Penyelidikan Ijazah Palsu Paku Alam IX Dihentikan  

Reporter

Editor

Sunu Dyantoro

Jumat, 19 Oktober 2012 08:42 WIB

KGPAA Paku Alam IX memasuki Bangsal Kencono sebelum pembacaan Sabda Tama (pernyataan raja) di Bangsal Kencono, Kraton Yogyakarta, Kamis (10/05). Dalam pernyataannya, Sultan menegaskan bahwa Kraton Yogyakarta dan Kraton Puro Pakualaman merupakan satu kesatuan yang utuh, dan bahwa Yogyakarta memiliki tata peraturannya sendiri meskipun telah bergabung dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia. TEMPO/Suryo Wibowo

TEMPO.CO, Yogyakarta - Proses pemeriksaan kasus dugaan penggunaan ijazah palsu SMA milik Sri Paduka Paku Alam IX akan dihentikan oleh Kepolisian Daerah DIY. Sebab, berdasarkan hasil penyelidikan, penyidik Polda tak menemukan indikasi adanya ijazah yang dipalsukan.

“Kami tidak menemukan indikasi pemalsuan sedikit pun dari ijazah itu. Jadi, kasusnya akan kami hentikan setelah sebelumnya dilakukan gelar perkara,” kata Direktur Kriminal Umum Polda DIY, Komisaris Besar Polisi Kris Erlangga, kepada Tempo di markas Polda DIY, Kamis, 18 Oktober 2012.

Pernyataan Kris didasarkan pada hasil pemeriksaan terhadap beberapa saksi, antara lain Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Yogyakarta tempat PA IX dulu bersekolah; ketua panitia ujian, Poerwoko; juga teman seangkatan PA IX. Selain itu, nama PA IX, yang punya nama kecil Ambarkusumo, juga tercantum dalam buku besar sekolah. “Betul itu murid saya,” kata Kris menirukan Poerwoko.

Selain itu, tanda tangan Poerwoko ataupun kata “Yogyakarta” yang menggunakan huruf “Y”, bukan “J”, pada masa itu, berdasarkan hasil penyelidikan, juga terdapat pada ijazah milik teman seangkatan PA IX. Ada dua orang teman seangkatan PA IX yang menjadi saksi. Tapi, Kris tak menyebutkan nama mereka.

Sebelumnya, Arifin Wardiyanto melaporkan dugaan penggunaan ijazah palsu oleh PA IX ke Markas Besar Polri di Jakarta. Menurut dia, ijazah SMA PA IX itu diduga kuat palsu karena ijazah yang dikeluarkan pada 1959 tersebut sudah memakai Ejaan yang Disempurnakan, yang baru berlaku pada 1972, bukan ejaan lama. Ejaan baru itu dilihat pada kata “Yogyakarta” menggunakan huruf “Y”, bukan “J”. Selain itu, tak ada nama terang di bawah penanda tangan ijazah. Tanda tangan ketua panitia ujian, Poerwoko, pada ijazah SMA yang sama atas nama Ambarkusumo berbeda dengan tanda tangan pada ijazah Anglingkusumo, saudara tiri Ambarkusumo.

Namun, kata Kris, data pembanding yang diajukan pelapor tidak tepat karena selisih waktu kelulusan antara PA dan Anglingkusumo empat tahun. “Sedangkan ijazah milik teman seangkatan PA sama,” ujarnya.

Data dokumen berupa fotokopi ijazah yang diajukan Arifin, menurut Kris, tak perlu diajukan ke laboratorium forensik Polda Jawa Tengah di Semarang. “Karena hasil penyelidikan tidak terbukti ijazah itu palsu,” kata Kris.

Arifin kecewa atas rencana penghentian kasus ini. “Tidak terbukti bagaimana? Saya akan laporkan ke Profesi Pengamanan Mabes Polri,” kata Arifin kepada Tempo. Menurut dia, jika ijazah itu dinyatakan tak terbukti palsu, mestinya ada hasil dari laboratorium forensik Mabes Polri yang menyatakan ijazah itu tidak palsu. “Saya akan mengajukan sendiri berkas-berkas itu ke Labfor Mabes Polri untuk diperiksa. Penyelidikan di Polda DIY lamban,” kata Arifin.

