TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Kepolisian Nasional menerima kesaksian, selain kakinya ditembak, enam pencuri sarang burung walet juga disetrum kemaluannya oleh oknum satuan Reserse Kriminal Polisi Resor Kota Bengkulu pada 2004.
Kesaksian ini diterima Kompolnas selama proses investigasi di Bengkulu mengenai kasus penganiayaan berat yang melibatkan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi, Komisaris Novel Baswedan. "Ini kesaksian langsung dari para korban," kata anggota Kompolnas, Edi Hasibuan, saat dihubungi, Senin, 15 Oktober 2012.
Pada saat pemeriksaan dan penahanan, menurut Edi, enam pencuri ini dianiaya oleh beberapa oknum di Polres Kota Bengkulu. Sebelum ditembak di Pantai Panjang, enam pencuri ini disetrum kemaluannya dan disundut rokok.
"Ini oknum saja. Kami tidak yakin Novel yang adalah Kepala Satuan Reserse Kriminal melakukan tindakan itu langsung," kata Edi.
Kompolnas menilai tim penyidik Polda Bengkulu terlalu jauh bila langsung menuduh dan menangkap Novel dalam kasus ini. Polisi seharusnya menangkap dan memproses hukum oknum-oknum atau anak buah Novel yang langsung menjadi eksekutor.
Korban sendiri, menurut Edi, tidak dapat mengenali pelaku, terutama pada saat penembakan di Pantai Panjang. Penembakan dilakukan pada malam hari dan para korban tidak mengenali semua anggota polisi saat itu.
Berkaitan dengan nama penyidik KPK lain yang ditetapkan tersangka, Edi menyatakan, Kompolnas menemukan nama Yuri Siahaan sebagai anak buah Novel pada saat kejadian. Akan tetapi, ia tidak dapat memastikan jabatan dan pangkat Yuri yang sekarang menjadi penyidik KPK, dengan pangkat kepolisian terakhir adalah komisaris polisi.
"Mungkin Yuri ada pada saat penembakan, tetapi butuh pendalaman yang lebih teliti," kata dia.
Edi juga menyatakan usaha Polri untuk membuka kasus Novel ini berpotensi menimbulkan konflik internal. Beberapa anggota Polri akan merasa sakit hati bila namanya kembali terseret atas kasus yang dibuka kembali untuk menyeret Novel ke pengadilan.
Ia menyatakan Polri lebih baik menyelesaikan lebih tuntas dulu semua pemeriksaan dan penanganan, khususnya kepada polisi yang menjadi anak buah Novel, untuk menjadi bukti dan fakta yang kuat. Tuduhan kepada Novel ini menjadi dasar tim penyidik Polda Bengkulu dan Polda Metro Jaya untuk menangkap Novel pada 5 Oktober 2012 di kantor Komisi Pemberantasan Korupsi.
Novel sendiri sekarang berstatus sebagai penyidik di KPK. Secara khusus dia adalah ketua tim penyidikan kasus korupsi simulator surat izin mengemudi di Korps Lalu Lintas Markas Besar Polri dengan tersangka Inspektur Jenderal Djoko Susilo.
FRANSISCO ROSARIANS
Berita Terpopuler
Sultan Hapus Kata ''Provinsi'' dari DI Yogyakarta
Basuki Pilih Tinggal di Pluit daripada Rumah Dinas
Novi Amilia Pernah Jadi Sampul Seksi di Popular
Di Balik Jumat Keramat Ada Komjen Sutarman?
Begini Cara KPK Melindungi Novel
Berita terkait
Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak
1 hari lalu
Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.
Baca SelengkapnyaPansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons
1 hari lalu
Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.
Baca SelengkapnyaNovel Baswedan Sebut Pansel KPK 2019 Hasilkan Pimpinan yang Justru Merusak Badan Antirasuah, Siapa Mereka?
5 hari lalu
Menurut Novel Baswedan Pansel KPK 2019 disebut menghasilkan pimpinan yang justru merusak KPK. Siapa saja anggota Pansel saat itu?
Baca SelengkapnyaRagam Reaksi terhadap Pembentukan Pansel KPK oleh Presiden Jokowi
6 hari lalu
Novel Baswedan menilai dalam proses pemilihan Pansel KPK akan terlihat ada atau tidaknya keinginan Jokowi memberantas korupsi.
Baca SelengkapnyaAktivis Antikorupsi Beri Saran Jokowi untuk Pansel KPK, Novel Baswedan: Ujian Terakhir Pemerintah
6 hari lalu
Presiden Jokowi akan mengumumkan Pansel KPK bulan ini. Sejumlah aktivis antikorupsi memberi masukan, termasuk Novel Baswedan.
Baca Selengkapnya5 Hal Menjelang Pansel KPK Diumumkan, Ujian Jokowi hingga Seleksi Anggota Panitia
8 hari lalu
Jokowi mulai menyusun panitia seleksi atau pansel KPK untuk menyaring pimpinan periode berikutnya
Baca SelengkapnyaBentuk Pansel Berkualitas Ujian Terakhir Jokowi Perbaiki KPK di Ujung Jabatannya
8 hari lalu
Presiden Jokowi diharapkan serius membentuk panitia seleksi calon pimpinan KPK.
Baca SelengkapnyaPembentukan Pansel Pimpinan dan Dewas KPK, Novel Baswedan Sebut Ujian Terakhir Bagi Jokowi Berantas Korupsi
9 hari lalu
Mantan penyidik senior KPK Novel Baswedan mengatakan pembentukan panitia seleksi ini merupakan ujian terakhir bagi pemerintahan Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaNovel Baswedan dan Eks Pegawai KPK Lainnya Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK soal Dugaan Pelanggaran Kode Etik
23 hari lalu
Novel Baswedan dkk melaporkan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron atas dugaan pelanggaran kode etik karena telah melaporkan Anggota Dewas KPK Albertina Ho.
Baca SelengkapnyaNovel Baswedan Khawatir Penanganan Kasus Firli Bahuri Lambat karena Unsur Politis
25 hari lalu
Novel Baswedan mengakhatirkan proses yang lama itu akibat munculnya unsur politis dalam menangani kasus Firli Bahuri yang memeras SYL.
Baca Selengkapnya