Di Kupang, Singkong Emas Jadi Bioetanol

Reporter

Kamis, 13 September 2012 03:47 WIB

ilustrasi bahan bakar nipah

TEMPO.CO , Kupang: PT Energi Karya Guna Madani (EKGM) mengembangkan agrobisnis singkong emas di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk dijadikan bioetanol, sebagai pengganti minyak kompor (biokerosin).

"Kami sudah kembangkan produksi sejak tahun 2005 lalu," kata Konsultan PT Energi Karya Guna Madani, Hj Renny Puspita Rahmi di Kupang, Rabu, 12 September 2012.

Bioetanol itu juga bisa digunakan untuk bahan bakar kendaraan bermotor sekaligus sudah mendapatkan pengakuan dan sertifikasi dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan PT Sucofindo.

Selain menghasilkan bioetanol, kata Renny, perusahaan ini juga memproduksi berbagai produk, seperti bahan bakar kendaraan bermotor, ethanol untuk industri dan rumah sakit, pupuk organik, gula cair hingga tepung terigu. "Semua produk itu dihasilkan dari bahan baku singkong," katanya.

Menurut Renny, pengolahan bahan baku singkong ini dikembangkan perusahaannya bekerja sama dengan masyarakat pemilik lahan dengan batasan lahan terendah satu hektare. Jadi, masyarakat siapkan lahan, bibit akan disiapkan perusahaan.

Hasil panen singkong emas yang usianya hanya memakan waktu sembilan bulan itu. Kemudian singkong itu dibeli perusahaan dari masyarakat pengelola dengan patokan harga Rp700 hingga Rp1.500 per kilogramnya.

Dia mengatakan bibit singkong yang diberikan tersebut merupakan hasil persilangan singkong asal Thailand dan singkong emas, yang memiliki hasil panen untuk setiap pohon mencapai 12-30 kg. "Kami juga menyiapkan pupuk cair organik, yang juga diproduksi dari limbah bioetanol," katanya.

Di Kupang, kata Koordintaor PT EKGM kantor wilayah NTT, Yane Lada, produk itu telah dikembangkan di kelurahan Oebufu di atas lahan warga seluas satu hektare. Dia berharap warga NTT bisa kembangkan singkong emas ini agar bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan bioetanol untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar.

"Kami akan terus sosialisasikan agar petani mau menanam singkong emas ini," katanya.

YOHANES SEO

Berita lain:
Kepergok Plesiran di Denmark, Anggota DPR ''Ngeles''

Wa Ode: Fakta Sidang Mirwan Terlibat

''Yang Bilang Ical Bukan Capres Golkar, Zalim''

Kritik Guru di Facebook, Siswa SMA Dikeluarkan

Hari Ini, Antasari Buka-bukaan Soal Century di DPR

UN Gantikan Ujian Seleksi Masuk Universitas

Berita terkait

4 Manfaat Bioetanol, Bisa Mengurangi Emisi

10 Juni 2023

4 Manfaat Bioetanol, Bisa Mengurangi Emisi

Bioetanol, sebagai salah satu sumber energi terbarukan yang menjanjikan, muncul sebagai bahan bakar alternatif.

Baca Selengkapnya

DKI Bakal Olah 2.000 Ton Sampah di Bantargebang per Hari Jadi Bahan Bakar

21 Februari 2022

DKI Bakal Olah 2.000 Ton Sampah di Bantargebang per Hari Jadi Bahan Bakar

Pemprov DKI Jakarta akan mengolah 2.000 ton sampah setiap hari yang ada di TPST Bantargebang menjadi 750 ton bahan bakar alternatif.

Baca Selengkapnya

Mobil Balap Porsche di Le Mans Pakai Bahan Bakar Terbarukan, Mesinnya Twin-Turbo

29 Januari 2022

Mobil Balap Porsche di Le Mans Pakai Bahan Bakar Terbarukan, Mesinnya Twin-Turbo

Baik Porsche maupun Audi akan menggunakan sasis Multimatic pada mobil balap LMDh masing-masing. Mesin hybrid V8 twin-turbo diuji di Weissach.

Baca Selengkapnya

RDF Cilacap Mampu Olah Sampah 140 Ton Sehari, Hasilkan Energi Terbarukan

3 Maret 2021

RDF Cilacap Mampu Olah Sampah 140 Ton Sehari, Hasilkan Energi Terbarukan

Pakar teknologi lingkungan ITB Enri Damanhuri menyebut RDF cocok untuk pengelolaan sampah di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Maskapai KLM Belanda Terbangkan Pesawat dengan Bahan Bakar Kerosin Sintetis

9 Februari 2021

Maskapai KLM Belanda Terbangkan Pesawat dengan Bahan Bakar Kerosin Sintetis

Maskapai penerbangan Belanda, KLM, menjadi yang pertama menerbangkan pesawat dengan campuran bahan bakar kerosin sintetis dari Amsterdam ke Madrid.

Baca Selengkapnya

Kementerian Lingkungan Hidup Kembangkan Bioethanol dari Nira Aren

10 Maret 2017

Kementerian Lingkungan Hidup Kembangkan Bioethanol dari Nira Aren

Bioethanol nira aren sangat prospektif dan sangat membantu masyarakat perdesaan memenuhi bahan bakar rumah tangga.

Baca Selengkapnya

Menteri Darmin: NTB Bisa Jadi Sentra Bioetanol

11 Februari 2017

Menteri Darmin: NTB Bisa Jadi Sentra Bioetanol

Riset pengembangan biosolar dengan mencampurkan solar dengan hasil olahan kelapa sawit sudah dilakukan di Indonesia barat.

Baca Selengkapnya

PT Enero Tagih Janji Pertamina Serap Produksi Bioetanol

9 September 2015

PT Enero Tagih Janji Pertamina Serap Produksi Bioetanol

Sambil berharap serapan bioetanol oleh Pertamina, PT Enero menandatangani kontrak dengan PT Total Oil Indonesia yang akan membeli 135 ribu liter/tahun

Baca Selengkapnya

PTPN X Jual Bioetanol ke Total Oil

1 September 2015

PTPN X Jual Bioetanol ke Total Oil

PTPN X optimistis bioetanol makin menarik perhatian pasar.

Baca Selengkapnya

Pertalite Hadir untuk Memberikan Pilihan yang Lebih Banyak

15 Juli 2015

Pertalite Hadir untuk Memberikan Pilihan yang Lebih Banyak

Direktur Utama PT Pertamina Dwi Soetjipto mengatakan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite hadir untuk memberikan pilihan yang lebih banyak

Baca Selengkapnya