Tim Mega-Hasyim: Debat TV Bukan Faktor Penguat

Reporter

Editor

Rabu, 16 Juni 2004 16:16 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Calon Presiden dan Wakil Presiden dari PDI Perjuangan Megawati Sukarnoputri dan Hasyim Muzadi serta tim suksesnya menganggap debat di televisi bukan faktor penguat, meski tetap dianggap penting. Mereka menganggap kampanye dengan mendatangi dan berdialog langsung dengan konstituen lebih efektif dalam mencari simpati pemilih. "Sedangkan debat antar capres lebih banyak umbar janji belaka," kata Ketua Fraksi PDI Perjuangan, Tjahyo Kumolo, kepada Tempo News Room yang menghubunginya di Jakarta, rabu (16/6). Tjahyo Kumolo mengatakan Megawati adalah tipe orang yang memilih banyak bekerja daripada banyak berbicara. Dengan menunjukkan visi, sikap, dan komitmen ideologi, dia yakin dukungan akan mengalir. "Itulah gaya Ibu Mega," katanya. Lagipula, Megawati sebagai Presiden, katanya, telah bertindak sebagai kapten di kabinetnya untuk memulihkan Indonesia dari keterpurukan selama tiga tahun kepemimpinannya. Hal itu saja sudah menjadi nilai jual. "Tiga tahun adalah waktu yang singkat, tapi Ibu Mega tak pernah lari dari tanggung jawabnya, dia bukan tipe bajing loncat," ujarnya lagi. Tjahyo juga mengungkapkan bahwa pihaknya tak menjadikan debat di televisi sebagai bagian dari strategi pemenangan Megawati, kecuali debat di Komisi Pemilihan Umum, 30 Juni mendatang. Mega, kata dia, sebetulnya sudah mengembangkan sikap demokratis dengan bersedia diwawancarai beberapa stasiun televisi. "Inilah ibu Mega, beliau bukan wayang yang harus diatur, kalau ada yang tak puas sah-sah saja," ujarnya tegas. Deddy Sinaga - Tempo News Room

Berita terkait

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

27 Desember 2021

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

Dalam survei tersebut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar hanya dipilih 0,1 persen responden.

Baca Selengkapnya

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

22 Desember 2021

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.

Baca Selengkapnya

Setya Novanto: Golkar Siap Menangkan Jokowi di Pilpres 2019  

27 Maret 2017

Setya Novanto: Golkar Siap Menangkan Jokowi di Pilpres 2019  

Setya Novanto mengungkap hitung-hitungan apabila Jokowi kembali berhadapan dengan Prabowo dalam pilpres 2019.

Baca Selengkapnya

Gagal Pilkada DKI, AHY Punya Modal Besar Ikut Pilpres 2019

22 Maret 2017

Gagal Pilkada DKI, AHY Punya Modal Besar Ikut Pilpres 2019

Qodari mengatakan masyarakat cukup mengenal figur Agus Yudhoyono atau AHY ini

Baca Selengkapnya

Tiap Parpol Bisa Ajukan Calon Presiden, Jokowi: Masih Proses

16 Januari 2017

Tiap Parpol Bisa Ajukan Calon Presiden, Jokowi: Masih Proses

RUU Permilu Diperkirakan selesai sekitar bulan empat ke depan.

Baca Selengkapnya

Sindrom I Want SBY Back, Sinyal Ani Yudhoyono Maju Capres?

10 September 2015

Sindrom I Want SBY Back, Sinyal Ani Yudhoyono Maju Capres?

Ada spekulasi bahwa Demokrat memunculkan sindrom I Want SBY Back untuk mempersiapkan Ani Yudhoyono.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tak Butuh, Relawan Bakal Membubarkan Diri

28 Oktober 2014

Jokowi Tak Butuh, Relawan Bakal Membubarkan Diri

Sampai saat ini mereka masih menunggu kepastian dari Jokowi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Dilantik, Relawan Jokowi-JK Berevolusi

13 Oktober 2014

Jokowi Dilantik, Relawan Jokowi-JK Berevolusi

Relawan Jokowi-JK turut mengontrol realisasi program pemerintah di pedesaan.

Baca Selengkapnya

Fahri: Koalisi Pro-Prabowo Tidak Berencana Pilpres MPR  

9 Oktober 2014

Fahri: Koalisi Pro-Prabowo Tidak Berencana Pilpres MPR  

"Enggak ada agenda itu. Makanya, tidak perlu ditanyakan,"
kata


Fahri Hamzah soal agenda mengubah pemilihan presiden dari



langsung menjadi lewat MPR.

Baca Selengkapnya

Giman Membawa Ratusan Pesan untuk Jokowi

30 September 2014

Giman Membawa Ratusan Pesan untuk Jokowi

Dalam perjalanannya, pria yang kesehariannya berjualan kue putu keliling itu membawa buku catatan yang berisi ratusan pesan ditulis tangan.

Baca Selengkapnya