Polisi Jadi Target Teror di Solo

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Jumat, 31 Agustus 2012 14:39 WIB

Petugas Polisi berjaga-jaga di sekitar Plaza Singosaren, di Jalan Dr Radjiman, Solo, Pasca penembakan oleh orang tak dikenal, (30/8). Aksi penembakan tersebut menewaskan seorang polisi seniorBriptu Dwi Data. Tempo/Andry Prasetyo

TEMPO.CO, Jakarta - Markas Besar Kepolisian RI membenarkan target penyerangan kelompok teror di Solo adalah anggota polisi. Kelompok ini diduga menyerang anggota polisi yang jumlah kekuatannya kecil, yakni sekitar dua atau tiga orang.

"Kami instruksikan untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama tingkat di bawah polisi sektor atau subsektor," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat, Boy Rafli Amar, saat ditemui, Jumat, 31 Agustus 2012.

Kemarin, sekitar pukul 21.30 WIB, orang tidak dikenal memberondong pos polisi di Singoresan, Solo. Akibat penyerangan ini, Brigadir Kepala Dwi Data Subekti meninggal dunia karena mengalami empat luka tembak di bagian dada.

Serangan pertama terjadi pada 17 Agustus 2012 ketika pos pengamanan mudik di Gemblekan diberondong pelaku tidak dikenal. Dalam serangan itu, dua anggota kepolisian mengalami luka tembak di pinggul dan jari kaki.

Serangan kembali terjadi pada 18 Agustus 2012 saat pos pengamanan mudik di Gladak dilempar sebuah granat nanas. Meskipun tidak menyebabkan korban dan kerusakan besar, serangan kedua ini sempat membuat masyarakat resah dan khawatir.

Boy menyatakan polisi masih menduga beberapa kelompok yang memang pernah melakukan penganiayaan pada anggota polisi. Polri juga mendalami kembali kemungkinan kaitan dengan beberapa peristiwa penyerangan di Cirebon, Medan, Palu, dan Purworejo.

Tim Laboratorium Forensik juga masih memeriksa barang bukti pada tiga peristiwa penyerangan pos polisi di Solo. Hingga saat ini belum ada data bukti keterkaitan dan kemiripan antar peristiwa penyerangaan tersebut.

Penyerangan ini, menurut Boy, sangat terencana. Para pelaku diduga memanfaatkan situasi dan kondisi saat polisi dalam kekuatan kecil. Aksi juga terencana karena pelaku dapat melarikan diri dengan cepat. "Ini bukan kejahatan konvensional, terorganisir atau dipersiapkan ke arah perbuatan teror."

Ia juga menyatakan masih ada kemungkinan terjadi penyerangan serupa. Karena itu, kepolisan diminta meningkatkan kewaspadaan dan upaya penegakan hukum. Meskipun tidak detail, Mabes Polri sudah menurunkan tim mengungkap kasus teror ini.

FRANSISCO ROSARIANS

Berita terpopuler lainnya:

Indonesia Media Watch Laporkan TV One ke KPI

Soal Salah Pangkat, KPK Heran Polisi Telat Beri Kabar

Tegur Anak Tidur, SBY Bakal Disurati Komnas Anak

26 Ribu Orang Foto Telanjang Dukung Harry

Ditahan karena Intip Rok Tersingkap di Kereta

Debat Jokowi Vs Foke Bahas 4 Masalah Jakarta

Berdebat 9 Jam, Yaeni Akhirnya Ditahan

Bripka Dwi Data Tewas Dengan Empat Luka Tembak

Pria dan Wanita Terpendek di Dunia Bertemu

Mengenal Pelapor Jokowi ke KPI

Berita terkait

Polri Bakal Berlakukan Pemberitahuan Tilang Via WhatsApp, Kompolnas Akan Supervisi Kebijakan

12 jam lalu

Polri Bakal Berlakukan Pemberitahuan Tilang Via WhatsApp, Kompolnas Akan Supervisi Kebijakan

Kompolnas mengapresiasi berbagai inovasi baru yang dibuat Polri untuk pelayanan kepada masyarakat, seperti notifikasi tilang via pesan WhatsApp.

