TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mendukung purnawirawan TNI terjun ke politik praktis. SBY menyadari, di era demokrasi multipartai saat ini, makin banyak purnawirawan TNI yang terjun di partai-partai politik. Tetapi, SBY mengharapkan perbedaan visi politik tetap dijaga dalam koridor demokrasi.
"Saya ingin sampaikan harapan, baik sebagai angkatan tahun 1973 maupun kapasitas saya sebagai kepala negara, kakak-kakak dan adik yang masuk dalam politik praktis saya harapkan menjadi politik yang baik dan menjaga persahabatan dan tidak menghalalkan politik segala cara," kata SBY dalam peluncuran buku Mengawali Integrasi, Mengusung Reformasi di Balai Kartini, Selasa, 2 Oktober 2012.
Buku yang terdiri dari enam bab setebal 520 halaman dengan 40 foto ini bercerita tentang pengabdian alumni Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia angkatan 1970. Buku ini disusun di antaranya oleh Letnan Jenderal (Purn) Agus Widjojo, Mayor Jenderal (Purn) Sudrajat, Komisaris Besar (Purn) Achmad Hambali, Carmelia Sukmawati, Stella Warouw, Yudha B. Tangkilisan, Brigadir Jenderal (Purn) Anwar Muis, dan sejumlah alumni AKABRI 1970 lainnya. SBY sendiri hadir ditemani Ibu Negara Kristiani Herawati dan Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro.
Berjalan dalam koridor demokrasi, SBY menjelaskan, sekalipun ada surplus kebebasan, setiap pihak tetap menjaga etika dan moralitas dalam berpolitik, tidak bersentuhan dalam masalah-masalah hukum dan mengganggu jalannya pemerintah yang sah. "Meskipun berbeda posisi dalam politik tetapi (kita) tetap menjaga tali silaturahmi," kata SBY.
SBY pun mengingatkan, Indonesia saat ini masih dalam tahap transformasi. Semua pihak harus bisa menyesuaikan dan adaptif terhadap perubahan.
"Tentu kita tidak ingin seperti zaman dinosaurus, semua sudah berubah, kita belum berubah. Kita harus bisa melakukan panggilan tugas sesuai panggilan zaman, harus berperan dalam reformasi ini," kata SBY.
Seperti di Cina, SBY mencontohkan, reformasi di Indonesia pun harus dilakukan secara bertahap. "Dan tentunya kita berharap kita semua bisa menjadi bagian dari proses besar itu. Saya juga berharap kita punya persahabatan dan persaudaraan di antara kita, apa pun perbedaan politiknya, tetap Bhinneka Tunggal Ika," kata Yudhoyono.
ARYANI KRISTANTI
Berita lain:
Aksi Selamatkan KPK Meluas
Besok, 2 Juta Buruh Mogok Kerja
Besok, Serikat Pekerja Nasional Absen Mogok
Sultan Tak Ingin Pelantikannya Dibuat Mewah
Wali Kota Palu: Banyak Calo Anggaran di DPR
Berita terkait
Kopassus Buka Ekspedisi NKRI 2017, Pendaftaran Secara Daring
22 Mei 2017
Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI Angkatan Darat kembali membuka pendaftaran calon peserta Ekspedisi NKRI 2017.
Baca SelengkapnyaKonflik Papua, Ray Rangkuti Minta Peran TNI Dibatasi
5 Oktober 2016
Seharusnya TNI tidak dapat turun tangan dalam mengatasi konflik di tanah tersebut.
Baca SelengkapnyaIni Kata Kapolri tentang Penyelesaian Pelanggaran HAM Papua
25 April 2016
Ada dua cara penyelesaian: pertama, dengan pendekatan politis; dan kedua, dengan pendekatan hukum.
Baca SelengkapnyaBIN Sebut 20 Penembakan di Papua Selama 2015
9 Februari 2016
Pemerintah menegaskan bahwa tindakan tegas tetap harus ada.
Baca SelengkapnyaPenyerangan Polsek Sinak, TNI AD Tingkatkan Kewaspadaan
28 Desember 2015
TNI Angkatan Darat juga menyiagakan intelijen untuk pencegahan dini serangan lanjutan.
Baca SelengkapnyaKenapa Kasus Kekerasan Militeristik Terus Menguat di Papua?
7 September 2015
Menurut Komnas HAM, hampir setiap minggu terjadi kasus kekerasan di Papua.
Baca SelengkapnyaMahasiswa Berdemo Tuntut Jokowi Tarik Militer dari Papua
4 September 2015
Para mahasiswa yang berdemo mengingatkan Jokowi kalau jumlah rakyat Papua yang terbunuh sejak 1 Mei 1963 mencapai 500 ribu jiwa.
Baca SelengkapnyaTNI Tembak Warga di Timika, Ini Kronologi Versi Warga
28 Agustus 2015
Penembakan itu dilakukan dua pemuda mabuk yang belakangan diketahui anggota TNI di Mimika
Baca SelengkapnyaAnak-anak Papua Akan Disekolahkan di Bandung
14 Agustus 2015
Staf Khusus Presiden Jokowi untuk urusan Papua ingin memboyong anak-anak Papua belajar sampai sarjana di Bandung.
Baca SelengkapnyaKSAD: Kodam Baru di Papua Selesai Januari 2016
30 Mei 2015
Nama Kodam baru di Papua belum ditentukan. Penetapan nama diserahkan pada masyarakat Papua.
Baca Selengkapnya