Nasib Isteri, Cap Teroris dan Panyakit Gula

Reporter

Editor

Pruwanto

Jumat, 2 November 2012 05:55 WIB

Akbar, Satpam BRI cabang Poso, korban peledakan bom di pos lalu lintas Kepolisian Resor Poso. TEMPO/Irfan Abdul Gani

TEMPO.CO , Jakarta:Dia tak dapat lagi bergerak dari tempat tidurnya. Sesekali perempuan ini hanya menjulurkan kakinya ke depan. Ibu tiga anak ini pasrah. Penyakit gula menggerogotinya sejak enam bulan lalu.

Dia bernama Suwarni (32 tahun), istri dari Santoso. Suaminya terduga pemimpin kelompok pelatihan teror di Gunung Biru, Desa Tamanjeka, Poso Pesisir, Poso, Sulawesi Tengah. Suwarni tinggal di rumah kayu sederhana di Jalan Masjid Nurul Huda, Tambarana, Desa Bhakti Agung, Kecamatan Poso Pesisir Utara. Rumah ini berjarak sekitar satu kilometer dari jalan Trans Sulawesi, atau sekitar 45 kilometer dari Poso Kota.

Suwarni tinggal bersama orang tua dan seorang anak bungsunya, Jagiah (3 tahun). Suwarni dan Santoso memiliki tiga orang anak, semuanya perempuan. Anak pertama bernama Warda (11 tahun), Ainun (6 tahun), dan terakhir Jagiah. Sudah setahun dia tidak bertemu dengan suaminya. Maklum, Santoso kini menjadi buruan Detasemen Khusus 88 Antiteror karena diduga terlibat berbagai kegiatan teror di Poso.

Rabu lalu, Densus menangkap lima orang diduga rekan Santoso. Seorang diantaranya meninggal. Tempat penggerebekan di dua tempat terpisah, di Desa Karola dan Tambarana. Penggerebekan Cecep Cs di Tambarana tidak jauh dari rumah tempat Suwarni, sekitar satu kilometer lebih.

Suwarni sudah pasrah dengan nasibnya. Di samping mendapat cap tak sedap sebagai istri terduga kelompok teror, kini penyakit gula ikut menggerogotinya.

Tempo menemui dia di rumahnya, Kamis, 1 November 2012. Bapak Suwarni, Sumarmo, mempersilahkan Tempo masuk. Rumah ini sederhana, berlantai semen, berdinding papan, dengan atap rumbia dan seng.

Di bagian tamu, terdapat empat kursi kayu. Satu lagi bangku kayu panjang. Ruangan ini seluas 3X4 meter. Di dinding terpampang beberapa poster tulisan Quran. Tidak ada foto Santoso terpampang.

Suwarni berada di bagian dalam, berada di atas ranjang. Tempo tidak dapat melihat jelas Suwarni, karena tertutup tirai berwarna merah. Sekilas dia mengenakan jilbab lengkap dengan cadar.

Tidak banyak warga yang berkunjung ke rumah dia. Hanya rekan-rekan Santoso yang sesekali menemuinya, terakhir pada lebaran Idhul Fitri lalu. Mereka memberi sumbangan alakadarnya. "Tidak pernah ada pesan dari Dia (Santoso)," kata Suwarni.

Suwarni tidak pernah menghubungi suaminya, karena tidak memiliki nomor ponselnya. Dia berharap suatu saat Santoso dapat menemuinya. Cap jelek kepada Santoso, Suwarni tak peduli.

