Penyidikan Penyelundupan Imigran Libatkan Polisi Australia  

Reporter

Selasa, 11 September 2012 12:08 WIB

Sebelas orang imigran gelap asal Timur Tengah dipindahkan ke Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Bangil, Pasuruan, Senin, (10/9). TEMPO/Ishomuddin

TEMPO.CO, Pacitan - Kepolisian Resor Pacitan bakal melibatkan Kepolisian Australia, Australian Federal Police (AFP), dalam menyelidiki kasus penyelundupan imigran gelap asal Timur Tengah yang ditangkap di Pacitan, 7 September 2012 lalu. “Kami akan kerjasama dengan AFP sebagai penerjemah saat memintai keterangan para imigran,” kata Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Pacitan, Ajun Komisaris Sukimin, Selasa, 11 September 2012.

Selain untuk keperluan penerjemahan, kerjasama Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dengan AFP dibutuhkan untuk kepentingan penyidikan karena Australia merupakan negara tujuan para imigran.

Hal yang sama pernah dilakukan saat kasus penyelundupan imigran melalui Pantai Popoh, Tulungagung, dan Pantai Prigi, Trenggalek. Bahkan petugas AFP datang ke lokasi penemuan mayat dan kapal imigran setelah kapal yang ditumpangi tenggelam di perairan Prigi, Desember 2011.

Setelah menetapkan sembilan sopir warga negara Indonesia pengangkut para 60 imigran sebagai tersangka, Polres Pacitan bakal melengkapi berkas pemeriksaan dengan memintai keterangan imigran yang saat ini ditampung di sebuah hotel di Kota Madiun. “Petugas kami yang akan pro-aktif datang ke Madiun dan memintai keterangan para imigran,” ujar Kapolres Pacitan, Ajun Komisaris Besar M Agung Budijono.

Saat ditangkap 7 September 2012 lalu, polisi sempat membawa puluhan imigran ke markas Polres Pacitan. Namun, akibat kendala bahasa dan mereka capek, petugas belum bisa meminta keterangan mereka.

Kepala Kantor Imigrasi Kelas II Madiun, Hermansyah Siregar, menyatakan 60 imigran yang ditangkap di Pacitan tidak mengantongi dokumen imigrasi resmi, termasuk paspor. ”Beberapa membawa surat keterangan dari UNHCR, tapi itu belum cukup,” ucapnya.

United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) merupakan lembaga di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang menangani pengungsi. ”UNHCR berwenang menilai imigran yang layak mendapat suaka,” tutur Hemansyah.

Selain UNHCR, ada lembaga lain yang bermisi kemanusian bagi imigran, yakni International Organization for Migration (IOM).

IOM memiliki perwakilan di ratusan negara dan bertugas memberikan jaminan keselamatan imigran selama bermigrasi. Biaya penampungan imigran selama di luar Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) ditanggung IOM perwakilan Indonesia.

Dari 60 imigran yang ditangkap di Pacitan, tersisa 54 orang setelah enam lainnya kabur. Dari 54 orang, 11 di antaranya dipindah ke Rudemin Jawa Timur di Bangil, Pasuruan, Senin, 10 September 2012. Sedangkan 43 sisanya masih ditampung di sebuah hotel di Kota Madiun.

ISHOMUDDIN

Berita terkait

Polemik Pengungsi Rohingya di Indonesia, Berikut Negara yang Menolak Kedatangan Mereka

18 Desember 2023

Polemik Pengungsi Rohingya di Indonesia, Berikut Negara yang Menolak Kedatangan Mereka

Keberadaan pengungsi Rohingya di Aceh mulai menambah masalah. Beberapa negara telah melakukan penolakan terhadap mereka.

Baca Selengkapnya

Peringatan Terakhir Pakistan, Ratusan Ribu Pengungsi Afghanistan Harus Angkat Kaki

26 Oktober 2023

Peringatan Terakhir Pakistan, Ratusan Ribu Pengungsi Afghanistan Harus Angkat Kaki

Keputusan itu diambil setelah warga Afghanistan diketahui terlibat dalam kejahatan, penyelundupan dan serangan terhadap pemerintah dan tentara.

Baca Selengkapnya

Jumlah Imigran Gelap yang ke Italia Naik Dua Kali Lipat

17 Agustus 2023

Jumlah Imigran Gelap yang ke Italia Naik Dua Kali Lipat

Italia mencatat ada 89.158 imigran gelap yang tiba di Negara Pizza itu periode Januari sampai Juli 2023 atau naik dua kali lipat

Baca Selengkapnya

PM Giorgia Meloni Mencoba Bangun Aliansi untuk Mengatasi Imigran Gelap

23 Juli 2023

PM Giorgia Meloni Mencoba Bangun Aliansi untuk Mengatasi Imigran Gelap

Giorgio Meloni berusaha membentuk aliansi luas negara-negara untuk mengatasi imigran gelap dan memerangi perdagangan manusia.

Baca Selengkapnya

Malaysia Pulangkan 12.380 Migran Gelap, Kebanyakan dari Indonesia, Filipina, Myanmar

1 April 2023

Malaysia Pulangkan 12.380 Migran Gelap, Kebanyakan dari Indonesia, Filipina, Myanmar

Malaysia akan memulangkan 12.380 warga negara asing karena melanggar aturan keimigrasian tahun ini.

Baca Selengkapnya

Usir Imigran Ilegal Afrika, Presiden Tunisia Menolak Tuduhan Rasisme

6 Maret 2023

Usir Imigran Ilegal Afrika, Presiden Tunisia Menolak Tuduhan Rasisme

Presiden Tunisia menolak tuduhan rasisme dan menunjukkan kemungkinan konsekuensi hukum bagi para pelaku serangan terhadap imigran ilegal.

Baca Selengkapnya

PM Inggris Bakal Bertindak Keras terhadap Imigran Gelap: Cukup Sudah

14 Desember 2022

PM Inggris Bakal Bertindak Keras terhadap Imigran Gelap: Cukup Sudah

Inggris berencana menggarap undang-undang baru untuk mencegah imigran yang melintasi Selat Inggris untuk tinggal di negara itu.

Baca Selengkapnya

46 Imigran Gelap Tewas di Kontainer, Petugas Menemukan Tumpukan Mayat

28 Juni 2022

46 Imigran Gelap Tewas di Kontainer, Petugas Menemukan Tumpukan Mayat

Petugas menemukan "tumpukan mayat" 46 imigran gelap dan tidak ada tanda-tanda air di dalam truk, yang ditinggalkan di sebelah rel kereta api

Baca Selengkapnya

46 Imigran Gelap Tewas dalam Kontainer di AS, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong

28 Juni 2022

46 Imigran Gelap Tewas dalam Kontainer di AS, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong

Kasus kematian 46 imigran gelap dalam kontainer di San Antonio, terungkap setelah seorang saksi men dengar ada suara teriakan minta tolong.

Baca Selengkapnya

50 TKI Ilegal Indonesia Ditangkap Polisi Begitu Mendarat di Selangor

28 Januari 2022

50 TKI Ilegal Indonesia Ditangkap Polisi Begitu Mendarat di Selangor

Polisi Malaysia menangkap 50 orang imigran gelap asal Indonesia ketika mendarat di pesisir Bagan Pasir, Selangor.

Baca Selengkapnya