Seorang petugas pemadam kebakaran mencoba memadamkan api kapal penumpang Valerinne yang terbakar di Pelabuhan kota Manado, Sulawesi Utara, (11/9). ANTARA/Fiqman Sunandar
TEMPO.CO, Manado - Kapal Valerine yang bermuatan 600-an orang, Selasa, 11 September 2012 sore sekitar pukul 15.00 Wita, terbakar di Pelabuhan Manado, Sulawesi Utara.
Kapal penumpang yang mempunyai tiga lantai dan beroperasi untuk wilayah terluar Sulawesi Utara, yakni Kabupaten Talaud ini, ludes terbakar ketika sedang mengisi bahan kebutuhan kapal sore tersebut.
Beruntung tidak ada penumpang yang berada di dalam kapal karena kapal tersebut sudah berlabuh semenjak pagi hari tadi. Namun, walaupun tak ada korban jiwa, kerugian materil kapal yang sudah beroperasi sekitaran 15-an tahun ini sangat besar. Diperkirakan kerugian mencapai Rp 900 juta.
Hingga berita ini ditulis sekitar pukul 17.00 Wita, api masih tetap berkobar. Pemadam kebakaran nampak kesulitan memadamkan api karena posisi kapal yang berada di laut sehingga sulit untuk dijangkau.
Asal-muasal api sendiri belum bisa dipastikan karena belum ada tim yang melakukan uji TKP. Petugas belum berani mendekat karena api masih terus berkobar dan mengeluarkan bau menyengat dari bahan bakar yang ikut terbakar.
Kepala Polres Kota Manado, Komisaris Besar Polisi Amran Ampulembang, mengatakan pihaknya akan melakukan uji TKP setelah api benar-benar bisa dipadamkan.
"Hingga kini belum ada penjelasan mengenai asal-muasal api karena kebakaran masih terus terjadi," kata Ampulembang.
Kebakaran kapal Valerine ini menyedot perhatian ratusan masyarakat. Pasalnya, api besar yang berkobar menimbulkan asap hitam pekat yang membumbung ke langit tinggi. Bahkan, pantauan Tempo, sejumlah orang yang berada di kawasan bisnis Megamas yang jaraknya hampir 3 kilometer dari tempat kejadian juga ikut menonton.
Sudin Jakarta Pusat Beri Bantuan Tenda Darurat, Selimut, dan Makanan Korban Kebakaran
14 hari lalu
Sudin Jakarta Pusat Beri Bantuan Tenda Darurat, Selimut, dan Makanan Korban Kebakaran
Dinas Sosial DKI Jakarta melalui Suku Dinas Sosial Jakarta Pusat menurunkan bantuan berupa tenda darurat, selimut, dan makanan kepada korban kebakaran.