PITO AGUSTIN RUDIANA




Advertising
Advertising

Berita terkait

Aeropolis Dekat Bandara YIA, Sultan Hamengku Buwono X Minta agar Tak Ada Kawasan Kumuh

4 hari lalu

Aeropolis Dekat Bandara YIA, Sultan Hamengku Buwono X Minta agar Tak Ada Kawasan Kumuh

Sultan Hamengku Buwono X meminta agar Kulon Progo memilah investor agar tidak menimbulkan masalah baru seperti kawasan kumuh.

Baca Selengkapnya

Sultan Hamengku Buwono X Gelar Open House setelah Absen 4 Kali Lebaran, Ada Jamuan Tradisional

12 hari lalu

Sultan Hamengku Buwono X Gelar Open House setelah Absen 4 Kali Lebaran, Ada Jamuan Tradisional

Sultan Hamengku Buwono X dan Paku Alam X absen gelar open house selama empat tahun karena pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Sultan Hamengku Buwono X Heran Kasus Antraks di Sleman dan Gunungkidul Muncul Kembali, Karena Tradisi Ini?

39 hari lalu

Sultan Hamengku Buwono X Heran Kasus Antraks di Sleman dan Gunungkidul Muncul Kembali, Karena Tradisi Ini?

Sultan Hamengku Buwono X mengaku heran karena kembali muncul kasus antraks di Sleman dan Gunungkidul Yogyakarta. Diduga karena ini.

Baca Selengkapnya

60 Event Meriahkan Hari Jadi DI Yogyakarta sampai April, Ada Gelaran Wayang dan Bazar

44 hari lalu

60 Event Meriahkan Hari Jadi DI Yogyakarta sampai April, Ada Gelaran Wayang dan Bazar

Penetapan Hari Jadi DI Yogyakarta merujuk rangkaian histori berdirinya Hadeging Nagari Dalem Kasultanan Mataram Ngayogyakarta Hadiningrat

Baca Selengkapnya

Keraton Yogyakarta Gelar Pameran Abhimantrana, Ungkap Makna di Balik Upacara Adat

46 hari lalu

Keraton Yogyakarta Gelar Pameran Abhimantrana, Ungkap Makna di Balik Upacara Adat

Keraton Yogyakarta selama ini masih intens menggelar upacara adat untuk mempertahankan tradisi kebudayaan Jawa.

Baca Selengkapnya

Mengenal Tradisi Ngapem Ruwahan di Yogyakarta untuk Sambut Ramadan

27 Februari 2024

Mengenal Tradisi Ngapem Ruwahan di Yogyakarta untuk Sambut Ramadan

Tradisi Ngapem Ruwahan di Yogyakarta mengajak saling memaafkan dan persiapan mental sebelum ibadah puasa Ramadan.

Baca Selengkapnya

Safari Politik Hadi Tjahjanto Usai Jadi Menko Polhukam: Temui Ketua Umum PBNU, Mahfud Md, dan Sultan HB X

26 Februari 2024

Safari Politik Hadi Tjahjanto Usai Jadi Menko Polhukam: Temui Ketua Umum PBNU, Mahfud Md, dan Sultan HB X

Usai dilantik menjadi Menko Polhukam, Hadi Tjahjanto langsung melakukan sejumlah safari politik. Temui Ketua Umum PBNU, Mahfud Md, dan Sultan HB X.

Baca Selengkapnya

Malioboro Lengang saat Pemilu, Sultan HB X Beri Pesan untuk Capres-Cawapres dan Pendukungnya

14 Februari 2024

Malioboro Lengang saat Pemilu, Sultan HB X Beri Pesan untuk Capres-Cawapres dan Pendukungnya

Susana berbeda terlihat di kawasan wisata Kota Yogyakarta saat Pemilu. Kawasan yang biasanya ramai oleh wisatawan tampak lengang.

Baca Selengkapnya

Istana Bilang Jokowi Selalu Terbuka untuk Bertemu Megawati

13 Februari 2024

Istana Bilang Jokowi Selalu Terbuka untuk Bertemu Megawati

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana mengatakan Jokowi terbuka bertemu Megawati untuk kebaikan dan kemajuan bangsa.

Baca Selengkapnya

Diwarnai Berbagai Aksi Jelang Pemilu, Sultan HB X Dorong Warga Jaga Yogyakarta Tetap Adem

12 Februari 2024

Diwarnai Berbagai Aksi Jelang Pemilu, Sultan HB X Dorong Warga Jaga Yogyakarta Tetap Adem

Gerakan menjaga Yogyakarta damai dalam Pemilu 2024 telah dirintis Sultan Hamengku Buwono X sejak Oktober lalu.

Baca Selengkapnya