Baca Selengkapnya

Bakar SDN Inpres Pogapa Intan Jaya, TPNPB-OPM: Merdeka Dulu Baru Sekolah

1 hari lalu

Bakar SDN Inpres Pogapa Intan Jaya, TPNPB-OPM: Merdeka Dulu Baru Sekolah

Menurut jubir TPNPB-OPM, banyak sekolah di pedalaman Papua dijadikan sebagai pos militer TNI-Polri.

Baca Selengkapnya

Polri dan BSSN Diduga Impor Alat Sadap atau Spyware dari Israel, SAFENet Minta Transparansi

1 hari lalu

Polri dan BSSN Diduga Impor Alat Sadap atau Spyware dari Israel, SAFENet Minta Transparansi

SAFENet mengingatkan Polri dan BSSN untuk transparan dalam dugaan impor alat sadap atau spyware dari sejumlah perusahaan Israel.

Baca Selengkapnya

Disebut Berbaur dengan Warga Saat Kontak Senjata, TPNPB OPM: Kami Kan Perang Gerilya

1 hari lalu

Disebut Berbaur dengan Warga Saat Kontak Senjata, TPNPB OPM: Kami Kan Perang Gerilya

TPNPB-OPM, menjelaskan soal penyerangan markas Kepolisian Sektor Homeyo di Distrik Homeyo, Kampung Pogapa, Intan Jaya, Papua Tengah, sebagai perang gerilya.

Baca Selengkapnya

Jasa Raharja dan Korlantas Polri Upayakan Kelancaran Lalu lintas dan Zero Accident di HUT RI

1 hari lalu

Jasa Raharja dan Korlantas Polri Upayakan Kelancaran Lalu lintas dan Zero Accident di HUT RI

Direktur Utama Jasa Raharja, Rivan A. Purwantono, bersama Kepala Korps Lalu Lintas Polri, Aan Suhanan, meninjau kesiapan pengamanan dan pengawalan upacara HUT RI ke-79, di Kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

TPNPB OPM Ungkap Alasan Bakar SDN Inpres Pogapa Intan Jaya Saat Serang TNI-Polri

1 hari lalu

TPNPB OPM Ungkap Alasan Bakar SDN Inpres Pogapa Intan Jaya Saat Serang TNI-Polri

TPNPB-OPM menyampaikan alasan membakar gedung sekolah saat menyerang aparat militer di Distrik Homeyo, Kampung Pogapa, Intan Jaya, Papua Tengah.

Baca Selengkapnya

Polri Kirim 2.446 Personel dan 310 Kendaraan untuk World Water Forum ke-10 di Bali

1 hari lalu

Polri Kirim 2.446 Personel dan 310 Kendaraan untuk World Water Forum ke-10 di Bali

Bali akan menjadi tuan rumah acara World Water Forum pada 18-25 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Minta Pemerintah Indonesia Buka Akses Lembaga HAM ke Papua

1 hari lalu

TPNPB-OPM Minta Pemerintah Indonesia Buka Akses Lembaga HAM ke Papua

TPNPB-OPM meminta pemerintah Indonesia membuka akses bagi lembaga-lembaga HAM nasional maupun internasional ke Papua.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Sebut Warga Intan Jaya Mengungsi Akibat Serangan Udara Militer Indonesia

1 hari lalu

TPNPB-OPM Sebut Warga Intan Jaya Mengungsi Akibat Serangan Udara Militer Indonesia

TNI-Polri disebut telah mengerahkan helikopter militer sejak 4-5 Mei 2024 dalam misi pengejaran pasukan TPNPB-OPM Kodap VIII Intan Jaya.

Baca Selengkapnya

Sejumlah Kasus Pembunuhan Hebohkan Publik, Terakhir Kasus Mayat dalam Koper

1 hari lalu

Sejumlah Kasus Pembunuhan Hebohkan Publik, Terakhir Kasus Mayat dalam Koper

Penduduk Cikarang Barat, Bekasi, Jawa Barat, menjadi gaduh setelah ditemukannya mayat dalam koper pada 25 April lalu. Ini kasus pembunuhan lain.

Baca Selengkapnya