PDIP Jangan Jadi Partai 'Fans Club'  

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Sabtu, 13 Oktober 2012 04:18 WIB

Calon Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi), Megawati Soekarnoputri dan Puan Maharani dalam jumpa pers di kediaman Megawati, Kebagusan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Kamis (20/9). TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO , Jakarta - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan diminta tak menjadi partai fans club. Isu regenerasi di partai banteng itu dinilai sulit beranjak dari perdebatan regenerasi dari keturunan Soekarno.

“Sekarang masalahnya tinggal generasi kedua atau ketiga (Soekarno) yang akan diusung,” ujar Direktur Riset Charta Politica, Yunarto Wijaya saat dihubungi Jumat, 12 Oktober 2012.

Yunarto menyayangkan munculnya isu regenerasi antara Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan putrinya Puan Maharani. “Kalau isu regenerasinya hanya diantara mereka berdua, ini justru mempertegas isu feodalisme di tubuh partai,” kata Yunarto.

Nama Puan, kata dia, memang sering disebut-sebut. “Namun sangat disayangkan jika PDIP masih tak bisa lepas dari darah biru Soekarno,” ujar dia. Isu tersebut dinilainya sebagai isu primitif, dan jika benar terjadi ia khawatir PDIP akan menjadi partai feodal dan gagal berevolusi menjadi partai modern.

Sebelumnya, Ketua Dewan Pertimbangan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Taufiq Kiemas meminta partainya mulai memprioritaskan regenerasi di partai. Regenerasi ini harus dibahas secara khusus dalam rapat kerja nasional (rakernas) yang digelar di Surabaya, 12-14 Oktober mendatang.

"Saya rasa harus terjadi regenerasi, seperti kata NasDem, perubahan tak mungkin tanpa regenerasi," kata Taufiq di kompleks parlemen Senayan, Jumat, 12 Oktober 2012.

Menurut Taufiq, regenerasi partai tak hanya diperlukan untuk penetapan calon presiden. Tetapi juga untuk seluruh posisi di partai, termasuk untuk posisi ketua umum. "Saya rasa seharusnya memperhatikan regenerasi, buktinya dia (Mega) sudah duapuluh tahun jadi ketua umum," katanya.

Terkait pernyataan Taufiq tersebut, Yunarto membenarkan bahwa Taufiq tak pernah menyebut Puan dalam pernyataannya. “Namun pernyataan itu juga tidak memberikan solusi untuk evolusi sebuah partai menjadi partai modern,” kata dia.

SUBKHAN

Berita terpopuler lainnya:
Setengah Polos, Model Tabrak 7 Orang
Politikus PKS Tanyakan Duit Saweran Gedung KPK

Mantan FBI Sarankan Indonesia Belajar Ke Singapura

Wanita Ini Terima Tagihan Ponsel 11,7 Triliun Euro

3 Bahasa Terpopuler di Indonesia

DPR Akhirnya Loloskan Anggaran Gedung KPK

Berita terkait

Mengenal Fungsi Oposisi dalam Negara Demokrasi

5 hari lalu

Mengenal Fungsi Oposisi dalam Negara Demokrasi

Isu tentang partai yang akan menjadi oposisi dalam pemerintahan Prabowo-Gibran kian memanas. Kenali fungsi dan peran oposisi.

Baca Selengkapnya

Daftar 16 Partai Politik yang Gugat Sengketa Pileg ke MK, dari PDIP hingga PKN

8 hari lalu

Daftar 16 Partai Politik yang Gugat Sengketa Pileg ke MK, dari PDIP hingga PKN

Sejumlah partai politik mengajukan sengketa Pileg ke MK. Partai Nasdem mendaftarkan 20 permohonan.

Baca Selengkapnya

Mendekati Pilkada 2024, Begini Riuh Kandidat Kuat Sejumlah Parpol

10 hari lalu

Mendekati Pilkada 2024, Begini Riuh Kandidat Kuat Sejumlah Parpol

Mendekati Pilkada 2024, partai-partai politik mulai menyiapkan kandidat yang akan diusung. Beberapa nama telah diisukan akan maju dalam pilkgub.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Ingatkan Pentingnya Pembenahan Partai Politik

35 hari lalu

Bamsoet Ingatkan Pentingnya Pembenahan Partai Politik

Partai politik memegang peran penting dalam menentukan arah kebijakan negara.

Baca Selengkapnya

Pilihan Amerika Serikat Hanya Punya 2 Partai Politik, Ini Penjelasannya

36 hari lalu

Pilihan Amerika Serikat Hanya Punya 2 Partai Politik, Ini Penjelasannya

Amerika Serikat sebagai negara demokrasi terbesar di dunia memilih dominasi hanya dua partai politik yaiutu Partai Republik dan Partai Demokrat.

Baca Selengkapnya

Prabowo Dinilai Butuh Koalisi Raksasa Usai Penetapan Pemilu 2024, Berikut Jenis-jenis Koalisi

41 hari lalu

Prabowo Dinilai Butuh Koalisi Raksasa Usai Penetapan Pemilu 2024, Berikut Jenis-jenis Koalisi

LSI Denny JA menyatakan Prabowo-Gibran membutuhkan koalisi semipermanen, apa maksudnya? Berikut beberapa jenis koalisi.

Baca Selengkapnya

8 Parpol ke Senayan Penuhi Parliamentary Threshold di Pemilu 2024, Apa Bedanya dengan Presidential Threshold?

43 hari lalu

8 Parpol ke Senayan Penuhi Parliamentary Threshold di Pemilu 2024, Apa Bedanya dengan Presidential Threshold?

PDIP, Golkar, Gerindra, PKB, NasDem, PKS, Demokrat, dan PAN penuhi parliamentary threshold di Pemilu 2024. Apa bedanya dengan Presidential Threshold?

Baca Selengkapnya

Daftar 8 Parpol yang Lolos ke DPR di Pemilu 2024, 10 Lainnya Gagal ke Senayan

44 hari lalu

Daftar 8 Parpol yang Lolos ke DPR di Pemilu 2024, 10 Lainnya Gagal ke Senayan

Hasil akhir rekapitulasi suara KPU menyebutkan 8 parpol lolos ke Senayan. Sementara 10 parpol lainnya gagal ke DPR di Pemilu 2024. Berikut daftarnya.

Baca Selengkapnya

MK Tolak Gugatan Uji Materil Frasa Gabungan Partai Politik dalam UU Pemilu

45 hari lalu

MK Tolak Gugatan Uji Materil Frasa Gabungan Partai Politik dalam UU Pemilu

Hakim MK mengatakan, keberlakuan Pasal 228 UU Pemilu sesungguhnya ditujukan bagi partai politik secara umum,

Baca Selengkapnya

MK Putuskan Gugatan Mahasiswa soal Pembubaran Partai Politik Tidak Dapat Diterima

45 hari lalu

MK Putuskan Gugatan Mahasiswa soal Pembubaran Partai Politik Tidak Dapat Diterima

Seorang mahasiswa mengajukan permohonan uji materiil Undang-undang tentang Partai Politik ke Mahkamah Konstitusi.

Baca Selengkapnya