Hujan Deras Pertam, Gedung Sekolah Rubuh di Jember

Reporter

Jumat, 5 Oktober 2012 21:42 WIB

Kegiatan belajar mengajar di Sekolah Dasar Negeri 01 dan 03 dengan atap sekolah yang rusak di kawasan Pondok Aren, Tagerang Selatan, Banten, Selasa (24/7). Selama 4 tahun atap dua sekolah yang berdekatan tersebut rusak serta mengancam keselamatan para siswa dan sampai saat ini belum ada tanggapan dari pemerintah untuk merenovasi sekolah-sekolah tersebut. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat

TEMPO.CO,Jember-Hujan deras pertama yang mengguyur wilayah Jember, Kamis sore hingga malam kemarin menyebabkan bangunan Sekolah Dasar III di Desa Biting Kecamatan Kalisat Kabupaten Jember runtuh. Kepala SDN Sukoreno III, Muhrindawati, mengatakan gedung yang ambruk adalah ruang kelas IV dan kelas V.



Akibat runtuhnya bangunan itu sebanyak 25 orang murid kelas IV dan kelas V sekolah itu terpaksa belajar di teras dan halaman sekolah. "Untung saja malam hari, jadi tidak ada korban," ujarnya, Jumat, 5 Oktober 2012.


Muhrindawati mengatakan tak hanya atap dan tembok kedua ruang dua kelas itu yang runtuh, ruang kelas lainnya juga mulai rapuh. Kayu-kayu atap dan tembok ruang kelas itu saling berhubungan atau berjejer. "Sekolah ini dibangun tahun 1977. Sampai sekarang belum direhabilitasi. Lihat saja, atap ruang kelas III dan kelas VI juga miring," katanya.

Sejak tahun 2009 lalu, kata dia, sekolah sudah mengajukan usulan perbaikan gedung ke kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jember. Namun dia mengaku tidak tahu penyebabnya, hingga kini gedung sekolah itu tidak mendapat 'jatah' dana pembangunan dari APBD maupun APBN.

Kepala Bidang TK dan SD Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jember, Muhammad Yasin, mengakui gedung SDN III Sukoreno III itu tidak masuk daftar sekolah yang dibangun atau diperbaiki tahun ini. "Meskipun masuk usulan tahun 2010, tapi kan tahun 2011 tidak ada rehab,"katanya.

Yasin mengakui, selama tahun 2011 lalu, tidak ada satu pun sekolah yang rusak di Kabupaten Jember diperbaiki atau direnovasi. Pejabat Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jember beralasan, kebijakan pemerintah pusat dan kondisi politik lokal yang menjadi penyebabnya. Ia beralasan petunjuk pelaksanaan maupun teknis Dana Alokasi Khusus (DAK) baru diterima bulan September 2011. “Ditambah saat itu Jember tidak punya bupati dan wakil bupati definitif," katanya.


Waktu itu, kata dia, sudah tidak memungkinkan untuk melakukan proyek rehabilitasi sekolah, karena menjelang akhir tahun anggaran, sementara untuk proses lelang dan tender saja bisa makan waktu dua bulan. Padahal, tahun 2011 telah direncanakan sedikitnya 603 ruang di 203 sekolah yang rusak di Jember diperbaiki dengan menggunakan dana DAK itu.


Akibatnya, selama tahun 2011 lalu dana DAK sebanyak Rp 74 Miliar 'ngendon' di kas daerah. Padahal, dana dari pemerintah pusat itu seharusnya sudah bisa digunakan sejak triwulan pertama tahun 2011. Dinas dan Pemkab Jember tidak berani menggunakan dana itu karena belum ada petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis-nya. "Jika memaksakan diri, maka akan melanggar aturan, bisa berdampak hukum,"katanya.

Tahun 2012 ini, kata dia, Dinas Pendidikan Jember baru membangun dan memperbaiki 418 ruang kelas di 201 sekolah. Semuanya akan dibiayai dengan dana alokasi khusus (DAK) pendidikan. "Untuk sementara, ruang yang ambruk di SDN Sukoreno III akan kami usahakan diperbaiki. Tentu bangunan sementara yang penting murid bisa belajar dulu. Tahun depan masuk daftar rehab dengan dana DAK," katanya.


