TEMPO.CO, Jakarta– Kementerian Dalam Negeri tidak mau berkomentar mengenai rencana Dewan Perwakilan Rakyat RI untuk studi banding mengenai Rancangan Undang-undang Desa ke Brasil. "Kami tidak mau berkomentar, biar yang lain saja," kata Juru Bicara Kemendagri, Reydonnyzar Moenek saat dihubungi, Jumat, 24 Agustur 2012.
Ia juga enggan untuk memberikan pendapat mendukung atau menolak langkah-langkah yang dilakukan Panitia Khusus RUU Desa. Menurut dia, Kemendagri menghormati seluruh proses yang dilakukan anggota Pansus untuk membahas dan mengevaluasi RUU tersebut.
"Kita persilakan saja, juga kalau DPR selama ini melakukan Rapat Dengar Pendapat dengan beberapa pihak terkait RUU Desa," kata dia.
Kemendagri, menurut dia, sudah memiliki posisi sesuai dengan isi rancangan undang-undang yang sudah diberikan kepada DPR. Hingga saat ini, Kemendagri hanya berfokus pada persiapan pembahasan langsung dengan DPR bila seluruh bahan sudah rampung.
Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kemendagri, Johermansyah Johan juga tidak memberikan komentar terkait rencana studi banding ini. Ia sempat menjawab telepon saat dihubungi, namun beralasan sedang mengikuti rapat dan memutuskan panggilan. Pesan singkat yang kemudian dikirimkan ke telepon genggamnya juga tidak berbalas. "Saya sedang rapat sekarang," kata Johermansyah.
Anggota Pansus RUU Desa dan tiga orang staf akan berangkat ke Brasil pada Ahad, 26 Agustus 2012. Pansus menilai Brasil memiliki kriteria hidup dan masyarakat pedesaan yang sama dengan di Indonesia. Brasil dianggap berhasil memajukan pedesaan. Dalam studi banding ini, Pansus ingin melihat proses penganggaran pastisipatif masyarakat pedesaan Brasil dalam memajukan nasibnya.
FRANSISCO ROSARIANS
Berita lain:
Trik Anggota DPR Belanja di Belanda
PPI Jerman Tolak Kunjungan Anggota DPR
Video Protes PPI Jerman: DPR Seperti Orang Kampung
Inilah 10 Anggota DPR yang Ditolak di Jerman
Di Berlin, Komisi I DPR ke Pusat Fashion Lafayette
Berita terkait
Pegang HP saat Pidato, Jokowi Sindir Pejabat Suka ke Luar Negeri
16 Agustus 2019
Jokowi menyindir para pejabat yang suka studi banding ke luar negeri.
Baca SelengkapnyaDjarot Tolak DPRD Minta Biaya ke Luar Negeri 3 Kali Lipat
3 Oktober 2017
Djarot menyatakan menolak permintaan anggota DPRD, yang menginginkan biaya kunjungan anggota Dewan ke luar negeri dinaikkan hingga tiga kali lipat.
Baca SelengkapnyaFraksi Golkar Setuju Anggaran Kunjungan Luar Negeri DPR Dinaikkan
30 Agustus 2017
Ketua Fraksi Partai Golkar Robert Joppy Kardinal mengatakan Golkar setuju anggaran kunjungan luar negeri DPR dinaikkan.
Baca SelengkapnyaBURT DPR Akan ke Jerman, Berikut Tujuan dan Perkiraan Biayanya
30 Agustus 2017
BURT DPR akan melakukan lawatan ke Jerman pada 25 September hingga 2 Oktober mendatang.
Baca SelengkapnyaDPR Anggarkan Kunjungan Luar Negeri Rp 343,5 Miliar pada 2018
30 Agustus 2017
DPR berencana menaikan anggaran kunjungan luar negeri dalam RAPBN 2018 hingga 70 persen dari anggaran 2017.
Baca SelengkapnyaKritik Studi Banding Pansus RUU Terorisme ke Inggris dan Irlandia
25 April 2017
Ketua Pansus Revisi UU Terorisme Muhammad Syafii membantah jika perjalanan studi banding ke Inggris dan irlandia hanya jalan-jalan belaka.
Baca SelengkapnyaLegislator Akan ke Jerman-Meksiko, Fadli Zon: Ini Diplomasi
1 Maret 2017
"Saya kira enggak buang anggaran. Kan, memang sudah dianggarkan," kata Fadli Zon.
Baca SelengkapnyaKetua DPR: Dua Komisi ke Luar Negeri tanpa Anggaran DPR
8 November 2016
Ketua DPR Ade Komarudin mengatakan kunjungan Komisi Kehutanan dan Komisi Lingkungan Hidup ke luar negeri tidak dibiayai dari anggaran dewan.
Baca SelengkapnyaFadli Zon Bantah Minta Bantuan KJRI New York untuk Putrinya
28 Juni 2016
Wakil Ketua DPR Fadli Zon menegaskan tak meminta apa pun untuk putrinya yang sedang berkunjung ke New York.
Baca SelengkapnyaAnggota DPRD Pelesir ke New York, Ini Daftar Nama Mereka
14 April 2016
Anggota DPRD Jawa Timur mengaku tidak tahu mengapa New York harus menjadi lokasi studi banding.
Baca Selengkapnya