Pemerintah Didesak Lahirkan UU Perlindungan Anak

Reporter

Editor

Grace gandhi

Rabu, 26 September 2012 05:51 WIB

Dua anak memegang poster ketika mengikuti pawai "Sehari Untuk Anak" di Medan, Sumut, (6/9). Kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka memeriahkan Hari Anak Nasional itu, mengkampanyekan memberi perhatian kepada anak-anak. ANTARA/Irsan Mulyadi

TEMPO.CO , Jakarta: Pemerintah didesak segera merumuskan dan menerbitkan produk hukum untuk melindungi anak-anak, menyusul diserahkannya dua naskah ratifikasi opsional protokol hak-hak anak ke Perserikatan Bangsa-Bangsa. Ratifikasi itu diserahkan dalam upacara singkat di Markas PBB, New York, Senin lalu.

Sekretaris Jenderal Komisi Nasional Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait, mengatakan produk hukum turunan sesuai dengan ratifikasi yang segera kudu dibahas pemerintah, antara lain, undang-undang soal perlindungan, perdagangan, prostitusi, dan pornografi anak, serta undang-undang perlindungan anak di daerah konflik senjata.

“Kami berharap produk hukum itu bisa segera direalisasi,” kata Arist kepada Tempo. “ Jika sudah jadi, pemerintah harus luncurkan aksi nasional sebagai implementasi perlindungan anak."

Arist berharap undang-undang baru perlindungan anak ini dapat segera terwujud. Sebab, menurut dia, undang-undang perlindungan anak saat ini dinilai masih amat kurang. "Kami ingin undang-undang perlindungan anak semakin lengkap," kata dia.

Dua hari lalu, saat menyerahkan dua ratifikasi opsional protokol hak anak ke Markas PBB, Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa menyatakan ada tiga keuntungan bagi Indonesia meratifikasi dua protokol ini.

Selain memperkuat kerangka hukum nasional perlindungan anak Indonesia, hal itu bisa memperluas peluang kerja sama internasional dalam memerangi perdagangan anak. Sekaligus melindungi anak dalam situasi konflik bersenjata. “Juga memperlihatkan komitmen Indonesia dalam perlindungan anak,” katanya.

INDRA WIJAYA | FRANSISCO ROSARIANS



Terpopuler:
Mayjen Subekti jadi Rektor Universitas Pertahanan

Pembina Pramuka Harus Bersertifikat

Iklan Rokok di Kawasan Pendidikan Diprotes

Polisi Lamongan Waspadai Kelompok Penyusup

PPP Tak Setuju Hakim Agung Bisa Dipidana 10 Tahun

Berita terkait

Tanggapan Korban atas Vonis 15 Tahun Kiai Gadungan Pemerkosa Santri

17 hari lalu

Tanggapan Korban atas Vonis 15 Tahun Kiai Gadungan Pemerkosa Santri

Terdakwa melalui kuasa hukumnya telah memutuskan untuk mengajukan banding atas vonis hakim. Akui pemerkosaan terhadap tiga santri dan jamaah.

Baca Selengkapnya

Menteri PPPA Apresiasi Program Binaan Pertamina di Sulsel

38 hari lalu

Menteri PPPA Apresiasi Program Binaan Pertamina di Sulsel

Kunjungan kerja Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Republik Indonesia ke Provinsi Sulawesi Selatan menjadi momentum penting dalam mengapresiasi peran Pertamina dalam mendukung pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.

Baca Selengkapnya

Marak Kekerasan Anak di Sekolah, KPAI Dorong Percepatan Pembentukan Satgas Daerah dan Tim PPKSP

54 hari lalu

Marak Kekerasan Anak di Sekolah, KPAI Dorong Percepatan Pembentukan Satgas Daerah dan Tim PPKSP

KPAI meminta segera dibentuk Satgas Daerah dan Tim Penanganan Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan (PPKSP).

Baca Selengkapnya

Viral Video Bullying di Balikpapan: Pelajar SMP Dijambak dan Ditinju, Kasus Ditangani Polisi

3 Maret 2024

Viral Video Bullying di Balikpapan: Pelajar SMP Dijambak dan Ditinju, Kasus Ditangani Polisi

Dunia pendidikan Indonesia kembali tercoreng dengan kasus perundungan (bullying) siswa oleh rekan-rekannya

Baca Selengkapnya

Sudah Tetapkan Tersangka, Polisi Ungkap Motif Bullying di Binus School Serpong

1 Maret 2024

Sudah Tetapkan Tersangka, Polisi Ungkap Motif Bullying di Binus School Serpong

Polres Tangerang Selatan mengungkap motif di balik bullying atau perundungan di Binus School Serpong.

Baca Selengkapnya

Satu Tersangka Bullying di Binus School Serpong sudah Bukan Pelajar

1 Maret 2024

Satu Tersangka Bullying di Binus School Serpong sudah Bukan Pelajar

Polisi menetapkan 4 tersangka dan 8 Anak Berhadapan Hukum dalam kasus bullying di Binus School Serpong

Baca Selengkapnya

KPAI Minta Kasus Perundungan di Binus School Harus Dilakukan Secara Cepat

21 Februari 2024

KPAI Minta Kasus Perundungan di Binus School Harus Dilakukan Secara Cepat

Komisioner KPAI Diyah Puspitarini menyatakan akan mengawal secara transparan kasus perundungan geng Binus School ini.

Baca Selengkapnya

FSGI Imbau Masyarakat Jangan Sebar Video Perundungan Siswa Binus Serpong

20 Februari 2024

FSGI Imbau Masyarakat Jangan Sebar Video Perundungan Siswa Binus Serpong

FSGI mengimbau agar video perundungan itu tidak lagi disebarluaskan karena berpotensi ditiru oleh peserta didik lain.

Baca Selengkapnya

Korban Perundungan SMA Binus Serpong Bertemu KPAI dan PPA Tangsel, Menghindari Awak Media

20 Februari 2024

Korban Perundungan SMA Binus Serpong Bertemu KPAI dan PPA Tangsel, Menghindari Awak Media

Dalam pertemuan itu, KPAI memastikan korban bullying geng Binus School Serpong sudah mendapatkan pendampingan psikologis.

Baca Selengkapnya

Save the Children Minta 3 Kandidat Tak Lupakan Isu Kesejahteraan Anak di Debat Capres Besok

3 Februari 2024

Save the Children Minta 3 Kandidat Tak Lupakan Isu Kesejahteraan Anak di Debat Capres Besok

Tiga calon presiden yaitu Anies Baswedan, Prabowo, dan Ganjar Pranowo diminta tak melupakan isu kesejahteraan anak di debat capres terakhir besok.

Baca Selengkapnya