Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto menggelar konferensi pers terkait penanganan kasus dugaan korupsi pengadaan simulator kendaraan bermotor Korps Lalu Lintas Polri tahun 2011 di kantor Menko Polhukam, Jakarta, (4/8). Tempo/Aditia Noviansyah
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto mengatakan ada upaya membuat kondisi di Poso, Sulawesi Tengah, menjadi tidak kondusif. Upaya tersebut dilakukan melalui berbagai teror yang terjadi di Poso belakangan ini.
"Ada kelompok-kelompok yang memang ingin mengacaukan Poso. Mereka ingin mengembalikan Poso seperti masa konflik yang lalu," kata dia, di kompleks Istana Negara, Jakarta, Kamis, 25 Oktober 2012.
Menurut Djoko, pemerintah tak ingin kondisi Poso kembali seperti saat terjadinya konflik sosial di masa lalu. Karena itu, pemerintah secara dini berupaya untuk mencegah meluasnya kekacauan di Poso. Ini dilakukan antara lain dengan menambah jumlah personel kepolisian, dengan dibantu aparat TNI di sana. "Bukan berarti situasinya amat sangat bahaya. Tapi, perlu perkuatan di sana," ujarnya.
Poso kembali bergejolak dalam beberapa pekan ini. Setelah penemuan mayat dua anggota polisi, Brigadir Sudirman dan Brigadir Satu Andi Sapa, di kawasan pegunungan Dusun Tamanjeka, Desa Masani, akhir-akhir ini warga Poso dihantui teror bom.
Djoko berharap kepolisian bisa menelusuri jaringan atau kelompok pelaku teror di Poso melalui beberapa pelaku yang sudah ditangkap. "Mudah-mudahan kami bisa bongkar sampai mana jaringan itu," ucap dia.