Cara "Jokowi-Basuki" Atasi Kemacetan di Solo

Reporter

Editor

Grace gandhi

Sabtu, 22 September 2012 03:32 WIB

Pasar Gede Solo. TEMPO/Nita Dian

TEMPO.CO , Surakarta: Lalu lintas di kawasan Coyudan, Solo, Jumat siang, 21 September 2012 tampak padat merayap. Kendaraan yang melintas harus berjalan merayap dan antre.

Persimpangan Coyudan memang salah satu titik kemacetan di Solo, karena jalan ini menjadi salah satu jalan utama menuju Sukoharjo melalui Jalan Yos Sudarso dari arah utara ke selatan. Selain itu, Jalan Dr. Radjiman dari arah timur ke barat adalah jalan utama yang melintasi pusat perbelanjaan, seperti pusat penjualan batik di Klewer, pusat jual beli emas, kawasan pertokoan, dan pusat perbelanjaan modern di Singosaren.

Melihat kemacetan yang makin parah, tahu-tahu muncul dua lelaki yang segera berdiri di tengah-tengah persimpangan. Keduanya lalu dengan sigap mengatur lalu lintas agar tertib. Maklum, meskipun persimpangan padat, tidak ada lampu pengatur lalu lintas di kawasan itu.

Kehadiran dua lelaki itu membuat kaget para pengendara. Sebab mereka mengatur arus lalu lintas dengan menggunakan topeng bergambar wajah calon Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, dan calon Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama. Alhasil, siang itu jadilah "Jokowi-Basuki" turun ke jalan untuk membereskan kemacetan lalu lintas.

Berbekal peluit, keduanya bekerja sama mengarahkan kendaraan. Saat kendaraan dari arah utara atau selatan (Jalan Yos Sudarso) dihentikan, giliran kendaraan dari arah timur yang melaju ke barat (Jalan Dr. Radjiman). Begitu juga sebaliknya.

Melihat "Jokowi dan Basuki" ini turun tangan mengatasi kemacetan, membuat pengendara tergerak untuk memperhatikan mereka. Pengendara mobil membuka kaca pintu agar bisa melihat lebih jelas. Sedangkan pengendara motor membuka kaca helm dan melirik ke arah mereka. Sekadar memastikan apakah benar Jokowi-Basuki yang mengatur lalu lintas.

"Ternyata cuma orang pakai topeng. Tapi ini unik dan kreatif serta tidak mengganggu pengguna jalan. Justru malah mereka ikut membantu mengurangi kemacetan," kata Susanto, salah seorang pengendara motor.

"Kami siap bekerja untuk mengatasi kemacetan di Jakarta," kata "Jokowi" yang disambung anggukan kepala "Basuki". Jimar yang memakai topeng Jokowi mengatakan aksi mereka sebagai bentuk dukungan agar Jokowi-Basuki bisa menyelesaikan kemacetan parah di Jakarta. "Saya yakin mereka mampu," kata sukarelawan pengatur lalu lintas ini.

Tentu saja dia tidak berharap Jokowi atau Basuki turun langsung ke jalan seperti dirinya. Dengan kewenangan yang dimiliki, Jimar meminta Jokowi membuat konsep dan terobosan untuk mengatasi kemacetan. "Misalnya membangun monorail atau memperbaiki layanan angkutan umum," ujarnya.

Pemakai topeng Basuki, Darusetiaji, juga meminta Jokowi tidak memakai pengawalan saat berkeliling di Jakarta, sehingga bisa ikut merasakan macet dan mencari solusi mengatasi kemacetan.

"Di Solo, dia tidak pernah dikawal saat keliling. Harapannya di Jakarta juga seperti itu jadi bisa merasakan susahnya terjebak macet," katanya.

UKKY PRIMARTANTYO



Terpopuler:
Pilih Jokowi, Kalla Tak Takut Dimusuhi Golkar

Ahok Bikin Grogi Tukang Bakso

Kejuatan Jokowi: Semut Menang Lawan Gajah

Ditanya Soal Jokowi, Bibit Waluyo Berlalu

Relawan Jokowi Kumpul di Rumah Prijanto

4 Faktor Kemenangan Jokowi versi Lingkar Survei

Berita terkait

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

2 menit lalu

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

Menkomarinves Luhut Pandjaoitan buka kemungkinan kewarganegaraan ganda untuk diaspora. Apa saja alasan dan syaratnya?

Baca Selengkapnya

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

27 menit lalu

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

Pemerintah akhirnya mengesahkan UU Desa terbaru yang telah diteken Jokowi dan diwacanakan perubahannya sejak Mei 2022. Apa saja aturan barunya?

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Buat Presidential Club, Tanggapan Jokowi hingga Pengamat Politik

53 menit lalu

Prabowo Ingin Buat Presidential Club, Tanggapan Jokowi hingga Pengamat Politik

Prabowo Subianto berkeinginan membuat klub kepresidenan atau presidential club

Baca Selengkapnya

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

1 jam lalu

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

Permintaan para kepala desa agar masa jabatannya ditambah akhirnya dikabulkan pemerintah. Samakah hasilnya dengan UU Desa?

Baca Selengkapnya

Perjalanan Ubah Regulasi Masa Jabatan Kepala Desa di UU Desa, Setelah Unjuk Rasa Menjelang Pemilu 2024

3 jam lalu

Perjalanan Ubah Regulasi Masa Jabatan Kepala Desa di UU Desa, Setelah Unjuk Rasa Menjelang Pemilu 2024

Masa jabatan kepala desa akhirnya diperpanjang dari 6 tahun menjadi 8 tahun. Beleid gres itu tertuang dalam UU Desa yang diteken Jokowi.

Baca Selengkapnya

Ragam Tanggapan atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

5 jam lalu

Ragam Tanggapan atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Prabowo ingin menjaga silaturahmi kebangsaan dan menjadi teladan lewat presidential club.

Baca Selengkapnya

Jokowi Soal Susunan Kabinet Prabowo: Kalau Enggak Diminta Saran tapi Ikut Nimbrung, Enggak Boleh

11 jam lalu

Jokowi Soal Susunan Kabinet Prabowo: Kalau Enggak Diminta Saran tapi Ikut Nimbrung, Enggak Boleh

Menurut Jokowi, berbagai masukan tentang susunan kabinet mendatang itu boleh diberikan jika Prabowo meminta.

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

13 jam lalu

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

Presiden Joko Widodo alias Jokowi buka suara soal kelanjutan rencana pemerintah memberi insentif untuk mobil hybrid.

Baca Selengkapnya

Nadiem Berterima Kasih ke Jokowi atas Dukungan terhadap Merdeka Belajar

13 jam lalu

Nadiem Berterima Kasih ke Jokowi atas Dukungan terhadap Merdeka Belajar

Nadiem mengatakan, semua keberhasilan gerakan Merdeka Belajar selama ini berkat dukungan dan arahan dari Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Kapasitas Produksi Motor Listrik di RI 1,6 Juta Unit, Baru Tercapai 100 Ribu Unit

13 jam lalu

Jokowi Sebut Kapasitas Produksi Motor Listrik di RI 1,6 Juta Unit, Baru Tercapai 100 Ribu Unit

Presiden Jokowi menyebut Indonesia memiliki peluang pasar yang besar untuk mengembangkan ekosistem kendaraan motor listrik. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya