Pengungsi Syiah Madura Tahu Relokasi dari Wartawan  

Reporter

Senin, 10 September 2012 12:51 WIB

Sejumlah perempuan dan anak-anak warga Syiah korban konflik SARA terpaksa mengungsi Gedung Olah Raga, Sampang, Madura. TEMPO/Fully Syafi

TEMPO.CO, Sampang - Pemuka Syiah Sampang, Iklil Almilal, mengatakan pihaknya tidak pernah diajak bicara dan dilibatkan secara langsung berkaitan dengan rencana relokasi warga Syiah yang kini berada di tempat pengungsian di Gedung Olahraga (GOR) Sampang.

Menurut Iklil, Pemerintah Kabupaten Sampang, Pemerintah Provinsi Jawa Timur, maupun pemerintah pusat tidak pernah membahas masalah relokasi tersebut dengan warga Syiah. "Kami tahu ada wacana relokasi justru dari wartawan," katanya kepada Tempo, Senin, 10 September 2012.

Hal inilah, kata Iklil, yang membuat jemaah Syiah bersikeras menolak direlokasi. Menurut Iklil, sebagai korban, pihaknya paling tahu mana yang terbaik, apakah direlokasi atau tidak. Pengungsi juga perlu tahu relokasi yang dimaksud pemerintah seperti apa. "Apa yang kami inginkan pemerintah tidak mau tahu," ujarnya.

Iklil berharap meskipun ada perwakilan dari Ahlul Bait Indonesia, pengungsi harus dilibatkan langsung dalam setiap pengambilan keputusan terkait masa depan pengungsi Syiah.

Iklil mengingatkan, berkaca pada kasus pengikut Ahmadiyah yang ditempatkan di Gerung, Lombok Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat, ternyata langkah relokasi tidak menyelesaikan masalah. Tujuh tahun direlokasi, Ahmadiyah di Lombok masih hidup dalam tekanan.

Iklil membayangkan jika pengungsi Syiah direlokasi ke rumah susun Jemundo, Kabupaten Sidoarjo, sebagaimana banyak tersiar di media. Lalu, siapa yang akan membayar sewa rumahnya. Jika uang sewa dijamin pemerintah, tapi sampai kapan? Apakah pemerintah mau menjamin ketersediaan lapangan kerja. Kemudian, kata Iklil, nasib rumah dan tanah pengungsi juga akan diganti berapa? Iklil bahkan tidak yakin Pemerintah Kabupaten Sampang bersedia melakukan penggantian itu.

Pada kerusuhan pertama Desember 2011, hingga kini tidak satu sen pun uang yang diterima dari pemerintah untuk mengganti rumah yang dibakar. "Daripada buang biaya untuk merelokasi kami, lebih baik dananya diberikan kepada kami untuk membangun kembali rumah kami di Nangkernang," ucapnya.

MUSTHOFA BISRI

Berita terpopuler lainnya:
Tanda Tanya Ongen di Kasus Munir
Polisi Kejar Pencopet Smartphone Menteri Amir

Nonton Matah Ati, Jokowi pilih Lesehan

Ditemukan Gambar Yesus di Buku Panduan Haji
Alasan Munir Pilih Garuda Indonesia

Munir dan Mobil Toyota Mark Putih Kesayangannya

Foke: Parpol Islam Sudah Tak ''Terkotak-Kotak''

God Bless Manggung untuk Jokowi

Golkar Diminta Tidak Tersandera Bisnis Bakrie

Berita terkait

Viral Pengeroyokan, India Marak Aksi Kekerasan atas Nama Agama

27 Juni 2019

Viral Pengeroyokan, India Marak Aksi Kekerasan atas Nama Agama

Protes kekerasan atas nama agama digelar di India, setelah gerombolan Hindu melakukan aksi pengeroyokan terhadap seorang pria Muslim pekan lalu.

Baca Selengkapnya

SETARA Curiga Kekerasan Pemuka Agama Sebagai Sebuah Rangkaian

20 Februari 2018

SETARA Curiga Kekerasan Pemuka Agama Sebagai Sebuah Rangkaian

Hendardi mengatakan bahwa tujuan dari pihak yang melakukan penyerangan itu, yakni menciptakan instabilitas.

Baca Selengkapnya

Kasus Kebaktian Pulogebang: Djarot Minta?Penghuni Rusun?Toleran

26 September 2017

Kasus Kebaktian Pulogebang: Djarot Minta?Penghuni Rusun?Toleran

Djarot mengatakan tindakan Joker membubarkan kebaktian Pulogebang tidak mencerminkan Islam yang damai dan penuh rahmat.

Baca Selengkapnya

Rusun Tempat Kebaktian Pulogebang Jadi Percontohan Toleransi

26 September 2017

Rusun Tempat Kebaktian Pulogebang Jadi Percontohan Toleransi

Setelah kasus kebaktian Pulogebang terjadi, Forum Komunikasi akan menunjuk perwakilan dari agama dan suku pada setiap blok selaku komunikator.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Dampak Video Viral Rusuh Kebaktian Pulogebang

26 September 2017

Polisi Ungkap Dampak Video Viral Rusuh Kebaktian Pulogebang

Sukatma pun menerangkan bahwa video rusuh kebaktian Pulogebang yang viral tersebut tidak lengkap .

Baca Selengkapnya

Kasus Perusuh Kebaktian Pulogebang Dianggap Selesai Setelah...

26 September 2017

Kasus Perusuh Kebaktian Pulogebang Dianggap Selesai Setelah...

Tokoh masyarakat telah membuat kesepakatan agar insiden pembubaran kebaktian Pulogebang tidak terulang.

Baca Selengkapnya

Komnas Perlindungan Anak Minta Kasus Kebaktian Pulogebang Diusut

25 September 2017

Komnas Perlindungan Anak Minta Kasus Kebaktian Pulogebang Diusut

Arist?berpendapat, menjalankan ibadah, termasuk kebaktian?Pulogebang,?adalah hak fundamental yang dilindungi secara universal.

Baca Selengkapnya

Pria Perusuh Kebaktian Pulogebang Sudah Kembali ke Rusun

25 September 2017

Pria Perusuh Kebaktian Pulogebang Sudah Kembali ke Rusun

Pria bernama Nasoem Sulaiman alias Joker terekam kamera tengah membubarkan kebaktian Pulogebang

Baca Selengkapnya

Sisi Lain Joker Si Perusuh Kebaktian Pulogebang

25 September 2017

Sisi Lain Joker Si Perusuh Kebaktian Pulogebang

Nasoem alias Joker rajin beribadah dan menjadi tokoh masyarakat di rusun. Dia dibawa ke kantor polisi lantaran membuat rusuh kebaktian di Pulo Gebang.

Baca Selengkapnya

Begini Permintaan Maaf Joker Telah Ganggu Kebaktian Pulogebang

25 September 2017

Begini Permintaan Maaf Joker Telah Ganggu Kebaktian Pulogebang

Tak sampai 24 jam setelah mengganggu kebaktian di Rumah Susun Pulogebang, Joker dihajar empat orang pria bertubuh tinggi dan besar di rumahnya.

Baca Selengkapnya