Megawati Bantah Reformasi Tidak Berjalan

Reporter

Editor

Rabu, 16 Juni 2004 14:23 WIB

TEMPO Interaktif, Solo: Calon Presiden dari PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri merasa heran dengan pernyataan berbagai kalangan yang menyatakan reformasi tidak berjalan atau mandeg. Selama tiga tahun menjabat sebagai Presiden, Megawati mengklaim banyak keberhasilan yang telah dicapainya. Dia pun mengajukan sejumlah bukti keberhasilan tersebut, diantaranya adalah soal amandemen UUD 1945 dan otonomi daerah. Pencabutan status daerah militer di Aceh menjadi darurat sipil juga dikatakan sebagai keberhasilan pemerintahannya dalam meningkatkan stabilitas politik tanah air.Hal tersebut dikemukakan Megawati dalam kampanye terbuka di Stadion Manahan Solo, Rabu (16/6). "Amandemen UUD 1945 itu mengubah konstitusi, dan hal itu adalah perubahan besar. Kalau dianggap tidak ada (perubahan), saya tidak tahu harus berkata apa. Menurut saya, orang-orang yang seperti itu telah keterlaluan. Hasil-hasilnya sudah ada kok dan itu buktinya, bukan hanya kata-kata. Kalau cuma ngoceh saja ya gampang, ibarat peribahasa tong kosong nyaring bunyinya," kata Mega dengan nada berapi-api.Sedangkan mengenai penegakkan hukum, Mega berkilah bahwa orang yang mengatakan penegakkan hukum gagal dijalankan itu lupa bila pada masa pemerintahannya itu tidak lagi sentralistik. Pemisahan antara kekuasaan eksekutif, legislatif, yudikatif sudah jelas. "Kalau persoalan hukum itu penyelesaiannya pada wilayah yudikatif, eksekutif tidak bisa mempengaruhi," kata Mega yang berpidato sekitar 20 menit itu.Dikatakannya, memerintah selama tiga tahun bukanlah waktu yang lama untuk dapat menghasilkan prestasi memadai. Dia menyinggung masalah subsidi pupuk bagi petani tidak cukup diselesaikan hanya dengan waktu tiga tahun saja, apalagi masalah yang dihadapi petani lainnya. "Pembangunan harus dilaksanakan secara berkesinambungan dan komperhensif. Pemilihan Presiden 5 Juli mendatang harus dimenangkan," ujar Mega lagi.Kepada ribuan pendukungnya, Megawati juga berharap janji-janji kader untuk memenangkannya dapat terbukti dengan nyata. "Dulu itu janjinya siap menang, akan bertambah suaranya, tapi mana buktinya. Sekarang ini kita akan memilih figur untuk lima tahun kedepan, jadi kita harus bangun lagi semangat kita. Saya tahu orang-orang Solo ini. Solo adalah kota barometer. Kalau Solo sudah berkobar maka kota-kota lainnya akan ikut berkobar," kata Mega. Sementara itu Hasyim Muzadi yang berpidato sebelumnya, mengharapkan agar kaum agamis dan nasionalis bergabung mendukung sebuah pemerintahan yang kuat. Bersatunya kaum agamais dan nasionalis juga akan menghilangkan konflik. Dia juga berharap agar agama menjadi sinar bukan problem bagi negara. Ketua PB NU yang datang sekitar dua jam lebih awal ini juga menyatakan pilpres mendatang harus dimenangkan oleh rakyat, bukan kekuatan yang tidak punya rakyat. Dia mengatakan lebih dari 30 tahun, nahdliyin dan marhaenis terus minggir dan dipinggirkan. "Saatnya kini kita bergabung ke tengah, merebut kemenangan bersama. Saatnya kini rakyat bersatu dengan dipimpin oleh pemimpinnya sendiri, untuk melestarikan ajaran kepribadian berbangsa yang diajarkan Bung Karno agar kita tidak terseret globalisasi yang akan menghancurkan kepribadian itu," kata Hasyim. Imron Rosyid - Tempo News Room

Berita terkait

Manuver Merebut Suara NU

2 September 2023

Manuver Merebut Suara NU

Dipilihnya Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar disebut-sebut untuk mengerek elektabilitas mereka dengan mendulang suara NU.