Advertising
Advertising

MAHBUB DJUNAIDY

Berita terkait

FSGI Catat Setiap Pekan Terjadi 1 Kekerasan Seksual di Sekolah

3 Juni 2023

FSGI Catat Setiap Pekan Terjadi 1 Kekerasan Seksual di Sekolah

Selama awal 2023, telah terjadi 22 kasus kekerasan seksual di lingkungan sekolah dengan jumlah korban 202 anak.

Baca Selengkapnya

MWA UNS Tetap Gelar Pelantikan Rektor, Kemendikbud: Acara itu Ilegal

6 April 2023

MWA UNS Tetap Gelar Pelantikan Rektor, Kemendikbud: Acara itu Ilegal

Kemendikbud mengatakan acara pelantikan yang dilakukan MWA UNS adalah ilegal.

Baca Selengkapnya

Bangunan Bambu di KTT G20, Mahakarya Otentik Anak Bangsa

5 Desember 2022

Bangunan Bambu di KTT G20, Mahakarya Otentik Anak Bangsa

Pengerjaannya hanya tiga pekan. Hujan dan angin menjadi ujian berharga Bamboo Dome, sehari sebelum Presiden meninjau.

Baca Selengkapnya

Sempat Diundur, Pengumuman Kampus Mengajar Angkatan 4 Diumumkan Besok 8 Juli 2022

7 Juli 2022

Sempat Diundur, Pengumuman Kampus Mengajar Angkatan 4 Diumumkan Besok 8 Juli 2022

Pengumuman disampaikan pada 7 Juli 2022 melalui akun Instagram Kampus Mengajar.

Baca Selengkapnya

MA Menangkan Kemendikbud Terkait Aturan Pencegahan Kekerasan Seksual

19 April 2022

MA Menangkan Kemendikbud Terkait Aturan Pencegahan Kekerasan Seksual

MA menolak gugatan uji materiil terhadap Permendikbud Nomor 30 Tahun 2021 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di Perguruan Tinggi.

Baca Selengkapnya

IPB University Raih Nilai Kinerja Anggaran Terbaik Versi Kemendikbud

17 Maret 2022

IPB University Raih Nilai Kinerja Anggaran Terbaik Versi Kemendikbud

IPB University meraih nilai 94,41 dengan predikat sangat baik. Disusul oleh Universitas Pendidikan Indonesia dengan nilai 91,33 (sangat baik).

Baca Selengkapnya

Kementerian Pendidikan Buka Pendaftaran Guru Penggerak, Cek Syaratnya

15 Maret 2022

Kementerian Pendidikan Buka Pendaftaran Guru Penggerak, Cek Syaratnya

Pendaftaran program guru penggerak dibuka pada 14 Maret hingga 15 April 2022. Seleksi ini terbuka untuk guru TK, SD, SMA, SMK, dan SLB.

Baca Selengkapnya

Kementerian Pendidikan Sesalkan Konflik Rektor dan Dosen SBM ITB

10 Maret 2022

Kementerian Pendidikan Sesalkan Konflik Rektor dan Dosen SBM ITB

Kementerian Pendidikan meminta agar rektor dan dosen SBM ITB berdialog mencari solusi. Kemendikbud meminta agar tak mengorbankan mahasiswa.

Baca Selengkapnya

Mau Magang di Kantor Mas Menteri Nadiem Makarim? Ini Syarat dan Formasinya

4 Maret 2022

Mau Magang di Kantor Mas Menteri Nadiem Makarim? Ini Syarat dan Formasinya

Kementerian Pendidikan yang dinaungi Nadiem Makarim membuka program praktik kerja lapangan dengan enam formasi seperti humas dan konten kreator.

Baca Selengkapnya

Kementerian Pendidikan-INKA Targetkan 9 Bus Listrik Rampung untuk G20

2 Maret 2022

Kementerian Pendidikan-INKA Targetkan 9 Bus Listrik Rampung untuk G20

Kementerian Pendidikan dan PT INKA menargetkan pembuatan 9 bus listrik selesai dan dapat digunakan pada saat KTT G20 pada akhir 2022.

Baca Selengkapnya