Kapolri Beri Kesempatan Novel Tuntaskan Tugasnya  

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Selasa, 16 Oktober 2012 10:32 WIB

Novel Baswedan (kiri). TEMPO/Seto Wardhana

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian RI Jenderal Timur Pradopo mengatakan, kasus dugaan penganiayaan oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi, Komisaris Novel Baswedan, tetap berlanjut. Namun Polri memberi kesempatan kepada Novel menyelesaikan tugasnya di KPK.

"Tentunya kami kasih kesempatan kepada beliau, penyidik KPK, untuk menyelesaikan kasusnya yang sudah ditangani sekarang. Baru bicara setelah itu," kata Jenderal Timur di kantornya, Selasa, 16 Oktober 2012.

Timur enggan berbicara lebih detail mengenai penanganan kasus Novel, termasuk hasil pertemuan antara dia dan Ketua KPK Abraham Samad di kantor Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi. "Sekali lagi tidak bicara itu, semua berproses," ujar Timur.

Adapun Novel disangka telah menganiaya enam pencuri sarang burung walet hingga menyebabkan seorang pencuri meninggal di Bengkulu pada Februari 2004. Karena dugaan itu, Kepolisian Daerah Bengkulu mendatangi kantor KPK untuk menangkap Novel pada 5 Oktober.

Insiden ini memperuncing hubungan antara KPK dan Polri yang sudah memanas gara-gara kasus korupsi simulator alat uji surat izin mengemudi. KPK menetapkan dua jenderal polisi sebagai tersangka, yaitu Inspektur Jenderal Djoko Susilo dan Brigadir Jenderal Didik Purnomo.

Novel adalah penyidik kasus simulator kemudi. Namun, di samping Novel, Kepolisian juga menetapkan tersangka pada seorang penyidik KPK dalam kasus serupa. Namun Polri masih menutupi identitasnya. Tempo mendapat informasi penyidik itu adalah Komisaris Yuri Leonard Siahaan, yang juga penyidik kasus simulator.

Presiden Susilo Bambang Yudoyono telah meredakan ketegangan kedua lembaga penegak hukum tersebut. Yudoyono mengatakan, penanganan kasus Novel tidak tepat waktu dan caranya. Timur yang dikonfirmasi mengatakan arahan Presiden Yudhoyono tersebut telah jelas.

RUSMAN PARAQBUEQ

Berita terpopuler lainnya:
Jokowi Gratiskan Jajanan untuk Pendukungnya
Soal Simulator, Puluhan Penyidik Polri Datangi KPK

Penyidikan Rekening Gendut Terhenti Faktor Rahasia

Jokowi Dilantik, Foke Panen Pujian

Dua Polisi Diduga Hilang di Sarang Teroris

Yuri Siahaan, Penyidik KPK Target Kedua Polri

Usai Dilantik, Foke Rangkul Jokowi

Berita terkait

Novel Baswedan dan Eks Pegawai KPK Lainnya Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK soal Dugaan Pelanggaran Kode Etik

4 hari lalu

Novel Baswedan dan Eks Pegawai KPK Lainnya Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK soal Dugaan Pelanggaran Kode Etik

Novel Baswedan dkk melaporkan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron atas dugaan pelanggaran kode etik karena telah melaporkan Anggota Dewas KPK Albertina Ho.

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Khawatir Penanganan Kasus Firli Bahuri Lambat karena Unsur Politis

6 hari lalu

Novel Baswedan Khawatir Penanganan Kasus Firli Bahuri Lambat karena Unsur Politis

Novel Baswedan mengakhatirkan proses yang lama itu akibat munculnya unsur politis dalam menangani kasus Firli Bahuri yang memeras SYL.

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

6 hari lalu

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

Novel Baswedan menjelaskan, jika Firli Bahuri ditahan, ini akan menjadi pintu masuk bagi siapa pun yang mengetahui kasus pemerasan lainnya.

Baca Selengkapnya

7 Tahun Lalu Penyidik Senior KPK Novel Baswedan Disiram Air Keras, Ini Kronologi Teror yang Dihadapinya

18 hari lalu

7 Tahun Lalu Penyidik Senior KPK Novel Baswedan Disiram Air Keras, Ini Kronologi Teror yang Dihadapinya

Selasa subuh, 11 April 2017, tujuh tahun lalu eks penyidik senior KPK Novel Baswedan disiram air keras oleh dua orang tak dikenal. Begini kronologinya.

Baca Selengkapnya

Sikap Tokoh yang Surati Parpol untuk Dukung Hak Angket, dari Novel Baswedan hingga Suciwati

48 hari lalu

Sikap Tokoh yang Surati Parpol untuk Dukung Hak Angket, dari Novel Baswedan hingga Suciwati

Novel Baswedan mendukung hak angket karena tak ingin kecurangan dan praktik koruptif dalam pemilu dianggap lumrah atau dimaklumi.

Baca Selengkapnya

Kasus Korupsi di Internal KPK Terkuak, Novel Baswedan Khawatir KPK Hanya Jadi Bagian Masalah

48 hari lalu

Kasus Korupsi di Internal KPK Terkuak, Novel Baswedan Khawatir KPK Hanya Jadi Bagian Masalah

Eks penyidik KPK Novel Baswedan perlu kepemimpinan KPK yang berintegritas dan komitmen tinggi serta berkompeten untuk memberantas korupsi.

Baca Selengkapnya

Abraham Samad Turut Dukung Hak Angket DPR: Hukum Orang-orang yang Terlibat dalam Kecurangan Pemilu

49 hari lalu

Abraham Samad Turut Dukung Hak Angket DPR: Hukum Orang-orang yang Terlibat dalam Kecurangan Pemilu

Abraham Samad Ketua KPK 2011-2015 termasuk dari 50 tokoh yang menandatangani surat untuk ketua umum parpol agar gulirkan hak angket. Ini alasannya.

Baca Selengkapnya

50 Tokoh Surati Parpol Dukung Hak Angket Pemilu 2024, Begini Syarat Pengajuannya di DPR

49 hari lalu

50 Tokoh Surati Parpol Dukung Hak Angket Pemilu 2024, Begini Syarat Pengajuannya di DPR

Partai politik memiliki peran penting untuk merealisasikan hak angket dugaan kecurangan Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Alasan Novel Baswedan Ikut Dukung Surat Desak Parpol Gulirkan Hak Angket Pemilu 2024: Harus Diperiksa Tuntas

50 hari lalu

Alasan Novel Baswedan Ikut Dukung Surat Desak Parpol Gulirkan Hak Angket Pemilu 2024: Harus Diperiksa Tuntas

Eks penyidik KPK Novel Baswedan, satu dari 50 tokoh yang mengirimkan surat kepada partai politik untuk mendesak digulirkannya hak angket Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Korupsi di Internal KPK, Novel Baswedan ke Presiden: Jangan Hanya Diam Apalagi Justru Ikut Melemahkan

51 hari lalu

Korupsi di Internal KPK, Novel Baswedan ke Presiden: Jangan Hanya Diam Apalagi Justru Ikut Melemahkan

Eks Penyidik KPK Novel Baswedan, mengatakan banyaknya korupsi di KPK menggambarkan adanya upaya pelemahan terhadap lembaga antirasuah.

Baca Selengkapnya