TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Muhaimin Iskandar, meminta para buruh untuk bersabar. Ia berjanji akan menindak jasa alih daya nakal dan membantu peningkatan upah minimum. "Saya tentu menyambut baik semua aspirasi," kata Muhaimin ketika ditemui di kantornya, Rabu, 3 Oktober 2012.
Hampir 4 juta buruh melakukan aksi mogok kerja di 21 kota dan kabupaten. Mereka menuntut tiga hal, yakni menghapuskan sistem alih daya atau outsourcing di luar ketentuan Undang-Undang Ketenagakerjaan, penghapusan upah rendah, dan menambah komponen kebutuhan hidup layak dari 60 buah menjadi 86 buah, dan iuran jaminan kesehatan dibayarkan perusahaan.
Muhaimin berjanji bakal menertibkan perusahaan alih daya nakal. "Paling lambat satu tahun atau secepatnya 6 bulan," kata Muhaimin. Mengenai penambahan komponen KHL, Muhaimin tidak bisa menambahnya menjadi 86 buah. Muhaimin berharap buruh bersabar menunggu hasil survei dewan pengupahan yang akan keluar akhir bulan ini.
"Semoga gubernur, wali kota, dan bupati bersikap kooperatif," kata Muhaimin. Jika mau mendengarkan Dewan Pengupahan, ada kemungkinan upah minimum buruh akan naik. Sedangkan mengenai iuran jaminan kesehatan, akan dituntaskan dengan Kementerian Kesehatan bersama dewan tripartit, yakni Kementerian Tenaga Kerja, pengusaha, dan buruh.
Muhaimin mengatakan ia sudah menemui pemimpin atau ketua serikat buruh. Ia bisa membujuk para buruh yang awalnya berencana aksi mogok kerja selama lima hari menjadi cukup hari ini saja. "Para buruh diharapkan sabar, para pengusaha diharapkan bersiap-siap memasuki transisi," ucap Muhaimin.
Ketika dihubungi, Presiden Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia Mudhofir mengatakan aksi cukup dilakukan hari ini. Ia mengatakan Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa sudah membicarakan ini dengan pihak buruh. Pemerintah, kata Mudhofir, akan mengakomodasi tuntutan buruh lewat dialog dengan pemerintah dan pengusaha.
