TEMPO.CO, Cirebon - Menjelang pemilihan kepala daerah, para calon kerap mengunjungi pemuka agama untuk meminta restu. Pada saat sowan ke pondok pesantren, misalnya, mereka biasanya memberikan sumbangan sambil berharap bisa mereguk suara dari para santri.
Sumbangan atau sedekah para kandidat kepala daerah ini, menurut Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Said Aqil Siradj, tak jelas sifat hukumnya dalam Islam. "Sodaqoh tapi berlatar belakang politik ini hukumnya seperti apa?" katanya di Pondok Pesantren Kempek, Cirebon, Jumat malam, 14 September 2012.
Said mencontohkan, sering kali para calon kandidat datang ke pesantren lalu membangun kamar-kamar untuk para santri. Karena belum adanya kejelasan status sedekah politik, maka para kiai pun membiarkannya. "Ini hukumnya bagaimana?" katanya.
Karena itu, Said melanjutkan, persoalan ini akan dibahas dalam Musyawarah Nasional dan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama di Pondok Pesantren Kempek, Cirebon, yang berlangsung 15-17 September 2012.
Selain soal sedekah politik, musyawarah nasional juga membahas sejumlah masalah lain, seperti pajak yang dikorupsi dan sejumlah undang-undang yang dianggap tak berpihak pada rakyat.
DWI RIYANTO AGUSTIAR
Berita terpopuler lainnya:
Telkomsel Dinyatakan Pailit
Foto Topless Kate Muncul di Majalah Prancis
Jokowi Kunjungi Basis Pendukung Foke
Spanduk ''Jangan Pilih Gua Lagi..!'' Bertahan 13 Jam
SBY Transit, Siswa Wajib Berdiri di Pinggir Jalan
Masalah Kemanan DKI, Pro-Foke Tersulut Joko Widodo
Ganti Baju Kotak, Tentara Dilarang Masuk Ruang
Dijuluki Wanita Terjelek Sedunia, Ini Kata Lizzie
Berita terkait
PMII Berdiri Sejak 1960, Ini Alasan dan Tugas Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia
10 hari lalu
Ini alasan berdirinya Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia atau PMII pada 1960.
Baca Selengkapnya'Tragedi' Lebaran 2011, Opor Ayam Sudah Dibuat Penetapan Idul Fitri Mundur Sehari
15 hari lalu
Masih ingat Lebaran 2011, saat pemerintah mundurkan sehari Idul Fitri. Emak-emak protes opor yang sudah dibuat tak jadi disantap esok hari.
Baca SelengkapnyaHilal Sudah Terlihat, Muhammadiyah Tetapkan Idulfitri 1445 H Rabu 10 April 2024
18 hari lalu
Keputusan berdasar pada Hisab Hakiki Wujudul Hilal yang jadi pedoman Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah.
Baca SelengkapnyaLebaran Tanggal Berapa? Ini Jadwal Idul Fitri 2024 Versi Muhammadiyah dan NU
19 hari lalu
Idul Fitri jatuh tanggal berapa? Untuk Muhammadiyah sudah ditetapkan jika Idul Fitri jatuh pada hari Rabu, 10 April 2024. Lalu, NU kapan?
Baca SelengkapnyaPBNU dan PP Muhammadiyah Tanggapi Hasil Rekapitulasi KPU Tetapkan Prabrowo-Gibran Menang Pilpres 2024
34 hari lalu
KPU menetapkan Prabowo-Gibran menang Pilpres 2024. Begini tanggapan PBNU dan PP Muhammadiyah, dua ormas terbesar di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPertama Kali PPP Gagal Masuk Senayan, Ini Profil Partai dengan Tagline Rumah Besar Umat Islam
36 hari lalu
PPP salah satu partai terlama sejak Orde Baru, selain PDIP dan Golkar. Ini profil dan perolehan suara sejak Pemilu 1999, 2004, 2009, 2014, 2019, 2024
Baca SelengkapnyaHubungan Kekerabatan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dan Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf
45 hari lalu
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dan Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf bersaudara, keduanya putra K.H. Muhammad Cholil Bisri.
Baca SelengkapnyaKetum PBNU Yahya Staquf Minta Jaringan NU Konsolidasi Menyeluruh saat Ramadan
49 hari lalu
PBNU juga menginstruksikan kepada jaringan NU ini untuk mengamalkan sejumlah doa-doa yang diajarkan oleh para kiai NU.
Baca SelengkapnyaMuhammadiyah Usulkan Peniadaan Sidang Isbat, PBNU Sebut Tidak Bisa Tiba-tiba
49 hari lalu
PBNU menanggapi usulan Muhammadiyah mengenai peniadaan sidang isbat untuk menentukan awal Ramadan.
Baca SelengkapnyaPentingnya Sidang Isbat Tentukan Awal Ramadan dan Idul Fitri, Ini Pertimbangan Sebelum Diputuskan Menteri Agama
49 hari lalu
Di Indonesia, pemerintah melalui Kementerian Agama menggelar sidang isbat untuk menentukan 1 Ramadan dan Idul Fitri. Siapa peserta sidang isbat itu?
Baca Selengkapnya