Hamzah-Agum Umumkan Kabinet Bayangan Sebelum 5 Juli

Reporter

Editor

Selasa, 1 Juni 2004 14:02 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Pasangan calon presiden dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Hamzah Haz-Agum Gumelar, akan mengumumkan formasi kabinet bayangannya sebelum pemungutan suara pada 5 Juli nanti. Saat ini kedua pasangan tengah mencari sosok yang cocok untuk menempati posisi-posisi menteri di kabinet. Menurut Agum, yang diperlukan untuk menduduki posisi menteri adalah orang-orang yang mempunyai kemampuan manajerial lapangan yang mampu mentransformasi ide-ide yang dihasilkan selama ini. "Pemikir-pemikir sudah banyak, yang dibutuhkan sekarang adalah manajer lapangan," kata Agum kepada wartawan di kantor pusat PPP, Jakarta, Selasa (1/6). Adapun syarat-syarat manajer lapangan yang diharapkan PPP selain mempunyai kemampuan profesional, juga harus seorang reformis. Agum juga mengatakan paradigma pemerintahan ke depan, pemerintah tidak lagi berfungsi sebagai sosok penguasa, tetapi lebih sebagai pelayan masyarakat. Dengan perubahan tersebut, peran swasta akan semakin besar, sedangkan pemerintah hanya akan menjadi fasilitator. Hal senada diungkapkan oleh Hamzah. Selayaknya pemimpin dan pemilik perusahaan, Hamzah memberikan analogi, maka seorang presiden menghendaki pembantu-pembantu yang bisa menghasilkan 'pendapatan' paling tinggi. Selain itu, orang tersebut juga harus diterima seluruh kalangan dalam negeri, dunia usaha dan dunia internasional. "Tidak harus dari partai, tapi bisa juga dari luar partai," katanya. Dalam menyampaikan visi dan misinya, Hamzah menyebutkan beberapa persoalan utama yang dihadapi Indonesia saat ini. Beberapa persoalan itu di antaranya pengelolaan sumber daya manusia yang lemah dan ketimpangan ekonomi. Menurutnya, pembangunan ekonomi selama ini banyak mengabaikan demokrasi dan pemerataan. Akibatnya, hanya 20 persen penduduk Indonesia yang menikmati hasil pembangunan. Untuk mengatasi persoalan-persoalan tersebut, Hamzah mengusulkan perlunya perbaikan kualitas pendidikan, penegakan moral-disiplin, penegakan demokrasi dan supremasi hukum. Untuk memperbaiki kualitas pendidikan misalnya, Hamzah mengusulkan biaya pendidikan minimal sebesar 25 persen dari anggaran pembangunan. Selain itu, pembebasan biaya pendidikan tidak hanya sampai bangku SMP, tapi hingga lulus Sekolah Menengah Umum. Sapto Pradityo - Tempo News Room

Berita terkait

PPP Ajukan Gugatan PHPU ke MK: Sebut Hilang Suara di Sejumlah Dapil dan Keyakinan Sandiaga Uno

37 hari lalu

PPP Ajukan Gugatan PHPU ke MK: Sebut Hilang Suara di Sejumlah Dapil dan Keyakinan Sandiaga Uno

PPP resmi mendaftarkan PHPU ke MK. Berikut pernyataan Ketua DPP PPP Achmad Baidowi dan keyakinan Ketua Bappilu PPP Sandiaga Uno.

Baca Selengkapnya

Alasan PPP Belum Bersikap soal Hak Angket Kecurangan Pemilu 2024

40 hari lalu

Alasan PPP Belum Bersikap soal Hak Angket Kecurangan Pemilu 2024

Partai Persatuan Pembangunan menyatakan masih fokus untuk mencermati perolehan suara yang ditengarai terdapat selisih hasil.

Baca Selengkapnya

Partai Persatuan Pembangunan Tidak Lolos Ambang Batas Parlemen

40 hari lalu

Partai Persatuan Pembangunan Tidak Lolos Ambang Batas Parlemen

Partai Persatuan Pembangunan tidak lolos syarat ambang batas parlemen sebesar 4 persen. Mengapa bisa terjadi?

