Ketua Umum Partai Gokar Aburizal Bakrie berpiato dalam acara Pembukaan Rapimnas 3 Golkar di Hotel Aston, Bogor, Jawa Barat, Jumat (29/6). TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR), Zainal Bintang, mendesak Golkar untuk mengevaluasi pencalonan Ketua Umumnya Aburizal Bakrie sebagai calon presiden pada 2014.
Pimpinan organisasi sayap di tubuh Golkar ini menilai peluang Bakrie akan terus merosot seiring dengan krisis yang menimpa konglomerasi perusahaannya. "Golkar tidak boleh tersandera oleh krisis kerajaan bisnis Aburizal," kata Zainal ketika dihubungi Ahad, 9 September 2012.
Zainal meminta seluruh pengurus Golkar di daerah dan di pusat, untuk berpikir rasional dalam rangka memenangkan Pemilihan Umum dan Pemilihan Presiden 2014. Untuk itu, dia minta koleganya sesama politikus Partai Beringin, untuk mulai mencari calon presiden alternatif. “Apakah Golkar sebagai partai kader tunduk pada nasib Aburizal?" kata Zainal berapi-api.
Menurut Zainal, kesempatan untuk mengevaluasi –dan bilamana perlu, mengubah—keputusan Golkar untuk mencalonkan Aburizal Bakrie sebagai presiden, akan datang pada momen Rapat Pimpinan Nasional Golkar, Oktober depan. Dalam Rapimnas itu, Zainal berharap, Aburizal Bakrie memberi jalan pada kader Golkar lain untuk maju menjadi calon presiden dari partai itu.
“Capres Golkar harus dipilih lewat konvensi partai, dan diyakinkan dengan hasil survei,” kata Zainal. Survei pun, kata dia, harus benar-benar mencerminkan keinginan rakyat di akar rumput. Jika dipilih lewat konvensi, kata dia, otomatis siapapun yang terpilih akan didukung penuh semua elemen Golkar.
Zainal Bintang sendiri sejak awal memang kritis pada kepemimpinan Aburizal Bakrie di Golkar. Dia sendiri dikenal sebagai salahsatu pendukung utama Ketua Umum Golkar sebelumnya, Jusuf Kalla. Zainal yakin, Kalla punya peluang lebih baik ketimbang Aburizal Bakrie, pada Pemilihan Presiden 2014.