Dua Perambah Hutan Pangeran Charles Jadi Tersangka  

Reporter

Senin, 22 Oktober 2012 14:09 WIB

Pangeran Charles mengunjungi Hutan Harapan di Jambi, (02/11). Kunjungan ini dalam rangka mengkampanyekan kesadaran akan lingkungan hidup. FOTO: AP Photo/Eka Tresnawan, Harapan Rainforest

TEMPO.CO, Jambi - Dua orang perambah kawasan hutan restorasi yang dibiayai para pangeran pencinta burung di dunia, termasuk Pangeran Charles, keluarga Kerajaan Inggris, sejak Jumat pekan lalu ditetapkan pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Jambi sebagai tersangka.

"Awalnya kita menangkap 13 orang yang diduga perambah kawasan yang lebih dikenal dengan sebutan Hutan Harapan. Namun, 11 orang dilepas karena tidak memenuhi unsur pelanggaran. Dua orang tersangka, yakni Jumanta, 56 tahun, dan Sardi, 42 tahun, sudah dititipkan di tahanan Polda Jambi," kata Koordinator Polisi Hutan BKSDA Provinsi Jambi Krismako Padang, kepada Tempo, Senin, 22 Oktober 2012.

Menurut Krismako, pihaknya telah meminta 11 orang yang sudah dilepas untuk tidak lagi merambah hutan harapan yang dikelolah PT Restorasi Ekosistem Konservasi Indonesia (REKI).

"Kami juga akan mendesak ratusan kepala keluarga lainnya untuk meninggalkan kawasan itu. Jika mau pulang ke kampung halamannya akan difasilitasi pihak PT REKI. Tidak akan ada kompromi dengan para perambah," ujarnya.

Akibat penahanan terhadap dua tersangka itu, PT REKI hari ini mendapat ancaman dari para perambah lainnya. Mereka mengancam akan melakukan penyerangan dan perusakan terhadap fasilitas milik perusahaan.

"Kini kami bersama beberapa orang aparat Kepolisian Resor Batanghari, Jambi, sedang berjaga-jaga untuk mengantisipasi ancaman serangan itu," kata juru bicara PT REKI, Surya Kusuma.

Sebagian karyawan PT REKI sudah mulai mengungsi untuk menghindari hal tak diinginkan terkait ancaman teror para perambah.

Sebelumnya, Kamis, 18 Oktober 2012, Polisi Kehutanan BKSDA Jambi melakukan penangkapan terhadap 13 orang perambah. Akibat penangkapan itu, sedikitnya 100 orang perambah melakukan tindakan balasan. Mereka menangkap sekaligus menyekap dua petugas pengamanan hutan PT REKI.

Antonius dan Sutoyo, dua petugas pengamanan hutan PT REKI yang disekap perambah, akhirnya dilepas pada hari itu juga setelah ada negosiasi dengan aparat kepolisian setempat.

Di lain pihak, Kepala Polisi Resor Batanghari Robert A. Sormin mengatakan, sejak kejadian pekan lalu, kepolisian telah mengirim personel tujuh orang untuk membantu pengamanan di Hutan Harapan.

Berdasarkan pantauan Tempo, kekerasan dan perusakan yang dilakukan para perambah ini telah berlangsung lima kali. Aksi penyekapan sendiri telah terjadi dua kali. Penyekapan sebelumnya terjadi pada 15 April 2012.

SYAIPUL BAKHORI


SYAIFULBAK

Berita populer:
''Pengajian'', Bahasa Sandi Koruptor

Busyro Mengaku Kalah Saleh Dibandingkan dengan Novel

Busyro: Melempar Jumrah Bisa di Indonesia

Basuki: Kami Tidak Keteteran Hadiri Acara

Pengamat Sarankan Jokowi Delegasikan Wewenangnya

Surya Paloh dan Edward Rebutan Gunung Emas

Berita terkait

Polemik Pemutihan Lahan Sawit Ilegal di Kawasan Hutan, Ini Penjelasan Menteri Airlangga

30 hari lalu

Polemik Pemutihan Lahan Sawit Ilegal di Kawasan Hutan, Ini Penjelasan Menteri Airlangga

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan alasan pemerintah memutihkan lahan sawit ilegal di kawasan hutan.