Baca Selengkapnya

PPP Sebut Hak Angket Pemilu Cuma Wacana di DPR

40 hari lalu

PPP Sebut Hak Angket Pemilu Cuma Wacana di DPR

Ketua Fraksi PPP Amir Uksara mengatakan belum ada pergerakan untuk menggulirkan hak angket di DPR.

Baca Selengkapnya

Vonis 7 Anggota Nonaktif PPLN Kuala Lumpur Lebih Rendah daripada Tuntutan Jaksa, Ini Hal-hal yang Meringankan

41 hari lalu

Vonis 7 Anggota Nonaktif PPLN Kuala Lumpur Lebih Rendah daripada Tuntutan Jaksa, Ini Hal-hal yang Meringankan

Hakim juga menjatuhkan pidana denda kepada seluruh terdakwa PPLN Kuala Lumpur itu masing-masing sebesar Rp 5 juta.

Baca Selengkapnya

Kesan Jusuf Kalla, Agum Gumelar, dan Ahmad Heryawan pada Solihin GP

57 hari lalu

Kesan Jusuf Kalla, Agum Gumelar, dan Ahmad Heryawan pada Solihin GP

Sejumlah tokoh daerah dan nasional melayat jenazah Solihin GP (Gautama Purwanegara) di rumah duka maupun di Gedung Sabau Markas Kodam III Siliwangi, Bandung, Selasa, 5 Maret 2024. Selewat tengah hari jenazah Solihin GP alias Mang Ihin diserahkan pihak keluarga ke Panglima Kodam III Siliwangi untuk menjalani prosesi pemakaman secara militer hingga di Taman Makam Pahlawan Cikutra Bandung. "Pak Solihin seorang pemimpin yang tegas tapi sangat ramah ke rakyat," kata mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla di Bandung menjelang pemakaman.

Baca Selengkapnya

Profil 7 Anggota Dewan Kehormatan Perwira yang Pecat Prabowo dari TNI, Kini SBY dan Agum Gumelar Dukung PS di Pilpres 2024

59 hari lalu

Profil 7 Anggota Dewan Kehormatan Perwira yang Pecat Prabowo dari TNI, Kini SBY dan Agum Gumelar Dukung PS di Pilpres 2024

Dewan Kehormatan Perwira memutuskan Prabowo bersalah dan memecatnya dari TNI pada 1998. Berikut profil 7 anggota DKP termasuk SBY dan Agum Gumelar.

Baca Selengkapnya

2 Anggota DKP Ini Dulu Pecat Prabowo dari TNI, Mengapa Kini Malah Mendukungnya di Pilpres 2024?

59 hari lalu

2 Anggota DKP Ini Dulu Pecat Prabowo dari TNI, Mengapa Kini Malah Mendukungnya di Pilpres 2024?

Prabowo dipecat dari TNI oleh Dewan Kehormatan Perwira (DKP) pada 1998. "Anehnya", saat maju Pilpres 2024, didukung dua anggota DKP yang memecatnya.

Baca Selengkapnya

Ricuh di Bawaslu Papua Karena Dugaan Kecurangan Suara, Wakapolres Yalimo Terkena Lemparan Batu

1 Maret 2024

Ricuh di Bawaslu Papua Karena Dugaan Kecurangan Suara, Wakapolres Yalimo Terkena Lemparan Batu

Sekelompok massa menyerang Kantor Bawaslu Papua karena mereka menduga ada kecurangan suara saat rapat pleno di Distrik Abenaho.

Baca Selengkapnya

Tim Advokasi Peduli Pemilu: Pemilu 2024 Jadi Pementasan Nepotisme di Panggung Demokrasi Indonesia

1 Maret 2024

Tim Advokasi Peduli Pemilu: Pemilu 2024 Jadi Pementasan Nepotisme di Panggung Demokrasi Indonesia

Tim Advokasi Peduli Pemilu melakukan uji materi terhadap UU Pemilu agar penguasa tidak lagi sewenang-wenang saat pemilu.

Baca Selengkapnya