TEMPO.CO, Jakarta --Lembaga Bantuan Hukum Universalia mengutuk pembakaran yang dilakukan terhadap pemukiman warga Syiah di desa Nangkernang, Sampang, Madura, Jawa Timur pada Ahad, 26 Agustus 2012. LBH Universalia mendesak pemerintah bertanggung jawab atas insiden pembakaran tersebut.
"Kami mengutuk pembantaian di Nangkernang dan menuntut pertanggungjawaban pemerintah," kata Direktur LBH Universalia, Ahmad Aufik dalam siaran pers yang diterima Tempo, Ahad, 26 Agustus 2012. Penyerangan dan pembakaran tersebut berujung pada timbulnya korban tewas bernama, Mochamad Kosim dan satu korban lain yang berada dalam keadaan kritis yaitu, Tohir, 40 tahun.
Insiden ini berawal dari penghadangan dua mobil yang akan mengangkut anak-anak remaja komunitas Syiah yang akan kembali melanjutkan aktivitas bersekolah ke pondok pesantren di Pasuruan pascalibur Lebaran. Setelah menghadang mobil tersebut, kelompok anti-Syiah ini menuju rumah istri Tajul Muluk. Untuk mengantisipasi serangan, sekitar 20 orang pengikut Tajul Muluk datang menyelamatkan. Saat itulah terjadi pelemparan batu, perkelahian dan pembakaran.
Penyerangan ini merupakan terror yang kesekian kalinya terhadap warga Syiah di Sampang. Sebelumnya pembakaran dilakukan terhadap pesantren milik Tajul Muluk. LBH Universalia mendesak Bupati Sampang, Kepala Kepolisian Resor Sampang, Gubernur Jawa Timur serta Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur untuk bertanggung jawab atas kejadian ini.
ANANDA W. TERESIA
Berita lain:
Rusuh Sampang, Gubernur Diminta Tanggung Jawab
Sepuluh Rumah Penganut Syiah Sampang Dibakar
Rencana Pembangunan Masjid Syiah Picu Rusuh Sampang
Gubernur dan Kapolda Jawa Timur Rapat di Sampang
Korban Tewas Syiah Sampang Jadi Dua Orang
Berita terkait
Viral Pengeroyokan, India Marak Aksi Kekerasan atas Nama Agama
27 Juni 2019
Protes kekerasan atas nama agama digelar di India, setelah gerombolan Hindu melakukan aksi pengeroyokan terhadap seorang pria Muslim pekan lalu.
Baca SelengkapnyaSETARA Curiga Kekerasan Pemuka Agama Sebagai Sebuah Rangkaian
20 Februari 2018
Hendardi mengatakan bahwa tujuan dari pihak yang melakukan penyerangan itu, yakni menciptakan instabilitas.
Baca SelengkapnyaKasus Kebaktian Pulogebang: Djarot Minta?Penghuni Rusun?Toleran
26 September 2017
Djarot mengatakan tindakan Joker membubarkan kebaktian Pulogebang tidak mencerminkan Islam yang damai dan penuh rahmat.
Baca SelengkapnyaRusun Tempat Kebaktian Pulogebang Jadi Percontohan Toleransi
26 September 2017
Setelah kasus kebaktian Pulogebang terjadi, Forum Komunikasi akan menunjuk perwakilan dari agama dan suku pada setiap blok selaku komunikator.
Baca SelengkapnyaPolisi Ungkap Dampak Video Viral Rusuh Kebaktian Pulogebang
26 September 2017
Sukatma pun menerangkan bahwa video rusuh kebaktian Pulogebang yang viral tersebut tidak lengkap .
Baca SelengkapnyaKasus Perusuh Kebaktian Pulogebang Dianggap Selesai Setelah...
26 September 2017
Tokoh masyarakat telah membuat kesepakatan agar insiden pembubaran kebaktian Pulogebang tidak terulang.
Baca SelengkapnyaKomnas Perlindungan Anak Minta Kasus Kebaktian Pulogebang Diusut
25 September 2017
Arist?berpendapat, menjalankan ibadah, termasuk kebaktian?Pulogebang,?adalah hak fundamental yang dilindungi secara universal.
Baca SelengkapnyaPria Perusuh Kebaktian Pulogebang Sudah Kembali ke Rusun
25 September 2017
Pria bernama Nasoem Sulaiman alias Joker terekam kamera tengah membubarkan kebaktian Pulogebang
Baca SelengkapnyaSisi Lain Joker Si Perusuh Kebaktian Pulogebang
25 September 2017
Nasoem alias Joker rajin beribadah dan menjadi tokoh masyarakat di rusun. Dia dibawa ke kantor polisi lantaran membuat rusuh kebaktian di Pulo Gebang.
Baca SelengkapnyaBegini Permintaan Maaf Joker Telah Ganggu Kebaktian Pulogebang
25 September 2017
Tak sampai 24 jam setelah mengganggu kebaktian di Rumah Susun Pulogebang, Joker dihajar empat orang pria bertubuh tinggi dan besar di rumahnya.
Baca Selengkapnya