RUSMAN PARAQBUEQ

Berita Terpopuler

Lima Penyidik KPK Mengundurkan Diri

Perdalam Kasus Hambalang, KPK Geledah Empat Tempat

Jaksa Tetap Minta Hakim Menghukum Dhana

Rustriningsih Optimistis Dapat Rekomendasi PDIP

Pengakuan Dahlan Pengalihan Isu? Dipo Menjawab

Jaksa Sayangkan Putusan Bos Pabrik Ekstasi Ditarik

Neneng Keberatan Disebut Direktur Keuangan






Berita terkait

Pengadilan Prancis Vonis Hukuman Seumur Hidup untuk Pelaku Teror Paris 2015

30 Juni 2022

Pengadilan Prancis Vonis Hukuman Seumur Hidup untuk Pelaku Teror Paris 2015

Pengadilan Prancis menjatuhkan vonis seumur hidup kepada Salah Abdeslam, satu-satunya pelaku teror Paris 2015 yang masih hidup

Baca Selengkapnya

Pengakuan Pelaku Bom Bunuh Diri Paris 2015: Saya Tidak Melukai Siapa pun

10 Februari 2022

Pengakuan Pelaku Bom Bunuh Diri Paris 2015: Saya Tidak Melukai Siapa pun

Salah Abdeslam mengatakan bahwa ia tidak meledakkan rompi bom bunuh dirinya dalam serangan teroris di Paris, November 2015 yang menewaskan 130 orang

Baca Selengkapnya

Prancis Mulai Adili 20 Terdakwa Serangan Teror di Bataclan

8 September 2021

Prancis Mulai Adili 20 Terdakwa Serangan Teror di Bataclan

Prancis pada Rabu mengadili 20 orang terdakwa yang diduga terlibat dalam serangkaian aksi teror di Bataclan, Paris, pada 13 November 2015.

Baca Selengkapnya

Teror Paris, Pria Ini Ledakkan Diri Saat Menabrak Mobil Polisi

20 Juni 2017

Teror Paris, Pria Ini Ledakkan Diri Saat Menabrak Mobil Polisi

Teror Paris kembali terjadi ketika pengemudi mobil sedan meledakkan diri saat berusaha menabrak iringan mobil polisi.

Baca Selengkapnya

Teror di Paris, Begini Kata Pelaku Serangan Katedral Notre-Dame

7 Juni 2017

Teror di Paris, Begini Kata Pelaku Serangan Katedral Notre-Dame

Pelaku penyerang perwira polisi di Katedral Notre-Dame, dalam teror di Paris, Selasa waktu setempat dalam aksinya sempat mengatakan: Ini untuk Suriah

Baca Selengkapnya

Teror di Paris, Pelaku Serang Polisi di Katedral Notre Dame

7 Juni 2017

Teror di Paris, Pelaku Serang Polisi di Katedral Notre Dame

Teror terjadi di Paris. Seorang pria menyerang polisi di depan Katedral Notre Dame, Paris.

Baca Selengkapnya

Pengacara Teroris Paris Mundur, Ini Alasannya  

12 Oktober 2016

Pengacara Teroris Paris Mundur, Ini Alasannya  

Pengacara sempat memprotes kamera pengawas di sel Abdeslam.

Baca Selengkapnya

Prancis Tangkap Dua Orang yang Diduga Terlibat dalam Pembunuhan Pastor

1 Agustus 2016

Prancis Tangkap Dua Orang yang Diduga Terlibat dalam Pembunuhan Pastor

Polisi Prancis menangkap dua orang yang diduga terlibat dalam
pembunuhan terhadap seorang pastor di sebuah gereja di Normandia.

Baca Selengkapnya

Pelaku Kedua Pembunuh Pastor di Prancis Bisa Diidentifikasi  

28 Juli 2016

Pelaku Kedua Pembunuh Pastor di Prancis Bisa Diidentifikasi  

Jenazahnya lebih sulit diidentifikasi daripada Kermiche karena tubuhnya sudah rusak dalam penembakan.

Baca Selengkapnya

JK: Terorisme Meluas dari Negara Gagal ke Negara Stabil  

16 Juli 2016

JK: Terorisme Meluas dari Negara Gagal ke Negara Stabil  

Sesi Retreat KTT ASEM membahas isu-isu mengenai Brexit, migrasi, terorisme, serta isu-isu keamanan dan perdamaian di kawasan itu.

Baca Selengkapnya