BPK Cium Rp 12,5 Triliun Potensi Kerugian Negara

Reporter

Kamis, 4 Oktober 2012 14:58 WIB

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (kanan) menerima laporan pemeriksan dari Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Hadi Purnomo (kiri) di kantor presiden, Jakarta, Senin (9/4). ANTARA/Prasetyo Utomo

TEMPO.CO, Jakarta- Badan Pemeriksa Keuangan melaporkan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester I tahun 2012 kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Kamis ini. BPK mencatat peningkatan predikat hasil audit di sejumlah kementerian dan lembaga. ”Dari total 87 lembaga, ada 67 instansi yang mendapat predikat wajar tanpa pengecualian. Sebelumnya hanya 52,” kata Ketua BPK Hadi Poernomo di kantor Presiden, Kamis 4 Oktober 2012.


Hadi menjelaskan, kenaikan predikat wajar tanpa pengecualian (WTP) juga terjadi untuk laporan keuangan daerah. Namun dia tidak merinci jumlah daerah yang mendapat kenaikan WTP tersebut. ”Ini perlu mendapat apresiasi,” katanya.


Dalam laporan itu, termasuk juga temuan 13.105 kasus senilai Rp 12,48 triliun yang berpotensi merugikan negara. Dari jumlah tersebut, Hadi mengatakan, baru Rp 311,34 miliar atau kurang dari tiga persen yang sudah disetor kembali ke kas negara/daerah. ”Tapi ini kan sampling, jadi kami tidak bisa bikin ranking di mana penyelewengan yang paling tinggi. Kami belum bisa pecah semua,” kata bekas Direktur Jenderal Pajak Kementerian Keuangan itu.


BPK pada semester I tahun 2012 memeriksa 622 objek yang tersebar di 60 wilayah, meliputi entitas pemerintah pusat, pemerintah daerah, BUMN, BUMND serta lembaga atau badan lain yang mengelola keuangan negara.


Pemeriksaan terbagi menjadi tiga jenis. Yaitu pemeriksaan keuangan terhadap 527 laporan keuangan entitas, pemeriksaan kinerja terhadap 14 objek pemeriksaan, dan pemeriksaan dengan tujuan tertentu terhadap 81 objek pemeriksaan pada 62 entitas.


Advertising
Advertising

Hadi mengatakan, sejak 2003 sampai akhir 2023, sebanyak 319 temuan berindikasi tindak pidana. Temuan senilai Rp 34,06 triliun itu sudah disampaikan kepada aparat penegak hukum yaitu Kepolisian, Kejaksaan dan KPK. Sudah 186 kasus yang ditindaklanjuti. ”Yang ditindaklanjuti pun kita harus hati-hati, kami akan mencocokkan secara langsung untuk mengetahuinya,” katanya.


ARYANI KRISTANTI

Berita terkait

Begini Jawaban BRIN soal Perintah Pengosongan Rumah Dinas di Puspitek Serpong

1 hari lalu

Begini Jawaban BRIN soal Perintah Pengosongan Rumah Dinas di Puspitek Serpong

Manajemen BRIN angkat bicara soal adanya perintah pengosongan rumah dinas di Puspitek, Serpong, Tangerang Selatan.

Baca Selengkapnya

Anggota Dewan Sebut Program Rice Cooker Gratis Kementerian ESDM Abal-abal, Harus Diaudit BPK

37 hari lalu

Anggota Dewan Sebut Program Rice Cooker Gratis Kementerian ESDM Abal-abal, Harus Diaudit BPK

Program rice cooker gratis merupakan proyek hibah untuk rumah tangga yang diatur dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 11 Tahun 2023.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Maksud PUPR Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, Kereta Ekonomi Generasi Baru

40 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Maksud PUPR Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, Kereta Ekonomi Generasi Baru

Berita terpopuler ekonomi bisnis sepanjang Jumat, 22 Maret 2024 yakni maksud PUPR sebut pembangunan IKN gerudukan dan was-was diperiksa BPK.

Baca Selengkapnya

Terkini: Prabowo Pernah Janji Bangun 3 Juta Rumah Gratis untuk Masyarakat, BPK Sudah Mengaudit Proyek Gerudukan IKN Sejak 2022

40 hari lalu

Terkini: Prabowo Pernah Janji Bangun 3 Juta Rumah Gratis untuk Masyarakat, BPK Sudah Mengaudit Proyek Gerudukan IKN Sejak 2022

KPU menyatakan pasangan capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka (Prabowo-Gibran) unggul dalam Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

BPK Sudah Mengaudit Proyek Gerudukan IKN sejak 2022, Ini Hasilnya

40 hari lalu

BPK Sudah Mengaudit Proyek Gerudukan IKN sejak 2022, Ini Hasilnya

Pembangunan IKN di Kalimantan Timur yang dilakukan besar-besaran dan berkejaran dengan waktu,

Baca Selengkapnya

Terkini: PUPR Sebut Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, KFC dan Burger King hingga Popeyes Tebar Promo Paket Berbuka Puasa

40 hari lalu

Terkini: PUPR Sebut Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, KFC dan Burger King hingga Popeyes Tebar Promo Paket Berbuka Puasa

Direktur Bina Penataan Bangunan Kementerian PUPR Cakra Nagara mengatakan pembangunan IKN dilakukan gerudukan dan khawatir dengan pemeriksaan BPK.

Baca Selengkapnya

Pembangunan Infrastruktur di IKN Telan Biaya Rp 68 Triliun, PUPR Mengaku Was-was dengan Audit BPK

40 hari lalu

Pembangunan Infrastruktur di IKN Telan Biaya Rp 68 Triliun, PUPR Mengaku Was-was dengan Audit BPK

Kementerian PUPR mengaku was-was dengan audit Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) soal pembangungan Ibu Kota Nusantara atau IKN.

Baca Selengkapnya

PUPR Sebut Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, Apa Maksudnya?

41 hari lalu

PUPR Sebut Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, Apa Maksudnya?

Direktur Bina Penataan Bangunan, PUPR, mengatakan pembangunan IKN dilakukan secara gerudukan dan khawatir dengan pemeriksaan BPK.

Baca Selengkapnya

Kasus Suap Audit di Sorong, KPK Limpahkan Berkas Perkara Tiga Pejabat BPK ke Pengadilan Tipikor

41 hari lalu

Kasus Suap Audit di Sorong, KPK Limpahkan Berkas Perkara Tiga Pejabat BPK ke Pengadilan Tipikor

KPK telah melimpahkan berkas perkara tiga pejabat Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Provinsi Papua Barat selaku penerima suap

Baca Selengkapnya

Menteri Sri Mulyani Laporkan Dugaan Korupsi Rp2,5 T di LPEI ke Jaksa Agung, Lembaga Apa Itu?

44 hari lalu

Menteri Sri Mulyani Laporkan Dugaan Korupsi Rp2,5 T di LPEI ke Jaksa Agung, Lembaga Apa Itu?

Menkeu Sri Mulyani menyerahkan laporan dugaan tindak pidana korupsi senilai Rp 2,5 triliun terkait penggunaan dana pada LPEI ke Jaksa Agung.

Baca Selengkapnya