Baca Selengkapnya

365 Perusahaan Ajukan Pemutihan Lahan Sawit Ilegal di Kawasan Hutan

30 hari lalu

365 Perusahaan Ajukan Pemutihan Lahan Sawit Ilegal di Kawasan Hutan

Ratusan perusahaan pemilik lahan sawit ilegal di kawasan hutan mengajukan pemutihan.

Baca Selengkapnya

Pemutihan Lahan Sawit Ilegal Dipercepat, Target Rampung 30 September 2024

30 hari lalu

Pemutihan Lahan Sawit Ilegal Dipercepat, Target Rampung 30 September 2024

Pemerintah mempercepat program pemutihan lahan sawit ilegal di kawasan hutan. Ditargetkan selesai 30 September 2024.

Baca Selengkapnya

Pengelolaan Hutan Didominasi Negara, Peneliti BRIN Usul Cegah Deforestasi melalui Kearifan Lokal

31 hari lalu

Pengelolaan Hutan Didominasi Negara, Peneliti BRIN Usul Cegah Deforestasi melalui Kearifan Lokal

Masyarakat yang tinggal di sekitar hutan seringkali tidak mendapatkan hak akses yang cukup untuk memanfaatkan sumber daya di dalamnya.

Baca Selengkapnya

Tingkat Deforestasi Tinggi, Kawasan Hutan IKN Baru 16 Persen dari Target 65 Persen

33 hari lalu

Tingkat Deforestasi Tinggi, Kawasan Hutan IKN Baru 16 Persen dari Target 65 Persen

Kondisi hutan di IKN yang sudah ditetapkan sebagai kawasan lindung masih jauh dari kondisi ideal.

Baca Selengkapnya

Hari Hutan Internasional: Laju Deforestasi Hutan Tiap Tahun Mengkhawatirkan

37 hari lalu

Hari Hutan Internasional: Laju Deforestasi Hutan Tiap Tahun Mengkhawatirkan

Hari Hutan Internasional diperingati setiap 21 Maret. Sejarahnya dimulai 2012 yang diprakarsai oleh PBB untuk membantu dan mendukung konservasi hutan

Baca Selengkapnya

Agar Dilirik Wisatawan, Taman Hutan Raya Bunder Gunungkidul Diusulkan Digarap Sistem Blok

38 hari lalu

Agar Dilirik Wisatawan, Taman Hutan Raya Bunder Gunungkidul Diusulkan Digarap Sistem Blok

Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyiapkan pengelolaan Taman Hutan Raya Bunder di Kabupaten Gunungkidul dengan sistem blok.

Baca Selengkapnya

OIKN Klaim 65 Persen Kawasan IKN akan Menjadi Hutan Tropis

40 hari lalu

OIKN Klaim 65 Persen Kawasan IKN akan Menjadi Hutan Tropis

Kepala Badan Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Bambang Susantono mengatakan 65 persen kawasan IKN akan bisa dijadikan hutan tropis kembali.

Baca Selengkapnya

Jangan Kabur, Ini 6 Tips Menyelamatkan Diri saat Bertemu Harimau

40 hari lalu

Jangan Kabur, Ini 6 Tips Menyelamatkan Diri saat Bertemu Harimau

Saat sedang pergi ke hutan atau gunung dan bertemu harimau, sebaiknya jangan panik. Berikut beberapa tips menyelamatkan diri saat bertemu harimau.

Baca Selengkapnya

Kebakaran Hutan Kerap Terjadi di Sumatera dan Kalimantan, Ini Cara Antisipasi Karhutla

55 hari lalu

Kebakaran Hutan Kerap Terjadi di Sumatera dan Kalimantan, Ini Cara Antisipasi Karhutla

Kebakaran hutan kerap terjadi di beberapa daerah di Pulau Sumatera dan Kalimantan. Bagaimana cara mengantisipasinya?

Baca Selengkapnya