Baca Selengkapnya

Profil Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PKB yang Didukung Jadi Capres atau Cawapres 2024

24 Juli 2023

Profil Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PKB yang Didukung Jadi Capres atau Cawapres 2024

Muhaimin Iskandar alias Cak Imin didukung sebagai bakal capres maupun cawapres oleh kiai dan santri. Berikut profil Muhaimin Iskandar.

Baca Selengkapnya

Sahur Bersama Menag, Gus-gus Se-Jawa Berikrar Siap Berdayakan NU Demi Kemaslahatan Umat

16 April 2023

Sahur Bersama Menag, Gus-gus Se-Jawa Berikrar Siap Berdayakan NU Demi Kemaslahatan Umat

Para putra kiai pesantren siap mengabdikan diri secara aktif dalam rangka memberdayakan NU agar bisa terus memberikan kemaslahatan yang luas

Baca Selengkapnya

Pesan Yandri Susanto saat Pelantikan PC/PAC Fatayat NU

5 Maret 2023

Pesan Yandri Susanto saat Pelantikan PC/PAC Fatayat NU

Yandri meminta Fatayat NU menjalankan dakwah dengan sejuk, sekaligus mensosialisasikan Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.

Baca Selengkapnya

Lobi Menjelang Vonis Mati Ferdy Sambo

19 Februari 2023

Lobi Menjelang Vonis Mati Ferdy Sambo

Sebelum vonis dijatuhkan, berbagai lobi dilancarkan untuk meringankan hukuman Ferdy Sambo.

Baca Selengkapnya

Indicting Indosurya, Again

13 Februari 2023

Indicting Indosurya, Again

THE West Jakarta District Court acquitted the owner of Indosurya Saving and Loan Cooperative, Henry Surya, despite ...

Baca Selengkapnya

Saling Lapor Petinggi KPK karena Formula E

8 Februari 2023

Saling Lapor Petinggi KPK karena Formula E

Kengototan KPK mengusut kasus Formula E berdampak pada perpecahan antar-petinggi lembaga itu.

Baca Selengkapnya

Zuhri, Santri Penjual Pecel Lele Lamongan yang Raih Beasiswa S3 di Cina

10 November 2022

Zuhri, Santri Penjual Pecel Lele Lamongan yang Raih Beasiswa S3 di Cina

Ahmad Syaifuddin Zuhri, pria asal Lamongan, Jawa Timur berhasil menuntaskan studi doktoralnya di Cina berkat beasiswa pemerintah Cina.

Baca Selengkapnya

Setelah Heru Budi Sowan PBNU, PWNU DKI: Jangan Segan Komunikasi dengan Tokoh Agama Jakarta

19 Oktober 2022

Setelah Heru Budi Sowan PBNU, PWNU DKI: Jangan Segan Komunikasi dengan Tokoh Agama Jakarta

PWNU DKI Jakarta meminta agar Heru Budi Hartono tidak segan berkomunikasi, meminta pendapat dari tokoh ormas dan agama Jakarta.

Baca Selengkapnya

Kemenag Buka Pendaftaran Bantuan Pesantren Hingga Ormas, Bisa Dapat Hingga Rp 200 Juta

3 Oktober 2022

Kemenag Buka Pendaftaran Bantuan Pesantren Hingga Ormas, Bisa Dapat Hingga Rp 200 Juta

Kemenag memberikan besaran bantuan mulai dari Rp 50-200 juta. Pendaftaran ditutup hingga akhir Oktober. Simak cara dan syaratnya.

Baca Selengkapnya