Bung Karno

Soekarno-Hatta Resmi Jadi Pahlawan Nasional

Jawa Timur Desak Soekarno dan Gus Dur Menjadi Pahlawan Nasional

Tiga Tokoh Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional

Douwes Dekker Punya Bakat Jurnalistik Sejak Remaja

Berita terkait

3 Fakta Cut Nyak Dhien di Sumedang, Mengajar Agama dan Disebut Ibu Suci

1 hari lalu

3 Fakta Cut Nyak Dhien di Sumedang, Mengajar Agama dan Disebut Ibu Suci

Cut Nyak Dhien sangat dihormati masyarakat Sumedang dan dijuluki ibu perbu atau ibu suci. Ia dimakamkan di tempat terhormat bangsawan Sumedang.

Baca Selengkapnya

Kisah Cut Nyak Dhien Ditetapkan Sebagai Pahlawan Nasional 60 Tahun Lalu, Rakyat Aceh Menunggu 8 Tahun

2 hari lalu

Kisah Cut Nyak Dhien Ditetapkan Sebagai Pahlawan Nasional 60 Tahun Lalu, Rakyat Aceh Menunggu 8 Tahun

Perlu waktu bertahun-tahun hingga akhirnya pemerintah menetapkan Cut Nyak Dhien sebagai pahlawan nasional.

Baca Selengkapnya

Kisah Ki Hadjar Dewantara Sebelum Jadi Bapak Pendidikan: Wartawan Kritis Musuh Belanda

2 hari lalu

Kisah Ki Hadjar Dewantara Sebelum Jadi Bapak Pendidikan: Wartawan Kritis Musuh Belanda

Sebelum memperjuangkan pendidikan, Ki Hadjar Dewantara adalah wartawan kritis kepada pemerintah kolonial. Ia pun pernah menghajar orang Belanda.

Baca Selengkapnya

Reza Rahadian Mengaku tertarik Perankan Leluhurnya, Siapa Thomas Matulessy?

13 hari lalu

Reza Rahadian Mengaku tertarik Perankan Leluhurnya, Siapa Thomas Matulessy?

Dalam YouTube Reza Rahadian mengaku tertarik memerankan Thomas Matulessy jika ada yang menawarkan kepadanya dalam film. Apa hubungan dengannya?

Baca Selengkapnya

Legenda Lagu Hari Lebaran Karya Ismail Marzuki, Begini Lirik Lengkapnya

21 hari lalu

Legenda Lagu Hari Lebaran Karya Ismail Marzuki, Begini Lirik Lengkapnya

Ismail Marzuki menciptakan lagu tentang Hari Lebaran yang melegenda. Begini lirik dan profil pencipta lagu tentang Lebaran ini?

Baca Selengkapnya

Profil Usmar Ismail, Wartawan yang Jadi Bapak Film Nasional

35 hari lalu

Profil Usmar Ismail, Wartawan yang Jadi Bapak Film Nasional

Usmar Ismail dikenal sebagai bapak film nasional karena peran penting dalam perfilman Indonesia, Diberi gelar pahlawan nasional oleh Jokowi.

Baca Selengkapnya

Jika Prabowo Jadi Presiden, Butet Kertaradjasa Cemas Soeharto Ditetapkan Pahlawan Nasional

17 Februari 2024

Jika Prabowo Jadi Presiden, Butet Kertaradjasa Cemas Soeharto Ditetapkan Pahlawan Nasional

Seniman Butet Kertaradjasa cemas bila Prabowo Subianto menjadi presiden menghidupkan kembali Orde Baru

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Sebut Nama John Lie Saat Bertemu Komunitas Indonesia Tionghoa, Siapa Dia?

4 Februari 2024

Anies Baswedan Sebut Nama John Lie Saat Bertemu Komunitas Indonesia Tionghoa, Siapa Dia?

Anies Baswedan menyebut nama John Lie saat acara Desak Anies bersama Komunitas Indonesia Tionghoa, di Glodok, Jakarta. Siapa John Lie?

Baca Selengkapnya

Kisah Lafran Pane Pendiri HMI dalam Film Lafran Akan Tayang Februari 2024, Begini Perjuangannya

1 Desember 2023

Kisah Lafran Pane Pendiri HMI dalam Film Lafran Akan Tayang Februari 2024, Begini Perjuangannya

Lafran Pane merupakan pendiri organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Film Lafran tayang pada Februari 2024. Berikut biografinya.

Baca Selengkapnya

Siapa Lafran Pane yang Kisah Hidupnya Ditampilkan dalam Film Lafran?

1 Desember 2023

Siapa Lafran Pane yang Kisah Hidupnya Ditampilkan dalam Film Lafran?

Film Lafran dibintangi Dimas Anggara sebagai Lafran Pane akan tayang pada Februari 2024. Siapa dia, apa hubungannya dengan HMI?

Baca Selengkapnya