Kisah Polisi Nyeleneh di Pengungsian Syiah Sampang  

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Rabu, 29 Agustus 2012 03:45 WIB

Personel Brimob mengawal sejumlah perempuan dan anak-anak warga Syiah, ketika berlangsungnya evakuasi dari tempat persembunyian mereka, di Desa Karanggayam dan Desa Bluuran, Sampang, Jatim, Senin (27/8). ANTARA/Saiful Bahri

TEMPO.CO , Sampang - Acara wawancara sejumlah jurnalis dari media televisi dan cetak dengan salah satu petinggi syiah Sampang, Ustad Iklil Al-milal bubar karena dilarang seorang polisi.

"Maaf mas, tidak boleh meliput di sini," kata Seorang polisi dari Kepolisian Resor Sampang, Husnul Choliq di lokasi pengungsian kelompok Syiah di Gelanggang Olah Raga Sampang, Madura, Selasa 28 agustus 2012.

"Kalau mau wawancara, tanya saya saja," ujar polisi itu menawarkan diri.

Seorang reporter televisi dari sebuah stasiun televisi swasta yang datang langsung Jakarta, lantas menanyakan siapa saja yang menjadi tersangka dalam kasus kerusuhan di Sampang, Ahad 26 Agustus kemarin.

Mendapati pertanyaan yang sulit itu, polisi tadi lantas berkilah. "Jangan tanya yang berat-berat Mas," ujarnya.

Tak peduli, para wartawan mengerubuti polisi itu seolah dia pejabat tinggi negara. Semua kamera dan recorder diarahkan ke hadapannya.

Dikejar banyak pertanyaan, Husnul mengaku ia hanya memantau perkembangan tragedi di Sampang ini melalui televisi. "Yang saya tahu baru satu tersangka, tapi jangan tanya yang berat-berat, harus sesuai kapasitas saya," kata si polisi berdalih.

Tak tahan diberondong pertanyaan, polisi tadi akhirnya mundur perlahan, dan para wartawan dapat melanjutkan wawancara dengan Iklil.

Didik salah seorang wartawan televisi mengaku geli dengan tingkah polisi itu. "Minta diwawancara tapi tidak bisa jawab," katanya terbahak.

Padahal, lanjut Didik, wartawan perlu data yang valid, jadi harus langsung wawancara pengungsi. "Nanti beritanya salah, kami disomasi," ujar dia.

MUSTHOFA BISRI

Berita terpopuler lainnya:
Mantan Gubernur Ini Akhirnya Nikahi Selingkuhannya
Tomy Winata: Konflik Paulus Bukan dengan Andi

Bercinta dengan Pasien, Perawat Ini Diskors

Tommy Winata: Saya Menengahi, Paulus Ajak Damai

Tewas Saat Berfoto dengan Gaun Pengantin

Survei: Wanita Malaysia Paling Tak Setia

Suami Diam-diam Jadi Donor Sperma, Istri Menggugat

Jokowi ''Punya'' Esemka,Gubernur Jabar Tak Mau Kalah

Awal September, Jakarta Punya Wi-Fi Gratis

OJK Buka Lowongan 2500 Pegawai

Berita terkait

Viral Pengeroyokan, India Marak Aksi Kekerasan atas Nama Agama

27 Juni 2019

Viral Pengeroyokan, India Marak Aksi Kekerasan atas Nama Agama

Protes kekerasan atas nama agama digelar di India, setelah gerombolan Hindu melakukan aksi pengeroyokan terhadap seorang pria Muslim pekan lalu.

Baca Selengkapnya

SETARA Curiga Kekerasan Pemuka Agama Sebagai Sebuah Rangkaian

20 Februari 2018

SETARA Curiga Kekerasan Pemuka Agama Sebagai Sebuah Rangkaian

Hendardi mengatakan bahwa tujuan dari pihak yang melakukan penyerangan itu, yakni menciptakan instabilitas.

Baca Selengkapnya

Kasus Kebaktian Pulogebang: Djarot Minta?Penghuni Rusun?Toleran

26 September 2017

Kasus Kebaktian Pulogebang: Djarot Minta?Penghuni Rusun?Toleran

Djarot mengatakan tindakan Joker membubarkan kebaktian Pulogebang tidak mencerminkan Islam yang damai dan penuh rahmat.

Baca Selengkapnya

Rusun Tempat Kebaktian Pulogebang Jadi Percontohan Toleransi

26 September 2017

Rusun Tempat Kebaktian Pulogebang Jadi Percontohan Toleransi

Setelah kasus kebaktian Pulogebang terjadi, Forum Komunikasi akan menunjuk perwakilan dari agama dan suku pada setiap blok selaku komunikator.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Dampak Video Viral Rusuh Kebaktian Pulogebang

26 September 2017

Polisi Ungkap Dampak Video Viral Rusuh Kebaktian Pulogebang

Sukatma pun menerangkan bahwa video rusuh kebaktian Pulogebang yang viral tersebut tidak lengkap .

Baca Selengkapnya

Kasus Perusuh Kebaktian Pulogebang Dianggap Selesai Setelah...

26 September 2017

Kasus Perusuh Kebaktian Pulogebang Dianggap Selesai Setelah...

Tokoh masyarakat telah membuat kesepakatan agar insiden pembubaran kebaktian Pulogebang tidak terulang.

Baca Selengkapnya

Komnas Perlindungan Anak Minta Kasus Kebaktian Pulogebang Diusut

25 September 2017

Komnas Perlindungan Anak Minta Kasus Kebaktian Pulogebang Diusut

Arist?berpendapat, menjalankan ibadah, termasuk kebaktian?Pulogebang,?adalah hak fundamental yang dilindungi secara universal.

Baca Selengkapnya

Pria Perusuh Kebaktian Pulogebang Sudah Kembali ke Rusun

25 September 2017

Pria Perusuh Kebaktian Pulogebang Sudah Kembali ke Rusun

Pria bernama Nasoem Sulaiman alias Joker terekam kamera tengah membubarkan kebaktian Pulogebang

Baca Selengkapnya

Sisi Lain Joker Si Perusuh Kebaktian Pulogebang

25 September 2017

Sisi Lain Joker Si Perusuh Kebaktian Pulogebang

Nasoem alias Joker rajin beribadah dan menjadi tokoh masyarakat di rusun. Dia dibawa ke kantor polisi lantaran membuat rusuh kebaktian di Pulo Gebang.

Baca Selengkapnya

Begini Permintaan Maaf Joker Telah Ganggu Kebaktian Pulogebang

25 September 2017

Begini Permintaan Maaf Joker Telah Ganggu Kebaktian Pulogebang

Tak sampai 24 jam setelah mengganggu kebaktian di Rumah Susun Pulogebang, Joker dihajar empat orang pria bertubuh tinggi dan besar di rumahnya.

Baca Selengkapnya