Gelombang Dukungan KPK Muncul di Bali  

Reporter

Editor

Zed abidien

Senin, 8 Oktober 2012 12:52 WIB

Sejumlah aktivis sosial, tokoh masyarakat dan mahasiswa yang menamakan diri Aliansi Masyarakat Banyumas Dukung KPK memberikan bunga kepada patung polisi di Purwokerto, Jawa Tengah, Minggu (7/10). TEMPO/Aris Andrianto

TEMPO.CO, Denpasar - Gelombong aksi unjuk rasa mendukung KPK juga berlangsung di Kota Denpasar, Bali. Puluhan aktivis Bali ini meneriakkan dukungan kepada KPK, untuk tetap bekerja memberantas korupsi di Tanah Air. Turut serta Ketua Bali Corruption Watch (BCW) Bali, Putu Wirata Dwi Kora, beberapa tokoh agama seperti Ida Pedanda Subali Tianyar, dan Ketua Sunda Kecil Institut Nyoman Mardika.

"Kami tolak rencana revisi Undang-Undang KPK. Jika ada yang mengusulkan ada revisi, itu adalah aspirasi siluman yang datangnya dari koruptor. Sepakat, nggih (ya-red)?" tutur Wirata dalam orasinya di depan Gedung DPRD Bali, Senin, 8 Oktober 2012.

Menurut Wirata, KPK mendapat dukungan karena adanya ketakutan masyarakat bahwa konflik "cicak-buaya" akan terulang kembali. Di sisi lain, pengunjuk rasa juga mendukung Polri sebagai lembaga penegak hukum, asalkan benalu, alias oknum-oknum korup, di dalamnya dibersihkan.

Wirata menambahkan, jika hal tersebut tidak bisa diwujudkan, Kapolri dan Wakapolri harus diganti. Sebagai pemimpin negara, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono juga tidak lepas dari tuntutan. Melalui spanduk-spanduk yang dibawa aktivis, mereka menanyakan keberadaan presiden.

Salah satunya berbunyi "SBY Presiden atau Sinden?". Mereka meminta SBY mau bersikap dalam masalah KPK versus Polri ini. "Presiden lebih baik mundur kalau tidak ada komitmen saat ada konflik seperti ini," ujar Wirata, yang disambut dukungan massa.

Gunadjar selaku koordinator aksi menyatakan Bali harus bersih dari tindakan pencucian uang para koruptor. Dia mengatakan hal itu perlu agar iklim investasi di Pulau Dewata tidak tercemarkan oleh tindakan keji tersebut. Hal ini juga tertuang dalam spanduk yang bertuliskan "KPK Segera Gantung Anas dan Antek-anteknya di Bali".

Menurut pengakuan mantan Direktur Yayasan Manikaya Kauci ini, aksi dukungan terhadap KPK ini tidak dilakukan kali ini saja. Banyak hal yang akan dilakukan oleh Rakyat Bali Pendukung KPK. "Besok kami juga akan tampil interaktif di salah satu televisi lokal Bali," kata dia.

Aksi ini juga didukung sejumlah elemen, yakni Taman 65 Bali, Mitra Kasih Warmadewa, BEM Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas) Denpasar, Fisip Universitas Warmadewa Denpasar, KNPI Bali, DOK Bali, Elemen Buruh Bali, kelompok Flora Sumba Timor Alur (Flobamora), GMKI Bali, YLBHI Bali, BEM IHDN, Repdem Bali, PMII Bali, LBH APIK, Walhi Bali, dan Frontier.

KETUT EFRATA


Berita terkait

BW Anggap Pembangkangan KPK ke Ombudsman Hal yang Tak Patut

6 Agustus 2021

BW Anggap Pembangkangan KPK ke Ombudsman Hal yang Tak Patut

KPK menolak menjalankan tindakan korektif yang diberikan Ombudsman perihal alih status pegawai.

Baca Selengkapnya

Deputi Pencegahan Bantah Lakukan Pelanggaran Kode Etik KPK

4 Mei 2019

Deputi Pencegahan Bantah Lakukan Pelanggaran Kode Etik KPK

Dia mengatakan tak pernah diperiksa oleh Direktorat Pengawasan Internal dan Pengaduan Masyarakat KPK.

Baca Selengkapnya

Catatan 19 Dugaan Pelanggaran Kode Etik Internal KPK versi ICW

18 Oktober 2018

Catatan 19 Dugaan Pelanggaran Kode Etik Internal KPK versi ICW

ICW merilis data mengenai 19 dugaan pelanggaran kode etik di internal KPK dalam rentang 2010-2018.

Baca Selengkapnya

Tanggapi Data ICW, KPK: Sebagian Besar Sudah Ditindaklanjuti

18 Oktober 2018

Tanggapi Data ICW, KPK: Sebagian Besar Sudah Ditindaklanjuti

ICW merilis data 19 dugaan pelanggaran kode etik di internal KPK dalam rentang 2010-2018.

Baca Selengkapnya

ICW Sebut Ada 19 Pelanggaran Kode Etik di Internal KPK

17 Oktober 2018

ICW Sebut Ada 19 Pelanggaran Kode Etik di Internal KPK

ICW menyebut ada 19 pelanggaran kode etik di internal KPK para periode 2010-2018.

Baca Selengkapnya

Tito Karnavian: Aris Budiman Tanpa Cacat dan Berintegritas

25 Oktober 2017

Tito Karnavian: Aris Budiman Tanpa Cacat dan Berintegritas

Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan, selama di Polri, Dirdik KPK Aris Budiman tanpa cacat dan berintegritas.

Baca Selengkapnya

Kajian Internal Soal Aris Budiman Sudah di Meja Pimpinan KPK

6 September 2017

Kajian Internal Soal Aris Budiman Sudah di Meja Pimpinan KPK

Hasil telaah pengawas internal terhadap Direktur Penyidikan KPK Aris Budiman sudah berada di tangan pimpinan KPK.

Baca Selengkapnya

Komisi Hukum Nilai Laporan Aris Budiman Belum Tentu Ada Pidana

3 September 2017

Komisi Hukum Nilai Laporan Aris Budiman Belum Tentu Ada Pidana

Nasir berpendapat bahwa laporan Aris Budiman terhadap Novel tidak akan menganggu hubungan antara kepolisian dengan KPK.

Baca Selengkapnya

Pengawas Internal KPK Mulai Bekerja Periksa Kasus Aris Budiman

3 September 2017

Pengawas Internal KPK Mulai Bekerja Periksa Kasus Aris Budiman

Pemeriksaan ini berkaitan dengan kedatangan Aris Budiman ke rapat panitia khusus hak angket DPR RI.

Baca Selengkapnya

Pengamat Nilai Aris Serang KPK Untuk Tutupi Perkaranya

3 September 2017

Pengamat Nilai Aris Serang KPK Untuk Tutupi Perkaranya

Laporan Direktur Penyidikan KPK Aris Budiman terhadap Novel Baswedan dinilai tidak tepat.

Baca Selengkapnya