Ketua PWNU: PKB Kok Tidak Nurut NU

Reporter

Editor

Kamis, 27 Mei 2004 17:05 WIB

TEMPO Interaktif, Surabaya:Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur Ali Maschan Moesa menyatakan keheranannya terhadap sikap DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang menyatakan secara resmi mendukung pasangan Wiranto-Gus Solah. Ali menilai, sebagai partai yang kelahirannya dibidani oleh PBNU, PKB mestinya tunduk terhadap NU. "Makanya, saya heran, PKB kok tidak nurut NU. PKB itu kan dilahirkan oleh NU, mestinya apa yang menjadi sikap NU adalah menjadi sikap PKB. Lha ini tidak," katanya ketika ditemui sebelum menjadi pembicara dalam sebuah acara yang diselenggarakan Kelompok Cipayung (HMI, PMII, PMKRI, GMKI dan GMNI), di Hotel Elmi, Kamis (27/5).Meski heran dengan sikap DPP PKB, Ali tidak hendak mempersoalkan sikap tersebut. Ia berusaha memahami sikap PKB tadi dengan memandangnya sebagai logika yang biasa digunakan oleh partai. "Logika partai memang seperti itu," ujarnya.Ia melihat, munculnya calon presiden atau wakil presiden berlatar belakang NU sebagai sesuatu yang baik. Sebab, warga NU memiliki beberapa pilihan sesuai dengan aspirasinya. Ia yang selama ini dikenal sebagai pendukung kuat Hasyim Muzadi berjanji tidak akan menggunakan jalur struktural NU untuk mendukung seorang capres-cawapres.Karena itu, ia meminta selutuh pengurus NU yang terlibat dalam tim sukses capres-cawapres untuk nonaktif dari kegiatan NU. Selain itu, ia melarang penggunaan semua fasilitas NU untuk pemenangan capres-cawapres tertentu.Ali juga menyatakan tidak akan memberikan instruksi atau keputusan apa pun yang akan mengarahkan warga NU Jawa Timur untuk memilih pasangan capres-cawapres. "Tidak, tidak akan ada instruksi. Semua kita serahkan kepada warga NU untuk memberikan pilihannya secara demokratis," katanya.PWNU Jawa Timur dibawah kendali Ali selama ini merupakan basis terkuat dukungan terhadap Hasyim Muzadi. Sejumlah pengurus PWNU, di antaranya Sekretaris NU H Soleh Hayat dan Wakil Sekretaris NU H Sujono masuk dalam tim sukses Mega-Hamsyah di Jawa Timur. NU yang memiliki massa sekitar 40 juta, sebagian besar berada di Jawa Timur.Sunudyantoro - Tempo News Room

Berita terkait

PKB Sebut Fungsi Pengawasan DPR Gagal jika Tak Gulirkan Hak Angket

24 hari lalu

PKB Sebut Fungsi Pengawasan DPR Gagal jika Tak Gulirkan Hak Angket

Ketua DPP PKB mengatakan hak angket penting sebagai ikhtiar untuk memperbaiki kualitas demokrasi Indonesia.

Baca Selengkapnya

Vonis 7 Anggota Nonaktif PPLN Kuala Lumpur Lebih Rendah daripada Tuntutan Jaksa, Ini Hal-hal yang Meringankan

40 hari lalu

Vonis 7 Anggota Nonaktif PPLN Kuala Lumpur Lebih Rendah daripada Tuntutan Jaksa, Ini Hal-hal yang Meringankan

Hakim juga menjatuhkan pidana denda kepada seluruh terdakwa PPLN Kuala Lumpur itu masing-masing sebesar Rp 5 juta.

Baca Selengkapnya

Dua Menteri PKB Menghadap Jokowi: Kami Koalisi Pak Presiden

43 hari lalu

Dua Menteri PKB Menghadap Jokowi: Kami Koalisi Pak Presiden

Dua menteri dari Partai Kebangkitan Bangsa menyatakan tidak ada masalah dengan Jokowi, terlepas pihaknya mengusung tema perubahan dalam pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Isi Naskah Akademik Hak Angket PKB Mau Bongkar Politisasi Bansos hingga Netralitas Polri

48 hari lalu

Isi Naskah Akademik Hak Angket PKB Mau Bongkar Politisasi Bansos hingga Netralitas Polri

Isi dari naskah akademik hak angket PKB menunjukkan berbagai kecurangan yang terjadi sebelum, saat, dan setelah pencoblosan.

Baca Selengkapnya

Ricuh di Bawaslu Papua Karena Dugaan Kecurangan Suara, Wakapolres Yalimo Terkena Lemparan Batu

1 Maret 2024

Ricuh di Bawaslu Papua Karena Dugaan Kecurangan Suara, Wakapolres Yalimo Terkena Lemparan Batu

Sekelompok massa menyerang Kantor Bawaslu Papua karena mereka menduga ada kecurangan suara saat rapat pleno di Distrik Abenaho.

Baca Selengkapnya

Tim Advokasi Peduli Pemilu: Pemilu 2024 Jadi Pementasan Nepotisme di Panggung Demokrasi Indonesia

1 Maret 2024

Tim Advokasi Peduli Pemilu: Pemilu 2024 Jadi Pementasan Nepotisme di Panggung Demokrasi Indonesia

Tim Advokasi Peduli Pemilu melakukan uji materi terhadap UU Pemilu agar penguasa tidak lagi sewenang-wenang saat pemilu.

Baca Selengkapnya

Pemilu 2024 Tingkatkan Kecemasan dan Depresi, Begini Rinciannya

28 Februari 2024

Pemilu 2024 Tingkatkan Kecemasan dan Depresi, Begini Rinciannya

Penelitian menemukan Pemilu 2024 berpengaruh terhadap meningkatnya risiko gangguan kesehatan mental seperti kecemasan dan depresi pada masyarakat.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Komeng, Perolehan Suara Sejumlah Artis Kalahkan Politisi Berpengalaman. Siapa Saja Mereka?

20 Februari 2024

Bukan Hanya Komeng, Perolehan Suara Sejumlah Artis Kalahkan Politisi Berpengalaman. Siapa Saja Mereka?

Sejumlah artis pendatang baru di politik ungguli politisi pengalaman. Ada Komeng, Verrell Bramasta dan lainnya.

Baca Selengkapnya

Tugas dan Wewenang Komeng Jika jadi Anggota DPD

16 Februari 2024

Tugas dan Wewenang Komeng Jika jadi Anggota DPD

Perolehan suara Komeng melesat di pemilihan DPD. Apa saja tugas dan fungsinya jika terpilih?

Baca Selengkapnya

Tren Mantan Atlet Jadi Caleg di Pemilu 2024, Ini Kata Menpora Dito Ariotedjo

14 Februari 2024

Tren Mantan Atlet Jadi Caleg di Pemilu 2024, Ini Kata Menpora Dito Ariotedjo

Apa kata Menpora Dito Ariotedjo soal kehadiran sejumlah mantan atlet Tanah Air sebagai calon anggota legislatif di Pemilu 2024?

Baca Selengkapnya