TEMPO.CO, Surakarta--Universitas Sebelas Maret Surakarta meresmikan berdirinya Pusat Studi Bangsa Melayu, Senin, 3 September 2012. Rektor UNS Surakarta Ravik Karsidi mengatakan dari berbagai diskusi, seminar, dan simposium tentang rumpun Melayu, diperoleh kesimpulan bahwa perlu adanya kajian secara komprehensif tentang Melayu.
"Untuk itu dibentuk Pusat Studi Bangsa Melayu yang menjadi bagian dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat UNS," katanya. Dia menyatakan Pusat Studi tersebut akan mempererat hubungan antara negara rumpun Melayu, di tengah derasnya arus globalisasi.
Dia mengatakan kehadiran Pusat Studi Bangsa Melayu diharapkan ikut berkontribusi dalam pelaksanaan ASEAN Community pada 2015. Pusat Studi juga diharapkan membangkitkan bangsa Melayu sebagai kekuatan ekonomi yang diperhitungkan dunia.
Pusat Studi akan melakukan riset, konferensi, dan seminar tentang berbagai hal yang berkait bangsa Melayu. Misalnya riset tentang dialog Barat dan Timur, kajian tentang gaya hidup, komunikasi, dan kewirausahaan.
Pusat Studi diharapkan dapat membangun jaringan dengan berbagai lembaga yang ada di negara rumpun etnis Melayu seperti Malaysia, Singapura, Thailand, Vietnam, Filipina, dan Brunei Darussalam.
Ketua Pusat Studi Bangsa Melayu Totok Sarsito mengatakan kegiatan akan lebih banyak bergerak di penelitian dan pengabdian masyarakat. "Penelitian akan mencakup berbagai disiplin ilmu. Mulai sosial, ekonomi, politik, hingga bahasa," katanya.
Saat ini UNS tengah mempersiapkan ensiklopedia tentang bahasa dan bangsa Melayu. Kemudian disusul pengkajian tentang masalah perbatasan, kebudayaan, dan menelusuri klaim akan sesuatu hal seperti kesenian.
Dia berharap kehadiran Pusat Studi akan mengurangi ganjalan dalam hubungan antar negara etnis Melayu. Bahkan bisa menghilangkan gejolak dalam hubungan antar negara. "Memang mustahil jika tidak ada masalah dalam sebuah hubungan antar negara. Tapi paling tidak masalah itu tidak krusial dan sampai mengganggu stabilitas hubungan kedua negara," katanya.
UKKY PRIMARTANTYO
Berita Populer:
Jokowi: Ada Instruksi Agar Yang di Sana Itu menang
83 Persen Melawan 17 Persen,Jokowi Yakin Menang
Kang Jalal pun Diancam Mati
Kisah Kang Jalal Soal Syiah di Indonesia(Bagian 2)
Indonesia Pemilik Pertama Super Tucano di ASEAN
Cerita Jalaluddin Rakhmat Soal Syiah Indonesia (Bagian I)
Berita terkait
Kisah Ki Hadjar Dewantara Sebelum Jadi Bapak Pendidikan: Wartawan Kritis Musuh Belanda
6 jam lalu
Sebelum memperjuangkan pendidikan, Ki Hadjar Dewantara adalah wartawan kritis kepada pemerintah kolonial. Ia pun pernah menghajar orang Belanda.
Baca SelengkapnyaMakna Logo Pendidikan Tut Wuri Handayani, Ada Belencong Garuda
6 jam lalu
Makna mendalam dibalik logo pendidikan Indonesia, Tut Wuri Handayani
Baca SelengkapnyaKPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya
14 jam lalu
Modus penyalahgunaan dana BOS terbanyak adalah penggelembungan biaya penggunaan dana, yang mencapai 31 persen.
Baca SelengkapnyaPolitikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay
20 jam lalu
Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.
Baca SelengkapnyaUSAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus
5 hari lalu
Program USAID ini untuk mempertemukan pimpinan universitas, mitra industri, dan pejabat pemerintah
Baca SelengkapnyaGibran Dorong Program CSR Lebih Banyak Diarahkan ke Sekolah-Sekolah
5 hari lalu
Gibran mengatakan para penerima sepatu gratis itu sebagian besar memang penerima program Bantuan Pendidikan Masyarakat Kota Surakarta.
Baca SelengkapnyaKPPU: Penegakan Hukum Pinjol Pendidikan Masih Tahap Penyelidikan Awal
5 hari lalu
Pada Februari 2024, KPPU menyatakan memanggil empat perusahaan pinjol yang berikan pinjaman pendidikan kepada mahasiswa.
Baca SelengkapnyaKemendikbudristek Buka Pendaftaran Calon Pendidik Tetap di Malaysia
11 hari lalu
Tenaga pendidik akan ditempatkan Kemendikbudristek di CLC yang berlokasi di perkebunan atau ladang dengan masa penugasan selama 2 tahun.
Baca SelengkapnyaInilah 3 Profesi yang Diyakini Bill Gates Tak Bisa Digantikan AI
15 hari lalu
Pendiri perusahaan teknologi Microsoft, Bill Gates, mengatakan bahwa ada tiga profesi yang tahan dari AI. Apa saja?
Baca SelengkapnyaInilah Vivi, Mahasiswa Baru Termuda Unesa yang Lulus SNBP di Usia 16 Tahun
23 hari lalu
Begini kiat Vivi bisa lulus SNBP 2024 program studi Manajemen Informatika Unesa sebagai calon mahasiswa baru termuda.
Baca Selengkapnya