TEMPO.CO, Jakarta - TNI Angkatan Udara mendatangkan empat unit pesawat tempur ringan Super Tucano EMB-314/A-29B di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu, 1 September 2012. Empat pesawat ini merupakan bagian dari satu skuadron Super Tucano yang dipesan Indonesia dari Brasil hingga 2014 mendatang.
"Selanjutnya, pada bulan Januari 2013, akan tiba empat pesawat lagi dan seterusnya hingga lengkap 16 buah pesawat," kata Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal Madya Dede Rusamsi di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu siang.
Menurut Dede, delapan unit Super Tucano tahap pertama didatangkan dengan biaya US$ 143 juta. "Harga ini merupakan harga paket," ujar dia. Harga paket ini, ia menjelaskan, terdiri dari pesawat, pelatihan, persenjataan, dan sebagainya.
Informasi yang diperoleh Tempo menyebutkan harga US$ 143 juta merupakan kontrak tahap pertama untuk mendatangkan delapan dari 16 Super Tucano. Harga ini meliputi harga pesawat, suku cadang, instruktur, simulator, dan persenjataan. Empat dari delapan Super Tucano didatangkan Sabtu ini, sedangkan empat lainnya pada Januari 2013.
Sementara akan ada kontrak tahap kedua dengan pihak Brasil untuk mendatangkan delapan Super Tucano berikutnya. Kontrak ini kemungkinan besar dilakukan pada September-Oktober tahun ini. Harga delapan unit pesawat tahap kedua ini pun tak berbeda dari kisaran US$ 143 juta. Sedangkan delapan Super Tucano lanjutan itu akan didatangkan pada 2014.
Kementerian Pertahanan meneken kontrak dengan Brasil untuk memesan pesawat Super Tucano sebanyak 16 unit hingga 2014. Pesawat itu akan menggantikan OV-10 Bronco yang di-grounded karena dianggap sudah tak laik terbang.
Pesawat diberangkatkan dari Brasil dengan menempuh rute penerbangan Brasil-Spanyol-Maroko-Italia-Yunani-Mesir-Qatar-Oman-India-Thailand-Indonesia. Pesawat transit dan beristirahat di sejumlah negara sehingga total perjalanan mencapai 14 hari. Nanti, pesawat akan ditempatkan di Pangkalan Udara Abdulrachman Saleh, Malang.
Pesawat dikirim langsung produsen Super Tucano Embraer bersama delapan penerbang dan teknisi. Mereka bertugas mengirimkan pesawat hingga serah-terima pada 17 September. Adapun para teknisi terus mengawasi pesawat hingga masa garansi setahun.
Pesawat tempur ringan dengan call sign EMB 314 ini memiliki berat maksimum 5,4 ton. Keempat Super Tucano: TT-3101, TT-3102, TT-3103, dan TT-3104, ini mampu mengangkut peralatan tempur seperti persenjataan dan bom dengan bobot maksimum 1.550 kilogram.
PRIHANDOKO
Berita lain:
Sandi Sandoro Nikahi Janda Dua Anak
Persamaan dan Perbedaan Sunni-Syiah
Siapa Syiah, Siapa Sunni
Ahmadinejad Terkesan Pada Mahasiswa Indonesia
Mengenal 4 Kelompok dalam Syiah
Berita terkait
Apa Itu Alutsista yang Disebut Anies 11x, Prabowo 10x, dan Ganjar 5x di Debat Capres?
8 Januari 2024
Alutsista menjadi kata yang sering diucapkan capres nomor urut 1 Anies Baswedan dalam debat capres Pemilu 2024 di Istora Senayan pada Ahad, 7 Januari.
Baca SelengkapnyaSETARA Institute Sesalkan Isu Krusial Reformasi TNI hingga Papua Tak Disinggung di Debat Capres
8 Januari 2024
Salah satu isu krusial yang tak dibahas, perluasan penempatan TNI pada jabatan sipil, terutama jabatan sipil di luar ketentuan Pasal 47 ayat 2 UU TNI
Baca SelengkapnyaGanjar Senggol Isu Alutsista Menjelang Debat Capres, Apa yang Termasuk Alat Utama Sistem Senjata?
6 Januari 2024
Menjelang debat capres kedua, Ganjar Pranowo menyoroti isu-isu penting seperti alat utama sistem senjata atau alutsista.
Baca Selengkapnya4 Fakta Ihwal Anggaran Belanja Alutsista 2024 yang Tembus Rp 386 Triliun
12 Desember 2023
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menyebut beberapa alutsista udara menjadi prioritas belanja Kementerian Pertahanan di anggaran 2024.
Baca SelengkapnyaPeringkat Militer Dunia: Kekuatan Militer Indonesia Urutan Ke-13
27 Juli 2023
Kekuatan militer Indonesia yang meliputi personel, alutsista, dan Industri pertahanan via PT Pindad berada di urutan ke-13 di Dunia.
Baca SelengkapnyaWiranto Kagumi Pesawat Nir-awak Drone CH4
12 September 2019
Drone CH4 masuk dalam pengadaan pada rencana strategis (Renstra) TNI Tahap II.
Baca SelengkapnyaTambah Alutsista, TNI Terima Sembilan Pesawat Baru dari PT DI
10 Januari 2018
TNI juga memesan sembilan alutsista lainnya yakni pesawat Cassa NC-212i, tujuh helikopter Caracal, enam helikopter serang, empat pesawat AKS Peter.
Baca SelengkapnyaTNI Dapat Alutsista Baru, Heli Serang dan Heli Anti Kapal Selam
9 Januari 2018
TNI mendapat alutsista baru berupa 3 heli serang, 2 unit heli anti kapal selam, dan satu unit pesawat CN235 MPA. Alutsista ini buatan PT DI.
Baca SelengkapnyaTNI AD Diminta Perkuat Alutsista untuk Infanteri dan Kaveleri
21 Desember 2017
Ada beberapa aspek dalam penyediaan alutsista yang harus diperkuat TNI Angkatan Darat guna memenuhi Minimum Essential Force pada 2024.
Baca SelengkapnyaKetua MPR: PT Pindad Butuh Dukungan Politik
25 Oktober 2017
Ketua MPR Zulkifli Hasan mengatakan harus ada dukungan politik untuk industri senjata PT Pindad. Sebisa mungkin TNI-Polri pakai produk Pindad.
Baca Selengkapnya