Sarjana Sastra Arab pun Bisa Jadi Penyidik KPK  

Senin, 29 Oktober 2012 13:38 WIB

Bambang Widjojanto. TEMPO/Seto Wardhana

TEMPO.CO, Jakarta - Kisruh rebutan penyidik antara Mabes Polri dan Komisi Pemberantasan Korupsi melahirkan hikmah penting untuk gerakan pemberantasan korupsi. Gara-gara kasus itu, KPK mulai merekrut sendiri penyidik mereka.

Selain polisi, para penyidik KPK berasal dari berbagai latar belakang. “Ada yang dari jurusan sejarah, ada sastra Arab, ada teknik sipil, elektro, dan hukum,” kata Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto dalam wawancara khusus yang dimuat majalah Tempo pekan ini.

Latar belakang yang berbeda ini penting, kata Bambang, karena setiap kasus korupsi yang ditangani KPK memiliki keunikan masing-masing dan memerlukan kemampuan khusus.

Penyidik yang juga sarjana sastra Arab penting untuk membongkar kasus yang terkait dengan korupsi pengadaan Al-Quran, misalnya. “Anda pikir membongkar kasus korupsi Al-Quran tidak pakai bahasa Arab? Memang transaksinya di Indonesia? Kalau penyidik pergi ke Arab, masak, sih, cuma tahu kata halal dan haram doang?” kata Bambang sambil tertawa.

Menurut Bambang, jumlah ideal penyidik KPK harus sama dengan lembaga sejenis di negara lain. Komisi antirasuah di Malaysia yang jumlah penduduknya 30 juta, misalnya, punya 5.000 pegawai. “Padahal, sekarang KPK hanya punya 88 penyidik,” kata Bambang. Seharusnya, KPK punya 40 ribu pegawai dengan 8.000 penyelidik, penyidik, dan penuntut.

Wawancara selengkapnya bisa dibaca di sini.

ADEK MEDIA ROZA | JAJANG JAMALUDIN | ANTON APRIANTO | MUSTAFA SILALAHI | FEBRIYAN

Berita Terpopuler:

Soekarno: Bahasa Jawa Jangan Jadi Bahasa Nasional

Tokoh Nasionalis ini, Kakek dari Dian Sastro

Jokowi: Sekarang Saya Jadi Orang Betawi

Dahlan Akan Buka Oknum DPR Peminta Jatah ke BUMN

Ribuan Warga Lampung Bentrok, Tiga Orang Tewas

Berita terkait

Polri Akui Ada Kendala Identifikasi Teror Bom Pimpinan KPK

14 Januari 2019

Polri Akui Ada Kendala Identifikasi Teror Bom Pimpinan KPK

Polisi mengakui menemukan kendala dalam mengidentifikasi bom molotov dan bom palsu di rumah pimpinan KPK Agus Rahardjo dan Laode M Syarif.

Baca Selengkapnya

Idul Fitri, Novel Baswedan Salat Id di Masjid Dekat Rumah Sakit

25 Juni 2017

Idul Fitri, Novel Baswedan Salat Id di Masjid Dekat Rumah Sakit

Karena kondisi matanya belum pulih, Novel Baswedan hanya bisa merayakan Idul Fitri di rumah sakit di Singapura.

Baca Selengkapnya

Alasan Polisi Belum Bisa Mengungkap Penyerang Novel Baswedan

19 Mei 2017

Alasan Polisi Belum Bisa Mengungkap Penyerang Novel Baswedan

Polda Metro Jaya membantah bekerja lambat dalam mengungkap kasus serangan terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan.

Baca Selengkapnya

Kapolda Metro: Serangan ke Novel Sangat Terencana, Digambar Dulu  

26 April 2017

Kapolda Metro: Serangan ke Novel Sangat Terencana, Digambar Dulu  

Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Mochamad Iriawan mengatakan serangan kepada Novel Baswedan sangat terencana dengan baik.

Baca Selengkapnya

2 Orang yang Difoto Dekat Rumah Novel Ternyata Informan Polisi

24 April 2017

2 Orang yang Difoto Dekat Rumah Novel Ternyata Informan Polisi

Dua orang yang difoto dekat rumah Novel Baswedan berprofesi sebagai debt collector sekaligus jadi informan polisi untuk kasus pencurian motor.

Baca Selengkapnya

Polisi Periksa Terduga Pelaku Serangan ke Novel Baswedan

21 April 2017

Polisi Periksa Terduga Pelaku Serangan ke Novel Baswedan

Polisi tengah memeriksa seorang yang diduga pelaku penyiram air keras pada Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan.

Baca Selengkapnya

Tiga Regu Khusus Ini Selidiki Teror Air Keras terhadap Novel Baswedan  

13 April 2017

Tiga Regu Khusus Ini Selidiki Teror Air Keras terhadap Novel Baswedan  

Polda Metro Jaya membentuk tim khusus untuk menyelidiki kasus penyerangan terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi, Novel Baswedan.

Baca Selengkapnya

Teror Tak Lumpuhkan Novel dan KPK

13 April 2017

Teror Tak Lumpuhkan Novel dan KPK

Air keras disiramkan ke wajah Novel Baswedan. Patut diduga, otak pelakunya berkeinginan agar Novel roboh dan KPK rapuh. Tidak berlebihan jika dikatakan bahwa Novel Baswedan adalah ikon di KPK. Karena itu, menyerang Novel berarti pula menggempur KPK.

Baca Selengkapnya

Kapolda: Jangan Blunder Lama Ungkap Serangan ke Novel Baswedan

12 April 2017

Kapolda: Jangan Blunder Lama Ungkap Serangan ke Novel Baswedan

Kapolda Metro Jaya Irjen Mochammad Iriawan meminta seluruh jajarannya untuk bekerja maksimal mengungkap kasus serangan terhadap Novel Baswedan.

Baca Selengkapnya

Serangan ke Novel Baswedan, Kapolda Metro: Ada yang Menyuruh

12 April 2017

Serangan ke Novel Baswedan, Kapolda Metro: Ada yang Menyuruh

"Tentu ada motif. Ada pelaku di lapangan yang menyiram tentu ada yang menyuruh. Tidak mungkin berdiri sendiri," ucap Iriawan.

Baca Selengkapnya