TEMPO.CO , Cilacap: Gelombang tinggi dan cuaca buruk dalam beberapa hari terakhir membuat nelayan Cilacap kesulitan mengekspor hewan lunak itu ke luar negeri. Padahal, saat ini, ubur-ubur yang banyak digemari penduduk Negeri Asia Timur itu sedang melimpah di perairan selatan Jawa.
“Saat ini eksportir masih menunggu cuaca membaik untuk mengirim ubur-ubur ke luar negeri,” kata Ketua Koperasi Unit Desa Mina Saroyo, Untung Jayanto, Kamis, 19 September 2012.
Ia mengatakan, selama ini belum ada perusahaan dari Indonesia yang memanfaatkan ubur-ubur. Nelayan harus menjualnya ke luar negeri sebagai bahan makanan dan bahan kosmetik. Di Cilacap ubur-ubur dibeli perwakilan importir yang mendirikan kantor di Cilacap.
Menurut dia, pasar ubur-ubur masih sangat terbuka. Berapa pun hasil tangkapan nelayan, kata dia, biasanya selalu dibeli pengepul ubur-ubur. Biasanya satu perahu fibreglass bisa memperoleh ubur-ubur sebanyak satu ton sedangkan perahu compreng sekitar 5 ton
Di Cilacap ada empat perusahan yang menampung ubur-ubur hasil tangkapan nelayan yakni CV. Mahera, PT. SB, PT. CK, dan PT Wijaya Kusuma. Volume impor dari ke empat eksportir mencapai ratusan ton per minggu. Selama ini ubur-ubur tersebut diekspor ke Jepang, Korea, Taiwan, dan Cina.
Di Kebumen, nelayan lokal juga mulai memanen ubur-ubur di perairan pantai daerah itu. Tiap harinya tak kurang dari 100 ton ubur-ubur berhasil ditangkap nelayan. Bahkan Selama 7 hari nelayan Pasir dan Karangduwur telah membawa hasil tangkapan ubur-ubur sebanyak 1.200 ton. “Nelayan menjualnya ke eksportir di Cilacap dengan harga Rp 700 per kilogram,” kata Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Kebumen, Siti Suhartilah Jumaryanti.
Di Kebumen sendiri saat ini belum ada eksportir ubur-ubur sehingga nelayan harus menjualnya ke eksportir di Cilacap. Ubur-ubur merupakan hasil tangkapan sampingan selain ikan laut. Tahun ini target produksi ikan laut Kebumen diperkirakan akan mencapai Rp 30 miliar.
ARIS ANDRIANTO
Berita lain:
Kalla: Jadi Gubernur Jakarta Tak Susah-Susah Amat
Beri Masukan Jokowi, ProJakarta Undang Jusuf Kalla
‘Haiya Ahok’ Bikin Nachrowi Populer di Internet
Jokowi: Ada Kejutan di Pilkada Putaran Kedua
Kunjungi Non Muslim, Foke Redam Efek ‘Haiya Ahok''
Berita terkait
Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu
8 hari lalu
BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 naik 16,40 persen dibanding Februari 2024. Namun anjlok 4 persen dibanding Maret 2023.
Baca SelengkapnyaIndonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral
9 hari lalu
Delegasi Indonesia dan Tunisia membahas perjanjian perdagangan bilateral di Tangerang. Indonesia banyak mengekspor sawit dan mengimpor kurma.
Baca SelengkapnyaEkspor Impor Oktober Melemah, Konflik Geopolitik dan Perlambatan Ekonomi Jadi Penyebab
16 November 2023
Fajar Hirawan mengatakan kinerja perdagangan ekspor dan impor yang menurun atau terkontraksi pada Oktober 2023 terjadi akibat fenomena global.
Baca SelengkapnyaTerkini: Konser Coldplay di Jakarta Beberapa Jam Lagi, Hungaria Investasi Rp 4,7 Triliun untuk Proyek Tol Nirsentuh di Indonesia
15 November 2023
Coldplay akan menyelenggarakan konser perdananya pada hari ini. Kehebohan warganet menjelang hari H terlihat di media massa sejak beberapa hari lalu.
Baca SelengkapnyaBea Cukai Bantu Produk Kopi dan Perikanan UMKM Masuki Pasar Internasional
15 November 2023
Dua unit vertikal Bea Cukai, yakni Bea Cukai Jayapura dan Bea Cukai Labuan Bajo bantu pelaku UMKM realisasikan ekspor produk unggulannya.
Baca SelengkapnyaJokowi Bentuk Satgas Peningkatan Ekspor Nasional, Berikut Isi Tim Pengarahnya
26 September 2023
Jokowi melalui Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 2023 membentuk Satuan Tugas Peningkatan Ekspor Nasional.
Baca SelengkapnyaNilai Ekspor Indonesia 2022 Tumbuh 29,4 Persen, Komoditas Apa yang Berkontribusi?
11 Januari 2023
Nilai ekspor Indonesia pada 2022 tumbuh 29,4 persen dengan nilai US$ 268 miliar atau sekitar Rp 4.144 triliun. Beberapa komoditas seperti besi baja, bahan bakar fosil, dan minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) berkontribusi dalam peningkatan tersebut.
Baca SelengkapnyaKinerja Ekspor Mulai Tunjukkan Pelemahan, Sri Mulyani: Kita Harus Waspadai
20 Desember 2022
Sri Mulyani mengatakan sepanjang Januari sampai November pertumbuhan ekspor Indonesia ada di 28,2 persen.
Baca SelengkapnyaEkspor RI per September Turun 10,99 Persen, BPS Jelaskan Rinciannya
17 Oktober 2022
BPS mencatat ekspor Indonesia pada September 2022 sebesar US$ 24,8 miliar.
Baca SelengkapnyaBulan Mei Ekspor Pertanian Tumbuh 20,32 Persen
15 Juni 2022
Secara akumulatif Januari hingga Mei 2022, ekspor pertanian juga mengalami peningkatan.
Baca Selengkapnya